III.Luice

344 63 16
                                    

||Don't copy and paste||







Vee, Atau sekarang kita panggil saja menjadi Elbriano, memilih-milih pakaian yang bagus untuk makan malam. Dulu saat masih menjadi Vee, dia tau sedetail apa keluarga Luice, termasuk waktu makan malam yang harus dihadiri seluruh keluarga yang di luar kesibukan.

Bukan apa, namun yang ada di tubuh remaja ini ialah Veerant Prima Alexander, seorang aktor yang dikenal dengan nama Vee, yang dengan sengaja menyembunyikan identitas nya karena bisa sewaktu-waktu menjadi ancaman.

Vee seseorang yang selalu mementingkan bagaimana karakternya saat menyelam dalam seni perperanan, itulah mengapa jiwa yang mengisi tubuh si bungsu Luice ingin memberikan kesan pertama yang akan mereka ingat.

Sebagai Elbriano baru, dia memakai sebuah kemeja putih polos yang kebesaran sehingga tak mencetak tubuh kecilnya karena tidak ketat dan malah membuat nya seperti tenggelam, celana panjang hitam yang agak ketat, di padukan sepatu hitam keseluruhan, dikarenakan menurut nya orang sekaya keluarga Luice tidak mungkin hanya mengandalkan kaki telanjang saja di lantai yang dingin.

Maniak warna putih-hitam tersebut memandang dirinya di cermin, dan tersenyum lebar memperlihatkan kedua gingsulnya, sangat manis hingga ia pasikan keluarga iblis itu akan luluh melihat senyuman nya. Elbriano tersenyum puas, menatap rambut nya yang susah payah ia potong selama berjam-jam, usahanya tak mengecewakan.

Jika Elbriano asli akan sengaja memanjangkan rambut, memoles make up yang mana membuatnya terlihat jelek, memakai pewarna kulit agar terlihat kusam dan hitam, serta hodie kebesaran dan celana training saja. Namun beruntungnya Elbriano asli memiliki banyak baju di walk in closet, sehingga Elbriano yang baru tak perlu susah payah membeli baju sesuai seleranya.

"Apa yang akan ku lakukan? Acting ku memang tak ku ragukan, tapi bagaimana jika keluarga sialan itu menyadari perubahan sifatku?" Gumamnya sedkit resah. Terlebih asumsinya bahwa keluarga Luice lah yang mengirim pembunuh untuknya.

Tentu saja mereka kaget dengan perubahan fisiknya yang dalam sekejab berubah, ibarat dari ulat menjadi kupu-kupu tampa harus menjadi kepompong terlebih dahulu.

Apakah Elbriano harus berkata bahwa ia hilang ingatan? Terjatuh di kamar mandi, dengan kepala yang terbentur keras. Sepertinya ia hanya harus melilitkan perban di kepala dan mewarnai sisi yang terluka dengan pewarna merah.

Tapi, memang nya keluarga Luice akan peduli dengan nya yang terluka? Masa bodoh, yang terpenting ketika mereka menyadari nya yang berbeda, dengan melihat perban di kepalanya, ia yakin mereka menangkap hal ini nanti.

"Ku tebak, pasti salah satu dari mereka akan bertanya, "Hei sialan, apa kau melakukan operasi plastik?", saat itu aku akan memulai peran ku" Elbriano bersmirk, dan mulai melakukan hal yang ia rencanakan barusan, memperban kepalanya.

Setelah semuanya selesai, remaja manis itu di kagetkan dengan bunyi ketokan pintu, "Tuan muda, saatnya makan malam." Ucap seorang pria di luar kamarnya.

Ahhh.. pasti itu bodyguard khusus miliknya, Amateo David Vender.

Saat nya memanfaatkan wajah manisnyaaaa...








Pintu terbuka, memperlihatkan wajah manis seseorang yang mengembul dari balik pintu.

"Ya? Makan?" Tanyanya terdengar pelan hampir tak terdengar, sembari mengedipkan matanya polos, membuat helaian lentik itu ikut bergerak seirama.

ELBRIANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang