chapter 6

1 1 2
                                    

Sudah hampir enam bulan menduduki kelas XII tapi hubungan mereka tak ada kemajuan,Alice yang kini mulai ragu dengan perasaannya pada varo. Yahhh ia mendengar perkataan Alya kalo varo pacaran dengan sahabat Alya kelas sebelah,gadis cantik,ramah,dan anggun tidak seperti Alice cewek judes, bar-bar dan jauh dari kata cewek anggun. Seperti saat ini Alice dan Chelsea berada dikelas yang nampak sepi karena kebanyakan murid berada dikantin,dikelas juga banyak murid yang malas untuk kekantin seperti Alvaro contohnya. Alice heran apa varo tidak lapar karena tidak makan siang atau ia tidak mempunyai uang tapi varo bukan orang miskin entahlah.

"Chel gue liat makin hari makin lengket aja Dion sama Alya,keknye tu cewek emng ngk bisa di bilangin yah walaupun gue sering liat Dion diam diam ngelirik lo sih"ucap Alice.

"Gak tau entahlah gue juga bingung,kalo emang Dion suka sama gue kenapa dia dekat sama Alya dan apa kabar sama perasaan lo,tuh crush lo katanya pacaran sama anak sebelah"ucap Chelsea.

"Wajar mereka pacaran,varo ganteng tuh cewek cantik jangan terlalu berharap bestie kita tidak cantik"ucap keyra lalu mereka tertawa bersama beginilah persahabatan mereka kadang nangis bersama kadang juga tertawa bersama.

Lalu Alice membuka aplikasi WhatsApp dan melihat profil varo dan cewek yang dikira pacar varo seperti couple,jantungnya seperti berhenti sejenak.ia membenci perasaan ini.

"Menurut lo ini sama ngak"tanya Alice sama Chelsea.

"Sama,emang itu profil siapa?"tanya chelse.

"Varo sama pacarnya"jawab Alice lesu.

Sepertinya emang ia harus mundur Alon-alon mau berjuang seperti apapun Alice untuk mendapatkan Alvaro kalo emang cewek sebelah yang di suka ia tak akan pernah bisa bersaing sama orang yang dipilih Alvaro.

"Var lo pacaran sama intan"tanya Chelsea.

Alvaro cuman senyum lalu pergi keluar kelas,chelse dan Alice menatap kepergian varo lalu mereka saling pandang seolah bicara lewat mata batin.

"Fiks mereka pacaran kalo varo udah senyum gitu"ucap Chelsea.

"Hmmm,kok dada gue sakit yah gini ni kalo suka sama yang spek pangeran"ucap Alice prihatin sama diri sendiri.

"Aduh apa kabar gue bestie,keluarganya good looking semua lah gue rempahan rengginang begini nasib nasib punya muka jelek mencintai spek pangeran"ucap Chelsea sedih.

Alice tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan sahabatnya,kenapa mereka bodoh sekali mencintai orang yang takkan di miliki hadehhhh sepertinya waktu menaruh hati mereka tidak melihat cermin terlebih dahulu.

"CHELSEA"panggil Dion dari luar.

"Huhhh...huhhh...chel minta air minum"ucapnya lalu mengambil air minum Chelsea.

"Lo kalo mau minum bawa sendiri lah emng Lo pikir Chelsea babu lo"marah Alice

"Ya elah minta dikit aja pelit banget,lagian chelse b aja tuh kenapa lo yang sewot ha"ucap Dion ngegas.

"Dikit lo itu banyak bagi gue tiap hari lo minta minum mana langsung dihabisin lagi dasar ngak tau diri"ucap Alice sewot.

"Stuttt...diam mulut lo bau naga ngak usah banyak bacot,makasih yah chel"ucap Dion lalu pergi keluar kelas.

"Crush lo tu chel punya mulut lemes nya minta ampun,ngak tau diri,toxic,anak mama,dan menjengkelkan"ucap Alice menggebu-gebu.

"Yah gapapa lah lagian yang sering minum air gue cuman lo sama Dion apa masalah sih,udah sabar gue tau lo sakit hati karena varo punya pacar"ucap chelse lalu terkekeh.

Alice menatap Chelsea kesal lalu duduk kebangkunya tak lama bel masuk berbunyi. Tapi Alvaro yang biasanya lewat depan Alice kini lewat di depan Alya hal itu membuat alice tersenyum miris segitu ngak maunya varo dekat dengannya.

"Assalamualaikum "ucap guru seni budaya lalu duduk di bangkunya.

"Waalaikumsalam"balas murid.

"Ada tugas ngak?"tanyanya lagi.

"Ngak ada buk,waktu itu ibuk bilang mau membagi kelompok buat praktek kontemporer buk"balas Alya.

"Ah iya ibuk lupa untung kamu ingatin,baiklah silakan bagi kelompok menjadi 3,2 baris satu kelompok jadi silakan kalian duduk di kelompok masing masing"ucap sang guru.

"Var kita satu kelompok sama Alice dan Chelsea yah kan"tanya Dion.

"Iya,yaudah yok kita kesana"balas varo lalu mereka menghampiri meja Chelsea yang telah diisi murid lainnya.

Alice dan varo saling tatap lalu Alice mengalihkan pandangannya,varo yang melihat Alice seperti menatap nya datar mengenyitkan dahinya,'apa ia membuat salah'pikirnya.

"Dia kenapa cuek gini,padahal kemarin ngajak gue jadi jodohnya dan kerja sama"batin varo memandang Alice.

"Ngapain sih harus satu kelompok sama dia, bikin sakit hati aja"batin Alice.

"Demi apa gue satu kelompok sama Dion,tapi gue harus jaga image nih"batin Chelsea.

"Woi kenapa pada diam sih"ucap Dion.

"Chel buat nama kelompok"ucap Alice.

"Al Minggiran dikit gue mau duduk"ucap Arya.

"Lo bisa ngak sih duduk disana aja ngak usah kesni dekat Dion juga ada tempat kosong"ucap Alice kesal,Arya dan Alice jika disatukan seperti akan mengadakan perang.

"Biasa aja dong,ngak usah gitu awas lah al"ucap Arya tersenyum.

"Nanti kalian pacaran tau kalo ribut Mulu,kan ada pepatah bilang benci jadi cinta"ucap Dion.

"Ck diam deh Lo"balas Alice.

Lalu mereka semua diam dengan kesibukan masing masing ada yang nulis contohnya Alice dan Chelsea,ada juga yang ngajak gelud contohnya Arya yang selalu menganggu Alice maupun chelse sedangkan Alvaro hanya diam sambil menatap Alice dan Arya ada rasa aneh mendesir dalam tubuhnya sedangkan Dion kalian tau sendiri cowok toxic itu saat ini sedang bermain game DOMINO.


Udah dulu aku capek sumpah,mau namatin cerita DIA ORIEL dulu maaf yah kalo ceritanya pendek,nanti aku update lagi insyaallah besok deh.

HY CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang