Transmigrasi Badgirl {3}

5.7K 226 0
                                    

"Mau berantem atau berdiskusi?" Tanya Ze menatap mereka berdua tajam, sedangkan keduanya meneguk ludah susah payah menatap mata tajam elang Ze.

"Ber-Berdiskusi Ze hehe." Kata keduanya di akhir peace menatap Ze lalu tersenyum manis.

"Cepat duduk!" 2 kata itu membuat Aurel dan Serena langsung duduk di sofa, kalau gak mereka bakal dihukum sama Ze, hukumannya juga ngga ringan bagi mereka berdua.

"Sudah Ze, duduk." Ucap salah satu gadis disana lalu diangguki Ze.

"Baiklah kali ini harus serius, gue hari ini nanya kalian tentang Geng Sampah itu dan jawab yang jujur! Paham?" Tegas Ze kepada 4 Sahabatnya yang menatap dirinya serius.

"Paham!" kata mereka kompak!

"Baiklah pertama Serena, Lo sering melihat mereka dimana aja?" Tanya Ze menatap tajam Serena dengan mata tajam elangnya itu, membuat Serena meneguk ludah susah payah.

"Gu-gue sering melihat mereka berada di sebuah club yang baru buka itu, disana juga rame, gue lihatin orang itu seperti membeli barang banyak pada Bima tapi gue gak tahu barang apa yang mereka jual dan gue juga lihat orang itu memberikan uang banyak kepada Si Bima." Ucap Serena.

Ze pun mengangguk sebentar mendengar ucapan Serena "Lalu lo apa ngedenger sesuatu dari mereka?" Tanya Ze lagi pada Serena.

"Sedikit, gue dengernya Orang itu mau membeli beberapa sabu dan narkoba dari Bima, dan ya Bima mengangguk lalu dikasihnya barang-barang itu pada orang tersebut, orang itu gue gak kenal karena dirinya memake topi, masker, dan hoodie. Lalu gue lihatin lagi orang itu bergegas pergi dengan mobil nya, sedangkan Bima menghitung uang yang banyak dan dirinya kesenangan sendiri." Jelas Serena, Membuat Ze sedikit marah karena orang-orang itu masih saja membeli barang haram itu.

"itu lo melihatnya kapan? Hari apa? Dan tanggal?" Tanya Ze

"Itu sore, gue mau menuju ke rumah lo, Hari Kamis dan tanggal 18-04-20xx" Ucap Serena, Ia melihat Ze menulis tentang apa yang dikatakan nya.

"Itu aja, gak ada yang lain?"

"Gak ada Ze." Kata Serena.

"Baiklah, sekarang lo Aurel." Tanya Ze menatap tajam Aurel, sedangkan Aurel gugup dan meneguk ludah susah payah.

"Gu-gue sering me-melihat mereka di tongkrongan biasa waktu sore, disitu gue ngedenger kalau ada orang yang mau berbisnis dengan mereka dan mau membeli barang-barang haram itu, gue sedikit kaget mendengarnya, si Deon bilang kalo mereka harus mencuri beberapa barang haram itu macam sabu, narkoba, gaduk, dan lainnya lah, lepas itu Ia bilang akan memberi uang kepada mereka masing-masing, kalo gak salah 900." Jelas Aurel panjang lebar.

"Setelah itu gue denger mereka bertepuk tangan satu sama lain karena mereka dapat jatah masing-masing 900 ribu  itu, Lalu si Dion bilang jangan ada yang buka mulut, kalo buka mulut katanya mereka bakal dihukum mati beserta keluarganya, anjir kan dion." Ucap Aurel diakhiri dengan kesal gara-gara ucapan Dion waktu itu.

"Selepas itu mereka pergi kemana?"

"Sehabis itu mereka pulang ke rumah masing-masing dan gue bersembunyi di dinding pak Rahmat, Lalu habis itu gue keluar dari sana, selesai." Aurel pun mengambil air putih di botol dan langsung meminun di mulutnya.

"Hmm baiklah ini sedikit terbukti kalo Dion dan Bima berhubungan dengan orang yang sama, kalo lo sha?" Tanya Ze pada Natasha di sebelah kiri nya.

