#08|bachireng

786 80 6
                                    

Apkh mkst dr judulnya?

Apkh Bachira berubah jadi Ireng(item)?

Ataukh dia jadi cireng?

Gatau, baca aja.

Tunggu, sblm itu, apkh km msh ingat dgn #02|cewek2? Masih ingat scene Bachira pertama kali nyapa (Name) pake panggilan 'cewek pohon'?

Anu...

Gini...

Di akhir chpnya tuh kan ada percakapan Bachira kepotong ya kan
Gini:
"Lohh yang tadi main gi"

Itu sbnrnya tadinya mau dibuat kayak (Name) keciduk main gitar sama bachireng,tapi gak jadi karena tadinya ini book hasil gabut aja gitu,eh ada yg baca, dan gak ada pikiran story pas (Name) sama  bachira ketemu, berhubung ada ide lain jadi ku tulis sebagai cerita ketemunya bachira sama (Name). Yaudh lh gt pokoknya.

Sorry sorry sorry 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

________________________

Hik, hahh, hik

Terdengar suara tangisan parau seorang gadis yang tengah berteduh di bawah pohon.

Ia menangis tersedu sendu. Pasalnya laki laki yang dia suka ternyata memiliki pacar namun backstreet, dan dia baru baru ini mengetahui itu.

(Taik, Muka cowonya tuh kyk kodok acumalaka, sasimo, masih make duit ortu lagi. Egk si, kodok acumalaka lebih baik)

(Tapi yang namanya cinta lah ya, bikin gobl*k.)

Di sore hari itu perasaannya hancur, ia malas, ia lelah, semua temannya juga menjauhinya.

Tiba tiba ada tangan yang menyentuh pucuk kepala (Name) dan tidak lain adalah Bachira meguru.

"Hei, kenapa nangis?"

"Eh mbak, ini sudah sore tahu gak?"

(Name) mengusap air matanya paksa dan mendorong tubuh Bachira.

"Pergi aja sono, jangan ganggu masalah orang." kata (Name) sedikit teriak memperlihatkan wajahnya yang berlinangan air mata.

Yang disuruh pergi hanya diam lalu ikut duduk menyenderkan tubuhnya di pohon.

"Ngapain malah kesini sih, pergi sana"usir (Name).

"...." Bachira hanya diam dan tidak berkata sepatah katapun

"Gue tau lu belom kenal gue, liat lu sendirian disini itu artinya lu gak punya tempat buat cerita kan? Lu bisa cerita atau meluapkan emosi lu sama gue," ucap Bachira lirih.

"Emangnya lo siapa? Lo bahkan ga tau nama gue kan?! Pergi sono! Gue bilang pergi!" Teriak (Name).

"Lu...gak tau...apa...yang gue.... rasain. Jadi pergi aja sana." ucap (name) parau. Dirinya masih menyembunyikan wajahnya dalam dekapan kedua tangannya.

(Maaf nem, kamu di story ini lebay, alay, kayak yeen, dan author pun tau, tapi gak diganti soalnya malas nulis ulg sprt Nagi efef)

Bachira menghela nafasnya, "Gak apa, gua sukarela. Walau gak ngerti, setidaknya lu bisa lupain itu dengan cerita sama gue." Bachira tersenyum ramah namun (Name) tak dapat melihatnya karena matanya terpejam.

"Beneran?"tanya (Name) memastikan.

"Iya. Ceritain aja." Kata Bachira.

"Ini soal kisah cinta, maaf kalo bikin lo muak dengernya, lo yang ngajuin diri."ujar (Name).

(Name) menceritakan semuanya, semuanya yang ia pendam, namun Bachira tetap diam dan sabar mendengarkan ceritanya.

Sampailah (Name) pada puncak ceritanya, matahari mulai tak terlihat.

"Maaf, gue kebablasan..." (Name) menyengir.

Grep
Bachira memeluk (Name), menangkup kepalanya dan menaruhnya didepan dada bidangnya,

"makasih udah mau cerita"ucap Bachira pelan.

"Lu cantik, pasti banyak lelaki yang lebih baik dari dia, lu pantes dapetin cowok selain dia," Bachira bergumam lirih. Tangannya tak berhenti menepuk-nepuk pucuk kepala (Name).

Bachira mode pintar moment:

"WOI BULAN PUASA INI, ANAK JAMAN SEKARANG YAH EMANG GAK BISA NAHAN HAWA NAFSU, PERGI SANA, GANGGU PEMANDANGAN AJA" teriak kakek-kakek tiba tiba. Pria tua itu melempar tongkat dan terkena punggung Bachira, yang terkena hanya meng-aduh.

(Name) tertawa memperlihatkan deretan giginya.

'dia ketawa! Manisnya~'batin Bachira.

'hehe, ini pertama kalinya aku liat kamu sedeket ini, (Name)! Kamu manis dan keren banget di sekolah, padahal ternyata kamu banyak masalah.'batin Bachira.

"Makasih, lo juga lucu, apa kita pernah ketemu? siapa nama lo?" Tanya (Name).

"Gak tau... dan, Bachira! Nama gua Bachira meguru!" Ucap Bachira dengan mata yang berbinar-binar.

"Yaudah, ini sudah sore banget, gue mau pulang. Sampai ketemu lagi Bachira, sekali lagi Makasih!" (Name) berlari sambil melambaikan tangannya meninggalkan Bachira sendirian.

"Ahh... Aku lupa minta kontaknya:(..." Gumam Bachira lesu dan membalas lambaian tangan (Name).









Bachira POV:
Wah wah i-itu (name)!?!? Mengapa dia dikerubungi orang orang?

Aku berlari menyusul teman temanku melihatnya, saat ingin menyapanya, aku teringat kalau kemarin aku tidak menanyakan siapa namanya, walau aku sudah tau sih.

Lalu aku berpikir bagai mana cara memanggilnya tapi tidak terlihat sok asik sok deket.

"Lohh, cewek bawah pohon?"

Ahh dia masih ingat tidak ya?

Pasti ingat!

"Ga bukan apa apa, kemarin kita ketemu di lapangan depan hehe"

Ohh, dia tak mau rahasia kita berdua terbongkar













🦆🦆🦆🦆🦆🦆🦆
Lh malah jadi krinj 😓😓
Sorryy, sbnrny ku malas nulis ajh,jd nya pendek hwhwhwh

Janji,besok up lagi

Oiya,buwat klian yg vote/komen,makasihhhhh,lu asik kak hwhwhw bikin book gaje ini dilanjutin 😋😋😋

Pemuda Pemes| Ff blue lock Ramadhan editionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang