Bab 5

1.8K 130 22
                                    

revan seharian ini tidak ada dirumah sakit ia sibuk di kantor dan memilih lebih istirahat di kantor sembari kerja.

dirumah sakit.

" Aduhh bodoh lo shan bodoh kenapa lupa ngabarin revan si, anaknya bete ni pasti" ucap shani

" mana di chat c1 lagi ga on" ucap shani

" kenapa si shan kaya gelisah gitu" ucap chiko

" eng engga papa ko chi" ucap shani

dikantor.

" apakah aku harus menghukum mu shani" benak revan

" tapi kan aku baru kenal bukan siapa-siapanya yah" benak revan

" hemm tapi kan kalo aku berbuat lebih aku akan hem yah aku jadi punya hak untuk shani hem mungkin berat hem maaf shani" benak revan sambil menyender di kursinya.

" bos" ucap myesha sambil menatap revan senyum-senyum sambil merem

" kamu mikirin apa si rev" benak myesha

" apa aku ga dikasih celah dan harapan sama sekali untuk milikin kamu rev, aku capek mendem perasaan ke kamu kapan rev kamu peka kalo ada yang nunggu kamu" benak myesha sambil menaruh file di meja revan

* flash back

saat dua tahun yang lalu aku sempat mendapat perhatian dan kasih sayang kepada bos ku sendiri dari situlah aku menaruh hati padanya.

" myesha sini" ucap revan

" kenapa bos" ucap myesha

" mari  makan siang bersamaku" ucap revan

" iy iya bos" ucap myesha

lalu aku dan revan pergi ke restoran depan kantor untuk makan siang.

saat aku tidak bisa memotong daging revan membantu ku dan menyuapiku dengan lembut dan itu tidak hanya sekali saat aku sedang menyemil sambil berkerja di kursiku tiba-tiba revan membersihkan bibir ku yang belepotan dengan jarinya dan itu ia lakukan dengan lembut bahkan sambil tersenyum yang membuat ku semakin jatuh cinta dengannya.

* flash on

" rev i love you" benak myesha

myesha kembali ke kursi dan fokus pada pekerjaannnya

" hem udh sore kayaknya aku kerumah sakit aja deh" ucap revan

" myesha seperti biasa" ucap revan lalu keluar dari ruangan.

namun karena jengah dengan pekerjaan myesha lebih ingin keluar dari ruangan untuk menghirup udara segar.




sesampainya di rumah sakit tanpa sengaja revan menabrak shani namun dengan sigap revan menahan tubuh shani agar tidak jatuh.

" revan" ucap dokter shani

revan melepas genggaman dan langsung melewati dokter shani tanpa menyapa

ternyata dessy telah sadar dan dipindahkan keruang inap khusus yaitu vip.

" rev tunggu" ucap dokter shani

" maaf saya sibuk saya tidak ada waktu anggap saja kita tidak mengenal satu sama lain" ucap revan dingin lalu melanjutkan jalan ke ruang vip

" ish kan" ucap shani bete.

sesampainya diruangan mamahnya.

" mamah loh papah mana" ucap revan sambil salim

" pap papah liat proyek" ucap dessy

" mamah" ucap revan

" mah yang kuat yah revan juga bakal usaha buat cari pendonor ginjal buat mamah, sabar ya mah" ucap revan sambil menggenggam tangan mamahnya

" yah mamah percaya" ucap dessy

" mah mamah makan yah" ucap revan mengambil makan sisa tadi siang milik dessy yang masih banyak

" ginjal mamah sakit kalo banyak mencerna mamah gamau" ucap dessy

revan yang mengerti langsung meletakkan makanan itu kembali

" yaudah mamah aku temenin yah" ucap revan

lumayan hening dan sepi tak lama revan dan dessy tertidur dengan dessy yang berada di ranjang dan revan yang berad dikursi sambil mengenggam tangan dessy lembut.

malamnya.

revan terbangun dan melihat jam pukul 9 malam, revan bangun dari kursi dan mencium mamahnya.

" pulang dulu ya mah" ucap revan sambil mencium kening dessy

tak lama pintu terbuka dan menampakkan seorang boby

" rev" panggil boby

" shutt" ucap revan

" aku pulang ya pah" ucap revan langsung keluar dari ruangan inap dessy.

di koridor.

revan melihat shani yang baru beres kerja dan digantikan dengan shift malam dan shani juga suka santai istilahnya ngaret jadi pulangnya malem.

" ikut saya" ucap revan sambil menggenggam tangan shani

" revan" ucap shani menengok

" kemana" ucap shani yang tiba-tiba ditarik revan

" jangan banyak tanya" ucap revan

revan dan shani telah berada di mobil.

diperjalanan tidak ada yang memulai obrolan hanya suara musik kecil dari radio yang ada di mobil tak lama mereka sampai disebuah apartemen.

" kita ngapain" ucap shani tanpa curiga

revan tak menjawab ia menarik shani ke kamar apartemen lantai 6.

saat berada didalam apartemen revan mengunci apartemennya.

" KAMU NGAPAIN REVAN" ucap shani yang kesal

" shut temani aku bermalam" ucap revan sambil menaruh telunjuk dibibir shani

" maksud kamu" ucap shani

revan menggendong shani ke kamar dan langsung melempar shani ke kasur.

" kamu aku hukum, karena tidak menempati ucapanmu kemarin malam untuk dinner bersamaku" ucap revan

" aku lupa kemaren ibuku sakit dan drop" ucap shani menjelaskan

" shut aku tidak menerima sebuah alasan" ucap revan

revan menindih shani dan melumat bibir shani.

skip kalian tau sendiri lah ya






NAHLOH MAMPUS YANG BACA AUTHOR GA TANGGUNG JAWAB DOSA DITANGGUNG SENDIRI WALAUPUN UDH BUKA PUASA WKWKWK EH KOK JADI CAPSLOK , gimanaaaa udh yaa author capek tapi boong, tar author bingung mau up yang mana hehhehe

Doctor beautiful and young CEO (Delshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang