5. Daivat Ken Gelfranz

109 9 2
                                    

Playlist
8 letters why don't we

•••

| Happy Reading|

👑👑👑

"Kenapa lo Xal?"

Exal tersentak lamunan cowok itu seketika buyar kala Randa menepuk bahunya. Reflek ia menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan sahabatnya.

"Kepikiran Queen, lo?" tanya Haris.

"Kayaknya gue nggak bisa nepatin janji." Bukannya menjawab Exal malah mengganti topik yang sebenarnya tidak jauh-jauh dari pertanyaan Haris barusan.

"Berubah pikiran lo?" Pertanyaan yang dilontarkan Randa membuat sang empu mengangguk, kemudian mengacak rambutnya kasar.

"Agak laen ... lo yang ngelarang lo juga yang nyerah duluan," ujar Haris kemudian terkekeh kecil.

"Diem deh, kalian nggak bakal ngerti," ucap Exa mendelik kesal.

"Ya deh si paling belum move on sama mantan kecil," ujar Reza dengan senyum jahil yang langsung mendapat timpukan bantal sofa dari sang empu.

Setelah itu keheningan meliputi mereka yang sedang berada di ruang tamu Exal. Randa yang sedang memainkan headphone nya melirik ke arah Exal saat Haris menyenggol lengannya, laki-laki merespon dengan mengangkat bahunya acuh.

"Pulang sono lo pada, gue pengen tidur," usir Exal kepada temannya seraya beranjak dari duduknya kemudian meninggalkan ruang tamu.

"Tidur ya tidur ajah, kita bisa pulang sendiri kali," cibir Haris kesal.

***

Geisha menoleh ke kanan dan ke kiri, setelah merasa keadaan sudah aman gadis itu mulai mengetik pin apartemen miliknya. Jika ditanya di mana kartu aksesnya? Maka jawabannya adalah dipegang orang yang sedang menempati apartemen ini.

Ya, apartemen ini memang miliknya akan tetapi bukan dirinya lah yang menempatinya.

Back to story.

Geisha menatap kondisi apartemennya yang selalu tampak rapi, gadis itu tersenyum kecil kala melihat sang  penghuni tengah duduk di atas karpet bulu seraya membaca buku pelajarannya, mungkin?

Entahlah ia tak tahu.

Hanya saja, pelan tapi pasti gadis itu melangkahkan kakinya ke arah cowok yang tengah serius itu. Jelas sekali tak menyadari keberadaannya sekarang.

Menjatuhkan bokongnya tepat di samping pria yang sedang sibuk sendiri itu, menghela nafas kecil kemudian tanpa pikir panjang langsung menjatuhkan kepalanya di bahu pria itu. Reflek membuat sang empu terlonjak kaget.

"Kak?" tanyanya dengan raut bingung yang kentara, tanpa menatap gadis di sampingnya sebab kepala gadis itu menghalanginya, lebih tepatnya Geisha tengah menyenderkan kepalanya di bahunya.

"Hm."

"Sejak kapan kakak dateng?" tanya nya lagi.

"Barusan."

"Kok ng--"

"Stt ... diem Vat, bentar ajah," ucap Geisha yang terdengar lirihan memotong ucapannya.

Hening, Geisha diam juga laki-laki yang ada di sampingnya.

Geisha sibuk dengan pikirannya, sedangkan pria di sampingnya tak tahu harus berbuat apa sebab Geisha yang menyuruhnya diam.

Laki-laki yang dipanggil Vat itu melirik ke arah Geisha yang entah sudah ke berapa kalinya menghela nafas panjang, merasa terjadi sesuatu ... ia langsung saja meletakan buku pelajarannya, kemudian mengangkat salah satu tangannya lalu mengusap kepala Geisha dengan sayang.

Queen 2 {On Going.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang