Author POV
"Gue dari dulu udah curiga, Jennie tuh sebenernya pake susuk atau mungkin mandi kembang tujuh rupa."
Mingyu barusan berkata, sambil menghembuskan kebulan asap dari hisapan batang rokoknya.
"Tapi emang cantik banget ga sih tuh cewe? Nih ya, sekelas pak Adam yang biasa ngajar di fakultas hukum aja sampe kepincut sama dia." Jaehyun menimpali.
Lalu kemudian disusul oleh suara Bobby.
"Doi ga cuma menang di cantik doang, tapi juga pinter, wangi, berwibawa. Lo pada ngerti kan maksud gue cewe-cewe yang mahal gitu? Entah dari gaya pakaiannya, gaya public speaking dia, atau tatapan matanya. Jennie itu pantes sih kalo dibilang nyaris sempurna."
Pandangan mata mereka semua sudah sejak tadi sama-sama mengarah pada eksistensi seorang gadis yang sedang duduk sendirian di taman seberang kafe.
Nama gadis itu ialah Jennie Ruby Jane.
Gadis berparas cantik dan seksi yang menjadi primadona satu kampus, bahkan begitu digilai oleh banyak kalangan pria sampai wanita.
Tak ada yang mengenal gender jika sudah berhadapan dengan seorang Jennie. Aura cantiknya mampu membuat siapa saja akan bersedia untuk bertekuk lutut di hadapannya.
"Ga heran kalo banyak cewe-cewe yang insecure sama dia." Kata Bobby.
Kini perhatian mereka pun sudah tidak mengarah ke sana lagi.
Selain tiga pemuda itu, ada satu gadis juga di tengah-tengah tempat duduk mereka. Namun ia cenderung lebih banyak diam. Hanya mendengarkan dan sesekali akan ikut menyahut pada topik yang sedang dibahas apabila itu menarik perhatiannya.
Panggil saja ia Lisa.
Karena ia memiliki circle yang dominan beranggotakan laki-laki, sehingga membuat gaya gadis itu juga sedikit agak boyish. Meskipun demikian, rambut panjangnya tetap terurai cantik dan hitam pekat. Dengan adanya poni tipis-tipis di sekitar dahi.
"Gue denger-denger dia itu sering dikatain pelakor ya?" Suara Lisa memecah keheningan.
"No, she's not. Tapi emang banyak hubungan yang kandas kalo si cowo udah naksir sama dia." Balas Bobby.
"Ya tapi tetep aja, yang cewe-cewe kebanyakan pada nyalahin Jennie." Mingyu lalu terkekeh diiringi dengan anggukan setuju dari Jaehyun.
"Women support women it's bullshit."
Seketika mereka semua tertawa. Pun bersama Lisa yang hanya tersenyum saja sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Beginilah memang seputar pembahasan mereka jika sudah ngalor-ngidul dan merasa pusing dengan setumpuk tugas kuliah. Bisa sampai merembet kemana-mana.
Meskipun Lisa hanya satu-satunya perempuan yang berteman dengan tiga pemuda itu namun mereka semua sudah saling akrab layaknya saudara. Tak jarang, mereka bahkan seringkali bolos kuliah bersama.
Jaehyun kemudian menawarkan sebatang rokok kepada Lisa. Tetapi gadis itu menggeleng, ia lebih memilih untuk menandaskan sisa minuman soda miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBFUSCATE - JENLISA ✔
Fiksi Penggemar❝ Ga sedikit hubungan yang berakhir putus cuma karena ngeliat gimana cantiknya seorang Jennie. ❞