Untung saja Irene tidak ikut pulang bersama dengan kedua pasang manusia bucin ini, jika iya mungkin Mina sudah melemparkan bola api pada Irene. Dahyun sendiri hanya bisa menggelengkan kepala melihat seberapa posesifnya Mina akan dirinya.
Kini keduanya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah Dahyun. Selama perjalanan Dahyun tak henti membaca buku yang Mina pinjam, entah dari kapan ia tertarik dengan sejarah terlebih lagi akan negara tertua di dunia, Mesir.
Mina sesekali mencuri lirikan, tersenyum kecil melihat seberapa seriusnya wajah Dahyun saat membaca buku penuh teori sejarah itu. Tidak tahan akan rasa gemasnya ia mengusap surai Dahyun tepat ketika lampu lalu lintas berwarna merah.
"Mina, lihat ini! Eye of Horus punya teori matematika nya sendiri!" Antusias Dhayun ketika memperlihatkan sebuah gambar mata yang penuh akan angka pecahan.
"No, jangan mulai lagi Dahyun" Gumam Mina yang mengetahui arah pikir Dahyun.
"Tidak! Lihat lah ini semua bentuk pecahan. Tapi jika semuanya ditambahkan hanya mencapai 63 per 64. Ini aneh, sangat tanggung sekali! Kenapa tidak 64 per 64 agar jadi satu?" Jelas Dahyun.
Mina merotasikan kedua matanya sebelum kembali menjalankan mobilnya ketika lampu sudah kembali hijau.
"Kau tahu aku benci matematika Dahyun, kau sengaja melakukannya" Keluh Mina.
"Tidak Mina aku benar-benar penasaran saja. 63 per 64 kalo dihitung dan dibulatkan menjadi 0.98 saja. 98 Mina! Sangat tanggung!" Kesal Dahyun si manusia perfeksionis.
"Ya sudah tidak usah dihitung, lebih baik kamu menghitung chance aku bisa pacaran sama kamu"
Kini bergantian Dahyun yang merotasikan kedua matanya mendengar gombalan Mina. "Sebesar itukah keinginanmu berpacaran dengan ku Mina?"
"SANGAT! SANGAT BESAR" Jawab Mina antusias.
"Baiklah, akan ku pikirkan permintaanmu itu"
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma °𝕊𝕖𝕟𝕤𝕖 𝕤𝕖𝕣𝕚𝕖𝕤° [√]
Fanfiction"𝕂𝕖𝕤𝕖𝕞𝕡𝕒𝕥𝕒𝕟 𝕜𝕖𝕕𝕦𝕒 𝕤𝕦𝕕𝕒𝕙 𝕥𝕖𝕣𝕔𝕚𝕡𝕥𝕒, 𝕟𝕒𝕞𝕦𝕟 𝕓𝕚𝕤𝕒𝕜𝕒𝕙 𝕜𝕒𝕦 𝕞𝕖𝕞𝕡𝕖𝕣𝕓𝕒𝕚𝕜𝕚𝕟𝕪𝕒?" 𝐃𝐢𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐤�...