REVIEW CHAPTER INI!! WAJIB!!!
JANTUNG KALIAN BAKAL JEDAG JEDUG
SIAPIN MENTAL!!
2828 KATA KALIAN WAJIB NGEVOTE DAN KOMEN!
* * *
Setelah makan malam dan selesai mencuci piring, Helium pamit ke kamarnya untuk beristirahat. Kini, ia sedang berbaring di atas kasur sambil menatap langit-langit kamarnya. Memikirkan dimana dia akan mendapatkan pekerjaan untuk membantu biaya sekolahnya.
Ia tinggal bersama paman dan bibinya, beserta anak dari pasangan suami istri itu yang seumuran dengannya. Bedanya sepupunya itu bersekolah di sekolah lain. Helium di buat pusing mengingat, pamannya yang hobi mabuk-mabukan, tantenya suka menghambur-hamburkan uang dengan berbelanja ke mall seperti orang kaya, sebelas dua belas dengan anaknya.
Walaupun Helium mendapat beasiswa di SMA Megantara, tapi biaya hari-harinya untuk uang jajan dan ongkos kendaraan yang ia tumpangi bukanlah sedikit, mengingat jarak rumahnya dari SMA Megantara itu cukup jauh. Mungkin dengan tidur masalahnya dapat ia alihkan, tapi baru saja matanya terpejam sejenak. Seseorang menelponnya membuat ia mau tak mau bangun dari tidurnya.
Ia mengambil benda pipih itu, menekan tombol hijau untuk menerima panggilan dari seseorang yang tak ia kenal. Karna hanya ada nomor yang tertera disana.
"Siapa?" tanya Helium tanpa basa-basi.
"Gue ada didepan rumah lo, keluar sekarang!" ujar seseorang di sebrang sana.
Kening Helium mengerut, menatap ponselnya sejenak, meneliti nomor itu. Tapi nihil, ia tak mengenali pemilik nomor ini, suara yang sedang meneleponnya apa lagi. Lalu ia kembali mendekatkan ke telinganya.
"Siapa, sih?"
"Calon imam lo, masa udah lupa?"
"Gue gak punya calon imam!" ketus Helium saat sadar bahwa orang yang menelponnya adalah teman sekelasnya yang tak waras itu. Tanpa basa-basi ia langsung mematikan sambungannya.
Tapi, belum semenit berlalu orang yang membuat Helium kesal kembali menelpon tapi ia tolak. Pesan masuk menyusul kemudian.
+6282*****284
Gue di depan rumah lo
Keluar sekarang kalau lo ga mau gue yang masuk kesana
Dengan kesal, Helium pun berjalan keluar untuk menemui cowok stres itu. Jika tak mau laki-laki itu tak membuat keributan disini, yang mana akan membuat tantenya marah, dan berimbas kepada dirinya.
Diruang tengah tantenya yang sedang menonton tv langsung menghentikan langkahnya. "Mau kemana kamu?" tanya Shila-tante Helium.
"Didepan ada teman aku yang bawain buku, mau aku pinjam," jawab Helium setenang mungkin.
"Oke, jangan lama," kata Shila kembali mengalihkan pandangannya pada layar tv 30 inci didepannya.
Helium hanya mengangguk dan berlalu keluar. Helium menghentikan langkahnya, dimana ia dapati Alim-orang yang bertamu malam-malam begini sedang berada di depan pekarangan rumahnya. Laki-laki itu sedang bersandar di motornya sambil memainkan ponselnya tanpa minat.
Ia membuang nafas sebelum kembali mengambil langkah mendekati Alim.
Sadar akan kedatangan gadis yang ia tunggu, Alim pun langsung menyimpan ponselnya kembali ke saku celananya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALIMRAN
Fiksi Remaja❝𝐌𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥𝐮𝐬𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢, 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐨𝐛𝐣𝐞𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐟𝐚𝐭𝐚𝐦𝐨𝐫𝐠𝐚𝐧𝐚.❞ *** Alimrah Elfathan, pentolan SMA Megantara, siswa yang di takuti dan siswa yang di kagum-kagumi...