Cold War

228 43 18
                                    



"Kamu yakin akan berangkat sekolah hari ini? Apakah satu hari sudah cukup untukmu beristirahat? Aku rasa kamu perlu beristirahat lag–"


Sebelum Mina melanjutkan rentetan kalimatnya, Dahyun segera membekap mulut Mina dengan tangan kanannya. Ia menghela nafas kasar sembari memakai seat-beltnya menggunakan tangan kiri.


"Aku tidak sakit! Jadi ayo kita pergi ke sekolah" Sungut Dahyun sembari melepas bungkaman di mulut Mina.


Mina menghela nafas kasar, sepertinya gadisnya itu tidak akan mendengarkan dirinya saat ini. Dengan penuh keterpaksaan, Mina menginjak gas dan menjalankan mobil mewahnya itu menuju sekolah mereka.


Selama perjalanan Dahyun membaca sebuah website dari ponselnya. Mina sesekali melirik bermaksud mengintip bacaan Dahyun.


"Kamu baca apa?" Tanya Mina yanh sudah frustasi karena tidak bisa mengintip ponsel Dahyun.


"Kerangka tubuh manusia, mau aku bacain? Ah aku sudah hafal sih" Tawar Dahyun yang disambut anggukan kepala dari Mina.


"Okay, kita mulai dari tangan. Ini namanya humerus, sedangkan disini ada 2 tulang yang bersampingan. Yang kanan itu radius sedangkan yang kiri adalah ulna. Kalau pergelangan tangan berarti karpal, kalo telapak tangan tinggal tambahin meta jadi metakarpal dan terakhir jari namanya falanges" Ujar Dahyun sembari menunjukkan tangan kanannya pada Mina sembari menjelaskan setiap sisi tulang yang ia sebutkan.


"Selanjutnya pindah ke kaki. Ingatkan tadi ditangan ada karpal? Kalau di kaki namanya tarsal. Nah sama kayak tadi, tinggal ditambahin meta jadi metatarsal adalah tulang telapak kaki. Kalau jari kaki masih sama namanya, tulang kering namanya tibia, betis adalah fibula, tempurung lutut adalah patella, dan tulang paha adalah femur" Lanjut Dahyun sembari menunjukkan kaki kanannya.


"Okay sepertinya sudah cukup Dahyun, aku sekarang tahu seberapa menderita dan menyesalnya kamu mengambil jurusan IPA" Interupsi Mina yang sudah muak mendengar nama-nama latin dari tulang tubuhnya.


Dahyun terkekeh kecil lalu dengan santainya memeluk tangan Mina yang bersandar di sandaran kursi mobil. Ia meletakkan dagunya dipundak kiri Mina.


Mina sendiri hanya tersenyum menerima sikap manja dari Dahyun, sesekali ia mengecup puncak kepala Dahyun, menghiraukan semburat merah di pipinya sendiri.


Dahyun mendongak untuk melihat wajah Mina dari dekat. Jari telunjuknya bergerak menekan-nekan pelan pipi Mina.


"Disini ada tulang zygomaticum" Gumam Dahyun yang jelas dapat Mina dengar.


"Ku bilang hentikan" Rengek Mina.


"Baiklah baiklah! Biarkan aku mencubit tulang nasalmu"


"Dahyunnn!"


"Haha iya-iya, itu yang terakhir!"

Karma °𝕊𝕖𝕟𝕤𝕖 𝕤𝕖𝕣𝕚𝕖𝕤° [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang