6. Ancaman?

106 16 0
                                    

Playlist
Taylor Swift enchanted speed up

•••

| Happy Reading|

👑👑👑

Geisha melenguh kala tidurnya terganggu, dengan mata yang masih terpejam tangan gadis itu mulai meraba kesamping mencari sesuatu yang mengusik tidurnya.

Saat mendapatkannya pun tanpa pikir panjang ia mengangkat telponnya kemudian meletakkan di telinga.

"Hm?"

["Di mana kamu Ge?"] tanya seorang dengan suara yang begitu ia kenal menyapa indra pendengarannya di sebrang sana.

"Apart."

["Kamu tidur?! Astaga anak ini! Kamu nggak tahu betapa paniknya kita semua di sini hah?! Kakek kamu marah besar Ge, kamu nggak datang. Mami khawatir takut kamu kenapa-kenapa!"]

Mendengar omelan Maminya membuat mata Geisha terbuka sempurna, menguap sebentar lalu berganti posisi yang tadinya berbaring kini duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.

"Mi, ngapain si ngomel-ngomel di telpon?"

["Astaga Ge ... kamu lupa 'kan kalau kakek kamu mau dateng ke rumah hari ini?"] tanya Maminya kemudian terdengar helaan nafas kasar.

["Tadi Kakek kamu datang tau-tau kamu nggak ada di rumah, katanya dia mau ngomongin sesuatu sama kamu, tau deh pasti kakek kamu udah marah lagi sekarang.]

Geisha diam tak menjawab, dirinya tahu betul apa yang ingin dibicarakan si tua bangka itu. Anggap saja dirinya kurang ajar akan tetapi sejak awal ia memang sama sekali tak pernah menyukai sang kakek.

"Dia masih di rumah, Mi?"

["Ya udah pulang lah! Dia nungguin kamu lebih dari dua loh Ge ... udah pasti yang mau dia bicarain itu penting."]

["Udah gini ajah, kamu lanjut tidur besok kamu harus temuin kakek kamu. Seenggaknya Mami lega kamu nggak kenapa-kenapa,"] ucapnya di sebrang sana kemudian mematikan sambungan.

Sedang Geisha hanya menghela nafas, saat matanya tak sengaja melihat jam yang tertera di HP miliknya ternyata sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Tak memikirkan jika ada hari esok ia menyibak selimut yang membungkus setengah tubuhnya sejak tadi, Geisha harus bertemu kakeknya malam ini.

Namun pergerakannya terhenti kala baru sadar jika dirinya tidak sendiri. Ya, ada Daviat di sini. Ternyata cowok itu tidur bersebelahan dengan Geisha tadi, sayangnya posisinya memunggungi Geisha sehingga membuat gadis itu tak sadar jika Daviat tidur di sampingnya.

Geisha berjalan mengendap-endap hingga sampai di samping ranjang tempat Daviat, tersenyum tipis saat melihat wajah damai laki-laki itu. Tangannya terulur untuk mengusak pelan rambut cowok yang ia anggap sebagai adik sendiri itu.

Membungkuk, mendekatkan bibirnya di telinga cowok cowok itu kemudian berbisik. "Gue pamit ya Vat, semoga mimpi indah."

***

Geisha mematikan mesin motornya tepat di depan gerbang yang menjulang tinggi dan tertutup rapat itu. Namun hal tersebut sama sekali tak mengurungkan niatnya untuk untuk bertemu si tua bangka yang berstatus kakeknya itu.

Tanpa pikir panjang, gadis itu membuka helm nya kemudian menendang-nendang gerbang yang terbuat dari besi itu. Hal yang ia lakukan tentu saja menimbulkan suara yang amat berisik, Geisha bahkan tak peduli jika sekarang adalah tengah malam, ia terus saja melakukan aksinya hingga gerbang tersebut terbuka dengan sangat kasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen 2 {On Going.}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang