Bab 6

1.6K 126 13
                                    

pagi harinya.

shani terbangun lebih dulu dan menyender headboard meratapi nasibnya.

" hiks maaf mah" ucap shani sambil menangis.

revan yang terusik pun bangun dan langsung menoleh ke arah shani yang sedang menangis.

" shan" ucap revan

" JANGAN SENTUH AKU" tegas shani

revan yang mendengar langsung menjauh dan pergi ke toilet membersihkan badannya.

" shit bisa bisanya aku udh ga perawan disini" ucap shani.

saat shani ingin turun dari kasur ia terhenti karena merasakan sakit.

" aws" rintih shani.

tiba-tiba revan mengulurkan tangannya dengan handuk yang berada di kepala.

" gausah saya bisa" ucap shani pelan tapi tegas

saat shani berdiri dari kasur tiba-tiba ia terjatuh dan langsung ditangkap revan.

" lepasin" ucap shani yang ingin jalan

" GA SHAN" ucap revan tegas

revan memeluk shani dan mencium kening shani lama.

" aku sudah bilang akan bertanggung jawab shani" ucap revan pelan sambil mengelus rambut shani

PLAK

satu pukulan mendarat di pipi revan

" JAHAT" ucap shani

saat shani ingin keluar dari kamar tangannya ditahan oleh revan.

" mau kemana kan saya yang megang kunci" ucap revan

" sa saya mau kerja ini sudah terlambat" ucap shani

" bisa ga marah ke saya, lagipun kalo malam kemarin kamu datang saya tidak akan melakukan ini" ucap revan lembut

" maaf" lirih shani

" saya akan menikahi mu minggu depan tapi saya harus mendapatkan restu dari orang tuamu" ucap revan

shani pun bersih-bersih di apart revan.

" sudah?" tanya revan

namun shani hanya mengangguk

" mulai sekarang aku yang akan mengantar dan menjemputmu" ucap revan

" hem" dehem shani

mereka pun berangkat ke rumah sakit.

di perjalanan.

revan menggenggam tangan shani sambil menyetir.

" percayalah kau akan bahagia bersamaku" ucap revan sambil mengecup punggung tangan shani

sesampainya dirumah sakit.

revan tetap menemani shani sampai keruangan ibu shani.

" di dia si siapa nak" ucap naomi

" hai mah" sapa revan

" si siapa kamu" ucap naomi

" mah saya pacar shani" ucap revan sambil mengelus tangan naomi lembut.

" seorang brondong kau pincut shani, gila kau memang" ucap naomi

" mah aku bukan brondong biasa aku CEO mah" ucap revan

" tetap saja brondong ya brondong" ucap naomi

namun tiba-tiba shani meneteskan air mata dan langsung dihapus oleh shani

Doctor beautiful and young CEO (Delshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang