33. It's a Miracle!

600 39 15
                                    

"The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams." - Eleanor Roosevelt

***

"Gua lihat-lihat lu dari gue jemput trus di mobil sampe duduk di mari senyam senyum bae, ada kabar baik?"

Yumi dan Chacha yang baru saja menyendokkan pudding ke mulutnya sebagai makanan pembuka ghibah hari ini, langsung menoleh ke arah Helena yang tengah memandang heran ke arah Juha. Lantas setelah memandang ke arah Helena, Yumi dan Chacha secara terentak tak janjian langsung saja menoleh ke arah subjek yang dipandang Helena yakni Juha yang ternyata tidak sadar dan tengah tersenyum sendirian. Aneh. 

"LO NGAPA ANJIR JU?!" Yumi dengan kesabaran setipis tisunya langsung saja menyenggol lengan Juha yang kebetulan memang ada di dekatnya. Takut aja sih sebenarnya kalau-kalau Juha ketempelan roh makhluk halus. Gawat untuk jantung Yumi yang kelihatannya pemberani tetapi aslinya mental tempe kalau urusan gelap, hantu, dan mistis. 

"Coba di cek tuh keningnya kali aja sarafnya udah putus."

"Apa hubungannya nyet?!" Yumi menjawab ucapan Chacha yang asal nyablak itu.

"APASIH KALEAN?!" Juha yang tersadar dan hampir tersungkur dari duduknya karena hempasan maut lengan Yumi langsung protes.

"Ya lo yang ngapa monyet?! tumben amat itu jus apokat lo kaga segera lo minum, ngelamun sambil senyam-senyum aje lu, baru dapet lotre 2 M lo?"

"Lebih dari lotre 2M sih," jawab Juha ngasal.

"Sumpah lo? berapa? 5M? gile-gile-gile." Chacha yang mata duitan langsung merespon.

Juha langsung menampakkan wajah malasnya. Memang benar, mau dibilang jelek atau apapun yang namanya duit tidak pernah kehilangan pesonanya. Duit akan selalu tampak indah. 

Yumi dan Chacha yang saling berdebat langsung Juha tinggal dan menoleh ke arah Helena yang menatapnya dalam seakan dia ingin tahu dengan jelas apa yang terjadi dengan Juha. Yeoksi, Helena memang yang paling waras dari kumpulan teman mereka. Juha bersyukur, kalau saja tidak ada Helena kemungkinan besar mereka bertiga hanyalah bocah ingusan yang tidak akan selesai dengan masa kanak-kanaknya. 

"Ada kabar baik apa?" tanya Helena dengan keibuannya, emang cocok tahun depan nikah mah ini. Juha udah firasat dia akan menjadi aunty.

Seketika Helena berkata demikian, Yumi dan Chacha yang tadinya tidak lagi fokus dengan masalah Juha langsung saja memfokuskan diri untuk mendengar kabar dari Juha yang memang sudah lama keempatnya tidak kumpul bersama seperti hari ini. Kalau di pikir-pikir, ketiganya baru saja ngobrol lagi hari ini, hari-hari sebelumnya di roomchat mereka pun hanya asyik kirim-kiriman video random atau sesekali ngesummon Chacha untuk hutang pulsa atau paket data. Ya maklum aja, selain kerja kantoran Chacha juga punya usaha konter. 

"Guys..." Juha menjeda kalimatnya untuk melihat respon ketiga temannya yang sekarang mulai memasang telinga dengan baik dan memfokuskan matanya untuk melihat ke arah Juha. "GUE PACARAN!! GUE ADA PACAR SEKARANG!!" lanjut Juha dengan excitednya. 

[✔]Hello Future: I'm Your Future (Jaemin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang