The Beginning

706 64 9
                                    

Chapter 1 - The Beginning

💙

Joohyun menyukai geografi. Bahkan di antara pelajaran privatnya dengan tutor kerajaannya, geografi adalah favoritnya. Mempelajari berbagai pulau di seluruh dunia memuaskan impiannya untuk travelling, dan menyukai pelajaran tersebut juga menguntungkannya sebagai putri mahkota karena itu pasti membuatnya menghafal pulau-pulau di Negara Api jauh lebih mudah, terutama di usianya yang masih 13 tahun.

Jadi, selalu mengecewakan setiap kali kelas geografinya di Akademi Api harus berakhir. Satu jam terlalu singkat karena ada ribuan tempat untuk dijelajahi! Juga tidak membantu bahwa jam berikutnya merupakan waktu untuk istirahat makan siang sekolah. Jangan salah paham, Joohyun menghargai waktu istirahat sama seperti siswa lainnya. Tapi ketika kamu adalah putri mahkota dan semua orang terlalu terintimidasi untuk makan di hadapan anggota keluarga kerajaan, yah... Aman untuk mengatakan bahwa waktu makan siang bukanlah favorit Joohyun.

Joohyun membereskan buku pelajarannya saat guru geografi mereka membubarkan kelas. Dia mendengar teman-teman sekelasnya dengan bersemangat bergegas keluar dari tempat duduk mereka dan berjalan keluar ruangan. Dia biasanya tidak memiliki masalah untuk tetap tinggal karena toh tidak ada yang menunggunya. Dia tidak malu mengatakan dia tidak punya teman dekat di Akademi, Tentu, orang-orang selalu menyapanya dengan sopan dan dia menghargai beberapa kali seseorang mencoba memulai percakapan singkat dengannya yang melebihi honorifics dan sekadar membungkuk. Tetapi ketika dia mulai di Akademi beberapa tahun yang lalu, dia pernah mencoba duduk dengan sekelompok gadis saat makan siang dan itu adalah salah satu pengalaman paling mengerikan yang pernah ada. Tidak ada yang berbicara dan sangat canggung. Joohyun menyimpulkan dia lebih suka menghabiskan waktu istirahatnya sendirian daripada melalui hal itu lagi.

"Bolehkah saya, tuan putri?" seorang wanita yang mengenakan jubah staf istana bertanya sambil menawarkan tangannya. Joohyun mendongak dan melihat Han Jimin yang kebanyakan orang anggap sebagai dayang Joohyun. Di satu sisi dia memang begitu, tetapi dia juga diam-diam adalah penjaga pribadi Joohyun.

"Aku baik-baik saja, terima kasih." tolak Joohyun dengan ramah sambil menyampirkan tasnya di bahu.

Anak-anak keluarga kerajaan selalu belajar secara pribadi di Istana. Joohyun masih melakukan itu tetapi dia bersikeras kepada ayahnya bahwa dia ingin belajar di Akademi Api juga. Untuk melihat bagaimana anak-anak bangsa kita tumbuh dewasa, pikirnya. Tetapi jika dia lebih jujur, dia hanya menginginkan masa kecil yang lebih normal juga. Butuh banyak upaya untuk meyakinkan Fire Lord untuk mengabulkan permintaannya dan dia akhirnya mengalah dengan syarat bahwa Joohyun harus ditemani setiap saat dengan penjaga pribadi, itulah sebabnya dia sekarang berjalan di sepanjang aula sekolahnya dengan penjaga rahasia di sisinya.

Halaman terbuka yang terletak di tengah Akademi dipenuhi energi pada hari itu. Biasanya juga begitu tapi kemudian Joohyun menyadari semua orang terlalu bersemangat. Para siswa berlari ke arah kerumunan yang mulai terbentuk di sudut halaman.

Saat Joohyun dan dayangnya mendekati lingkaran penonton, beberapa siswa menyingkir untuk memberi jalan bagi sang putri. Di tengah kerumunan itu terjadi perkelahian. Joohyun langsung memperhatikan anak laki-laki dari kelas yang lebih muda (adik kelas) sedang berjongkok di tanah, menggigil dan merintih ketakutan. Di depan anak laki-laki itu berdiri seorang gadis seusia Joohyun yang dia kenali sebagai Son Seungwan, seorang gadis ceria dari kelas lain yang akan selalu membungkuk padanya setiap kali dia melihatnya.

Seungwan memunggungi bocah laki-laki itu seperti melindunginya dari tiga laki-laki lebih tua yang berdiri di depan mereka, mereka semua tidak mau repot-repot menyembunyikan fakta bahwa mereka tampaknya menikmati tontonan dari orang-orang.

the flames won't burn usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang