⚠️06. luluh padanya?⚠️

309 16 0
                                    

Saat sore kexing kembali ke kamarnya. Kexing mendapati zishu yang tertidur di kasur menghampiri zishu dan mengusap pelan pipi zishu.

"Cantik.. Benarkah kau anak di tepi sungai itu? Ku harap begitu... Aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu di tepi sungai itu..." batin kexing.

Tak berselang lama zishu pun terbangun dan menyadari kexing sudah di dekatnya dan panik.

"Yang mulia- maaf kelancangan saya" zishu bangun dan membungkuk hormat pada kexing.

Kexing menahan Zishu yang hendak bangun.

"Tak pa, jika kau ingin beristirahat, beristirahat lah" ucap kexing dan bangun dari tempat tidur itu dan mengalihkan pandangannya.

"Kenapa aku takut memandang matanya? Aku ini kaisar! Untuk apa takut... Aku takut luluh padamu... Sial. Tidak tidak aku ini kaisar!" batin kexing pikiran nya kacau kali ini sangat sangat kacau yang dari
tadi ia pikirkan hanyalah zishu.

"Yang mulia.."

"Ada apa?"

"Kenapa saya tidak di perbolehkan keluar dari kamar?.." zishu yang sudah lelah merasa menjadi tahanan tak tahan dan akhirnya bertanya.

"Bukan kah kau suka sekali kabur selir zhou? Kenapa bertanya? Oh atau selir zhou menginginkan 'nya' lagi..." ucap kaisar yang langsung menindih tubuh zishu.

"Ti-tidak begitu yang mulia hanya saja.."

"Hanya saja?" kexing menyentuh bibir zishu dengan ibu jarinya.

"Saya hanya ingin mencari udara segar... Itu saja" ucap zishu sambil mengalihkan pandangan.

"Hoo..." kexing menciun bibir zishu dan melumat bibir manis itu sambil menyentuh beberapa bagian sensitif zishu.

"Mnh...ka- kaisar"

"Bukan kah selir zhou suka?"

"Yang mulia sa saya baru saja.."

"Uh.." kexing melepaskan zishu dan berdiri.

"Ingat, besok kau akan resmi menjadi selirku jangan mencoba-coba membantahku apalagi kabur dari istana." kexing berbalik.

"Baik yang mulia" nafas zishu sesak karna bibirnya dilumat oleh kexing. Is mengatur nafasnya pelan pelan.

"Begitu saja kau sesak nafas lihat saja setelah menjadi selirku seutuhnya akan bagaimana keadaan pinggang ramping mu itu." kexing melirik ke arah pinggang zishu.

"Kaisar... Apa jika saya menjadi selir anda... Kita akan tinggal dan tidur terpisah kan?" zishu bertanya dengan sedikit ragu.

"Ku mohon jawab iya! Aku tidak akan kuat jika terus tidur bersamamu kaisar!" batin zishu, ia resah seakan ia akan mati jika tidur bersama dengan kexing.

"Kenapa dia bertanya seperti itu? Apa dia ingin menjauh dariku?" kexing terkejut tapi tidak menunjukkan ekspresinya.

"Apa selir zhou ingin selalu bersama saya di setiap malam?"

"Astaga Tuhan! Tidak mungkin, jika aku bersamamu terus yang ada aku mati sebelum seminggu di istana!"

"Bukan begitu yang-"

"Ah yaa.. Atau selir zhou ingin mencoba kabur dari istana bersama jendral Han?" kexing berbalik ke arah zishu dan melihatnya dengan tatapan sedikit nafsu terlihat sedikit aura cemburu kexing.

Zishu tentu takut dan segera memungkiri ucapan sang kaisar tersebut (kexing).

"Tidak yang mulia saya hanya bertanya.."

Aku Mencintaimu || WenZhouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang