Bab 1 √

86.1K 3.9K 20
                                    

Sesak, rasanya menyesakkan mendengar semua fakta yang terlontar di bibir seorang wanita yang selama ini dia sayangi. Gadis itu mencengkram kuat pembatasan tangga, menatap beberapa orang ah lebih tepat nya kedua wanita yang bertengkar tanpa menyadari kedatangan nya.

"Sampai kapan pun saya tidak akan pernah melepaskan Ruby sebelum harta warisan itu jatuh ke tangan saya!"

Ruby mendengar nya. Mengigit bibir bawah nya dengan tangan yang masih mencengkram kuat pembatasan tangga, tatapan Ruby beralih menatap wanita yang selama ini selalu menemani kala ia kesepian.

"Dia anak saya, Starla! ingat anda hanya istri kedua, anda tak mempunyai hak atas anak kandung saya terutama hak warisan itu karena itu semua milik anak saya!"

Deg

Tubuh Ruby mematung. Dengan tangan terkepal erat, Ruby berjalan menuruni tangga dengan penuhi kehati-hatian agar tidak menimbulkan suara yang akan membuat mereka sadar dengan kedatangannya.

Starla menyeringai. "But, saya yang mengasuhnya" tutur Starla mengangkat dagunya angkuh.

Wajah wanita itu merah pendam. "Karena kau licik sialan!" teriak wanita itu mencekik leher Starla kuat. Asisten dari wanita itu segera menarik nyonya nya, bisa gawat jika pelacur itu mati.

Wanita itu menggeram rendah. Wajah nya semakin memerah kala mengingat pelacur ini dengan berani mengambil anak nya di saat ia koma pada masa itu sehabis melahirkan Ruby.

Mungkin takdir tak berpihak pada nya waktu itu karena wanita itu mengalami koma selama 8 tahun. Ini memang sedikit mencurigakan bagi beberapa orang termasuk dirinya.

Setelah di selidiki ternyata ini salah satu rencana dari pelacur itu, Starla. Selama masa dia koma Starla ternyata menyuruh seseorang untuk menyamar sebagai suster dan memasuki cairan di dalam infus nya. Wanita itu sungguh murka, ingin rasanya ia merebut kembali putrinya. Namun karena kelicikan Starla wanita itu dibuat tak berdaya.

Dia hanya bisa menemui Ruby saat gadis itu kesepian dan membutuhkan sandaran, tentu tanpa di ketahui Starla.

Note: disini Ruby ga tau kalau ayah nya punya istri dua dan baru hari ini terungkap.

Dan hari ini dia sungguh tak sanggup menahan semuanya. Dia ingin Ruby kembali pada nya, tidak peduli jika Ruby akan membenci nya nanti.

Jika bertanya tentang ayah Ruby beserta suami kedua wanita itu, pria itu sudah meninggal karena kecelakaan bertepatan dengan usia kandungannya yang beranjak delapan bulan.

Sebelum wafat, pria itu menyerahkan hak warisan kepada putrinya.

"Sis, bukan nya kelicikan juga di perlukan bila menginginkan sesuatu?" balas Starla tersenyum angkuh.

Wanita bernama Vanessa itu menggeram pelan. Dia kembali ingin mencekik pelacur itu namun gagal karena Starla dengan cepat menghindar.

"Relax sis, merah sekali wajah mu" ujar Starla terkekeh kecil. Tanpa mereka sadari salah satu tangan Starla mengambil sesuatu yang berada di belakangnya.

Dan kebetulan Ruby melihatnya karena posisi Starla membelakangi gadis itu. Mata gadis itu membelalak, tanpa berpikir panjang gadis itu berlari cepat menghampiri mereka.

Dor
Bruk

"RUBY!" teriak mereka shock. Starla menatap gadis di hadapannya kosong lalu menatap kedua tangannya. Tidak. Dia tidak mengharapkan hal ini.

Vanessa dengan gemetar melekatkan kepala Ruby di atas pangkuannya.

"R ruby?" dengan sayu Ruby menatap wajah wanita di hadapannya. Jadi selama ini, wanita ini ibu kandungnya? bodoh sekali dia tidak menyadari akan hal itu.

"M maaf bunda-" kalimat pertama dan terakhir sebelum Ruby benar-benar menutup mata nya menemui kegelapan dan akhirat.