Natasha pun menatap ke Ze "Gue Melihat mereka di cafe dan mereka bertiga, gue gak tahu apa yang mereka bicarakan tapi yang jelas mereka membicarakan tentang pertemuan malam kemarin membahas sabu dan narkoba, itu aja sih  gue denger setelah itu gue langsung pergi dari sana." Ucap Natasha pada Ze menatap dirinya balik.

"Berarti itu kemarin, kenapa lo gak kasih tau gue tentang itu?" Tanya Ze kesal pada Natasha karena tidak bilang itu kemarin.

"Ya maaf, kan lo gak nanya sama sekali jadi gue gak kasih tahu lo deh." Jawab Natasha mengernyitkan alisnya kebingungan pada Ze.

"Huft baiklah, kalo lo Ay? Tadi lo bilang kalo mereka menyerang markas kita, tahu darimana?" Tanya Ze beralih ke Ayyara yang masih bermain handphone.

Ayyara pun mematikan handphone nya lalu menatap ke arah Ze "itu kek nya udah lama seingat gue, Tapi gue ngedenger mereka bakal membunuh salah satu murid Di SMA Negeri 3, dan ya! Di TV itu dijelaskan kalo anak SMA itu dibunuh dengan sadis dan brutal, beberapa organ tubuhnya ada yang hilang, itu aja sih yang gue denger setelah itu tidak lagi." Ia menjelaskan kepada Ze semuanya tanpa kebohongan dan kelebihan sama sekali.

"Berarti orang itu dan Bima juga Deon sudah lama berhubungan kerja sama?" Tanya Ze, membuat keempat sahabatnya menatap dirinya bingung.

Ze yang melihat itu pun lantas menjelaskan "Jadi gini, kata Ay anak SMA itu dibunuh oleh Dion dan Bima, coba teliti lagi kalo Dion dan bima membunuh anak SMA itu pasti sudah ketahuan sidik jarinya atau bekas jejak kakinya, tapi kan kata Ay gak ada satu pun bekas kejahatan mereka disana, lalu gimana caranya mereka berdua membunuh anak SMA itu tanpa tidak ada jejak kaki atau sidik jarinya tersebut? Melainkan mayat anak SMA itu aja disana tanpa ada bukti-bukti kejahatan disitu, itu berarti ada orang ketiga yang membantu mereka untuk menghilangkan bukti-bukti bekas kejahatan mereka, gue yakin kalo orang ketiga itu adalah orang yang kalian bilang itu." Jelas Ze menjelaskan kepada mereka berempat membuat mereka semua diam mendengarkan penjelasan dari Ze.

"berarti ketika Dion dan geng nya itu membuat markas kita berantakan karena ada orang ketiga juga yang membantu?" Tanya Serena diangguki oleh Ze, mereka semua pun menjadi diam.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Aurel pada Ze yang sedaritadi diam.

"Gue ada rencana, jadi begini...," Ze pun menjelaskan kepada mereka tentang rencana-rencana yang telah ia susun, sedangkan mereka berempat diam dan mendengarkan apa yang dikatakan Ze sesekali mengganguk.

"Kalian mengerti?" Tanya Ze tegas pada mereka semua, dibalas anggukan oleh mereka semua.

"Baiklah, malam ini kita semua pergi kesana." Ucap Zee kepada mereka semua.

"Tapi tunggu, lo tahu tidak orang ketiga itu yang membantu geng Dion itu?" Tanya Aurel.

"Tahu, kalian cukup mengikuti perintah gue saja, dan kali ini kita pasti menang." Kata Ze tegas dan menatap tajam dengan mata tajam elangnya ke arah foto keluarga Serena dengan pikiran-pikiran yang kosong tersebut.

"Pengkhianatan dibalas dengan kematian, tidak ada kata ampun untuk lo X.."

~•~•~•~•~•
Bersambung, siapa pengkhianat di dalam gangster mereka? Dan siapa X? Ze saja tahu penghianatnya, Ze kali ini gak bakal kasih ampun sama orang itu,, jadi kalian tunggu saja part selanjutnya ya..




Typo berantakan!
Vote dan comen ya, maaf kalau gaje ceritanya! Dan jangan lupa ikuti akun aku ya guys! Daah

See you next time ❤

Transmigrasi BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang