"Kenapa kau mengajak Irene? Tidakkah kamu peka kalau aku ingin berduaan denganmu" Bisik Mina sedikit kesal pada Dahyun.
"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan persahabatan kami" Ujar Dahyun memberikan alasan.
"Kalau begitu tidak usah berteman kembali dengannya" Sungut Mina yang masih tidak menerima kehadiran Irene.
"Kalian bisa hentikan kegiatan berbisik kalian? Aku mendengarnya" Ujar Irene datar.
Ya mereka bertiga kini berada di perpustakaan sekolah yang terkenal luas namun sepi. Ya paling perpustakaan ini hanya dikunjungi oleh manusia-manusia ambisius yang langka itu atau mungkin hanya mereka yang menumpang AC saja.
Maka dari itu suasana perpustakaan saat ini sangat hening, apalagi sekarang pulang sekolah. Murid mana yang mau menghabiskan waktunya di perpustakaan dibandingkan langsung pulang untuk membaringkan tubuh. Kita semua ini kaum rebahan.
Tapi tidak bagi Mina, entah dari kapan sangat tertarik pada topik sejarah. Tidak diragukan lagi nilainya begitu unggul dalam mata pelajaran tersebut. Beberapa hari yang lalu kelasnya diberi tugas kelompok, tentu saja ketiga sahabat Mina langsung merapat padanya.
Tugasnya mudah, hanya disuruh merangkum topik sejarah yang akan di undi. Kebetulan kelompok Mina mendapat topik Mesir Kuno. Mina si andalan kelompok pun sadar diri bahwa pasti hanya dia yang bekerja sedangkan ketiga rekannya itu hanya akan menumpang nama, ya paling-paling Mina disogok makanan.
Salahkan serial Moon Knight yang tak lama ini ia tonton, ia malah tertarik pada Eyes of Horus, dan disinilah mereka. Perpustakaan untuk mencari segala hal mengenai teori sejarah yang Mina inginkan.
Okay sepertinya ada yang harus diralat. Lebih tepatnya hanya Mina yang mencari. Dahyun sedari tadi sibuk berada di area buku fiksi romansa sedangkan Irene berjalan-jalan tidak tahu arah.
Mina yang sudah mendapatkan bukunya segera mencari tempat duduk yang nyaman. Ia hafal sekali jika gadisnya itu tidak tahan panas, maka dari itu ia mencari tempat yang paling dekat dengan pendingin ruangan.
Setelah Mina, gadis yang datang berikutnya adalah Irene. Terlihat gadis itu membawa buku tebal dengan kertas kuno seperti buku yang baru saja kering dari tumpahan air. Entahlah, tapi kertas itu bertekstur, benar-benar kasar tidak seperti kertas biasanya.
"Pfftt... buku ramalan?" Ejek Mina ketika membaca cover buku yang Irene bawa.
Irene mendelik tidak suka, lagi pula ia tidak niat untuk membacanya. Bahkan ia tidak sadar bahwa buku yang ia ambil adalah buku yang menjelaskan tentang ramalan dan cara membaca tarot.
"Memangnya kenapa? Masa depanmu mau ku ramal? Hmm ku mencium aroma kegagalan dari masa depanmu!" Sungut Irene dibalas decakan malas dari Mina.
Gadis berambut pendek itu terlihat kembali fokus pada bacaannya begitu juga dengan Irene. Walaupun Irene hanya terlihat fokus saja, aslinya ia tidak mengerti arti bacaan pada buku ramalan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma °𝕊𝕖𝕟𝕤𝕖 𝕤𝕖𝕣𝕚𝕖𝕤° [√]
Fanfiction"𝕂𝕖𝕤𝕖𝕞𝕡𝕒𝕥𝕒𝕟 𝕜𝕖𝕕𝕦𝕒 𝕤𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕥𝕖𝕣𝕔𝕚𝕡𝕥𝕒, 𝕟𝕒𝕞𝕦𝕟 𝕓𝕚𝕤𝕒𝕜𝕒𝕙 𝕜𝕒𝕦 𝕞𝕖𝕞𝕡𝕖𝕣𝕓𝕒𝕚𝕜𝕚𝕟𝕪𝕒?" 𝐃𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐤�...