[✔]Hello Future: I'm Your Future (Jaemin)

25. Lo Memang Bisa Sendiri.

Note: Halo teman-teman, berhubung nuansanya masih idul fitri, author ingin mengucapkan Happy Eid Mubarak kepada siapapun pembaca disini yang merayakan hari raya Idul Fitri. Semoga kita semua diberi keberkahan atas bulan yang suci ini. 

dan, aku update! semoga part ini bisa menghibur dan menemani kalian libur lebaran ya!

jangan lupa, tap vote dan bubuhkan komentar. Percayalah komentar kalian bisa mengubah isi cerita ini, xixixi. Karena biasanya, aku baca komentar langsung "oiya ya, harusnya gini sih, ubah ah!" aku akan berterimakasih ke kalian semua untuk itu. Makasih ya udah baca work abal-abal ini. Hehe, semoga bermanfaat.

Oke terlalu panjang pembukanya, happy reading teman-teman! 

Hati-hati, part kali ini cukup panjang.

***

"Lo memang bisa melakukan apa-apa sendiri Ju, gue juga siap disumpah kok kalo misal ada yang ngefitnah lo bukan cewe independent. Tapi, gue juga bisa nemenin lo biar nggak sendirian. Bukankah gotong royong membuat pekerjaan jadi lebih ringan. Bukankah berdua lebih baik daripada sendirian?" - Jafinio to Jauhara.

***

Ting...Tung...

Dering bel kamar hotel Agung terus saja berbunyi, membuat pria paruh baya yang baru saja selesai mandi itu segera mengenakan pakaiannya dan bergegas membuka pintu kamar hotel yang tadinya di cek in atas nama anaknya kini berganti dia tempati. 

"SURP... OM?"

"Twinnia?" sapa Agung yang rupanya terkejut dengan kehadiran seseorang secara tiba-tiba di depan pintu kamar hotelnya. Perempuan yang tengah berdiri di depannya saat ini adalah perempuan paling ia kenali karena berhasil membuat anak bungsu laki-lakinya berubah secara mendadak dalam hal apapun. Ketika jatuh cinta dengan gadis ini, anak laki-lakinya mampu melakukan hal-hal diluar kendali Agung seperti yang tadinya malas bersosialisasi dengan orang tiba-tiba langsung unjuk diri untuk menghadiri event-event dimana pacarnya hadir dan me-mampukan diri untuk berbaur dengan orang banyak. Namun, ketika patah hati dengan gadis ini pun anak laki-lakinya juga sanggup berubah dengan drastis diluar ekspektasi Agung, yakni kembali menjadi pendiam dan memilih untuk mengunjungi tempat-tempat yang sepertinya dahulu mustahil untuk dilakukan Javin, yakni bersepeda sendiri ke pantai, gunung, tempat-tempat sepi lainnya. Yap, kecuali kuburan.

"Hallo om, mmm..."

Agung tersenyum. "Kamu sudah lupa ya kalau kamu sudah papa anggap anak sendiri, kamu kan sudah sering papa ingetin, jangan panggil om."

"Thankyou paah!" Winni berterimakasih dengan ucapan yang diberikan oleh Agung. Demi apapun, bertemu dengan keluarga Javin pasca putusnya membuat ia gugup setengah mati kapanpun itu.