"STARLA SIALAN!"

~oOo~

Silau matahari menganggu tidur seorang bayi mungil di atas kasur. Dengan perlahan kedua kelopak mata itu terbuka namun karena silau cahaya dan matahari bayi itu kembali menutup matanya.

Tak lama dia merasakan sesuatu yang melindungi wajah nya dari cahaya. Bayi mungil itu pun membuka matanya dan di suguhi dengan tatapan intens dari sosok pria tampan.

Bibir mungil itu tertarik dengan tangan yang meraba raba wajah tampan itu. "Baa baa" gumam bayi mungil itu lucu. Tangan pria itu memegang tangan yang berada di wajah nya.

"Baby papa udah bangun hm?" suara berat dan serak itu terdengar jelas yang mendadak membuat bayi itu terdiam.

"Loh nyata?" Batin bayi itu bingung menyadari situasi. Ia kira, ini hanya mimpi. Tapi saat suara berat itu keluar dari mulut pria itu mendadak membuat nya terdiam sekaligus heran.

"Why baby?" Pria itu menatap anak perempuan nya khawatir. Dengan hati-hati pria itu menggendong anak nya, membawa nya menuju balkon dan menduduki mereka di sofa singel.

Bayi itu tersadar dari lamunannya. "Baa baa yaa" ups hanya cerocos bayi yang terdengar padahal bayi itu ingin mengatakan, "aku lapar papa" namun yang keluar hanya cerocos bayi.

"Hm?" pria itu tampak tak mengerti dengan ucapan sang anak. Namun ketika melihat anak nya menunjuk nunjuk perutnya sendiri pria itu akhirnya mengerti.

"Baby lapar?" bayi itu mengangguk antusias. Melihat anggukan sang anak membuat tanda tanya di benak pria itu namun segera di tepis.

Pria itu beranjak, menggendong bayi mungil di tangan nya menuju dapur. Sesampainya di sana, pria itu menduduki dirinya di kursi meja makan dan menduduki sang anak di pangkuan nya. Segera ia mengambil botol dot di atas meja makan.

Dengan perlahan, ia memasuki empeng di mulut sang bayi dan memegang botol ukuran mini itu.

Selang beberapa menit akhirnya susu di botol tersebut habis. Pria itu mengambil tisu basah yang berada di meja. Kemudian mengelap bibir bayi mungil itu beserta tangan-tangan nya.

Hoam

Bayi itu menguap dengan mata yang sayu. Mengerti jika anak nya mengantuk, pria itu berdiri dan beranjak dari sana sambil menepuk-nepuk pantat sang bayi.

~oOo~

"Jadi bukan mimpi?" batin bayi mungil itu ketika membuka mata nya kembali.

"Vanessa Ruby Clovis?" bayi mungil itu memikirkan mimpi nya tadi saat bertemu dengan seorang wanita cantik dan seorang gadis di sampingnya.

Seingat Ruby, Vanessa Ruby Clovis adalah antagonis dalam novel yang berjudul "Love You Deby". Ruby hanya antagonis kedua yang di cap antagonis karena selalu di tuduh oleh antagonis wanita pertama maupun protagonis.

Di jelaskan Ruby hanya memiliki seorang ayah karena ibu nya meninggal saat melahirkan nya. Yang membuat Ruby bersyukur memasuki tubuh anak ini adalah karena perempuan itu begitu di jaga bak berlian oleh sang ayah. Hal yang di impikan Ruby semasa hidupnya dulu.

"Vanness...mirip nama bunda" batin bayi itu sendu. Di saat sudah mengetahui semuanya tapi kenapa saat itu juga dia kehilangan nyawa? Ruby tentu saja ingin marah dan menangis rasanya.

Cup
Cup

Kecupan di kedua pipinya membuat Ruby tersadar. Dia menatap pria yang menjadi papa nya itu kesal. Alister Kevlar Altezza Clovis cukup panjang bukan?.

Namun raut kesal nya itu tampak menggemaskan bagi Alister.

Cup

"Baby harus mandi" ujar Alister menggendong tubuh mungil itu dengan penuh kehati-hatian. Alister hanya takut tubuh mungil dan rentan itu mengalami patah tulang jika tidak menggendongnya dengan hati-hati dan lembut.

.
.
.

TBC

RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang