3. Ruby Jane

8.1K 1.4K 494
                                    

Author POV

Setelah dua hari berlalu Lisa hanya mampu terbaring pada tempat tidurnya, kini di hari ketiga Lisa begitu bersyukur sekali. Sebab demam pada tubuhnya ternyata bisa berangsur membaik dan imun tubuhnya pun sekarang mulai terasa kuat kembali.

Meskipun demikian, Lisa tetap merasa was-was.

Rumor mengenai seorang Jennie Ruby Jane masih begitu melekat di benak Lisa. Apalagi setelah kejadian dua hari yang lalu—dimana Lisa tidak sengaja melihat adanya sosok bayangan perempuan yang nyaris begitu mirip dengan siluet tubuh Jennie.

Bahkan Lisa juga masih ingat, sosok itu tersenyum ke arahnya. Senyum yang tampak menyeramkan namun juga begitu cantik di saat yang bersamaan.

"Heh? Ngelamun lagi ya lo?"

Sebuah tepukan pada pundaknya membuat Lisa seketika mengerjapkan mata.

Ia lalu menghela nafas, beralih menatap Mingyu.

"Keinget yang kemaren, ming." Lirih Lisa.

Saat ini mereka sedang berada di dalam kelas. Ada seorang dosen juga yang tengah menerangkan sebuah materi di depan sana.

Jika Mingyu duduk tepat di samping Lisa, sedangkan Jaehyun dan Bobby—kedua pemuda itu entah mengapa justru malah memilih kursi paling depan.

"Demam lo baru turun, udah si lupain aja." Mingyu pun membalas.

Sesaat Lisa terdiam. Benar juga yang dikatakan oleh Mingyu. Demamnya baru saja turun, dan Lisa juga dipesani oleh dokternya untuk jangan memikirkan hal-hal yang bisa menggangu fokus Lisa.

Cukup lama Lisa terdiam, sampai kemudian atensinya kembali mengarah ke Mingyu lagi.

Lisa dengan tiba-tiba saja menanyakan sesuatu hal kepada pemuda itu.

"Jennie itu punya sodara ga sih Ming?"

"Setau gue mah ngga ya, katanya dia anak tunggal."

"Anak satu-satunya gitu?"

"Iya kali, emang kenapa?" Mingyu lalu menatap Lisa.

Tetapi gadis yang ditatap hanya menggelengkan kepalanya secara singkat, sambil tersenyum.

Hal tersebut tentu membuat Mingyu seketika merasa heran.

Tanpa basa-basi Mingyu langsung saja kembali bertanya pada Lisa.

"Jangan bilang lo lagi naksir sama dia?"

Namun lagi-lagi Lisa kedapatan sedang melamun pada tempat duduknya.

"Heh? Denger ga?" Mingyu mencoba untuk menyenggol lengan Lisa.

"Denger apaan?"

"Ck, lo mah jangan bikin gue ngeri deh, Lis. Dari tadi ngelamun mulu kaya orang lagi kesurupan."

"Iya-iya, ini ngga ngelamun."

"Lo tadi ngapain nanya soal Jennie? Tumben banget?"

"Gue masih rada takut beneran diguna-guna sama dia, Ming."

"Terus hubungannya sama pertanyaan lo tentang Jennie yang punya sodara atau ngga tuh apa?"

"Ya kali aja yang gue liat kemaren itu—tau deh ah. Udah, mending dengerin pak Gilang ngomong." Tatapan Lisa pun lekas-lekas langsung beralih ke depan sana.

Sekali lagi Mingyu terdengar berdecak kesal. Tetapi kemudian ia mengikuti Lisa—memperhatikan dosen mereka yang masih melanjutkan pembahasannya.

Namun sambil berpura-pura fokus menatap dosen di depan sana, Mingyu ternyata kembali mengajak Lisa berbicara.

OBFUSCATE - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang