Ancaman dari dalam air
.
.
.
Jungkook kembali meneruskan perjalanan di hutan kering tersebut. Ia waspada dengan sekitarnya, bola matanya dengan hati-hati menatap. Nafas Jungkook terengah secara perlahan. Pemuda itu dengan tahan terus berjalan di alas yang dingin, ia bisa merasakan permukaan kaki bawahnya begitu beku. Namun, itu tak menyulutkan semangatnya.
Rosé ....
Hanya itu yang ada di benak Jungkook. Menyelamatkanya adalah hal yang terpenting daripada memikirkan keadaan tubuhnya sendiri. Pakaiannya lusuh dan kotor bekas kejadian tadi pun menjadi bukti bahwa Jungkook sudah berjuang. Melelahkan ... dari sejak awal ia bertemu wujud dewi hingga sekarang. Bibir Jungkook kering, telapak tangan Jungkook gemetar. Berulang kali Jungkook mencoba menyeimbangkan pedangnya itu, sesekali ia menancapkan ke tanah. Jungkook melemaskan jemarinya, kemudian ia melanjutkan perjalananya kembali.
Jungkook terus berjalan, ia merasakan keanehan terjadi di permukaan bawah kakinya berubah menjadi semakin dingin ... semakin basah. Hutan di sekeliling Jungkook pun perlahan mulai menghilang dan di bawahnya semakin lama semakin naik. Pandangannya berkabut berubah menjadi hamparan air yang luas layaknya laut. Udara yang tadinya dingin berubah pelahan menjadi hangat.
Jungkook terhenti sebab ia tahu bahwa beberapa langkah kaki lagi, ia akan tenggelam. Tidak ada daratan lagi, ia menatap kanan dan kirinya sekiranya ada sesuatu yang bisa Jungkook pakai untuk mengarungi hamparan air tersebut. Namun nihil, ia tak medapatkan apapun
Buusshh!!!
Dari dalam air keluar monster raksasa ... Jungkook terkesiap sampai terjatuh sebab goncangan dari monster tersebut. Jungkook meraih pedangnya itu, kemudian ia mendongakkan kepalanya sampai ke kepala monster tersebut.
Wujudnya layaknya belut. Ia memiliki sirip di depan dan belakang tubuhnya, matanya merah dengan gigi tajam yang berjejer di dalam rongga mulutnya. Pemukaan kulitnya berwarna kecoklatan dan sedikit berlendir ... Jungkook sekilas melihat aliran listrik yang cepat di permukaan kulit belut raksasa tersebut.
Kepala belut raksasa itu perlahan menurun. Jungkook memegang pedangnya dengan erat kemudian ia bersiap, namun ia merasakan bahwa belut raksasa itu tak akan menyerang. Jungkook menurunkan kewaspadaan. Kepala belut raksasa itu semakin mendekat pada Jungkook sampai mereka berhadapan.
Mata belut raksasa tersebut, berotasi ke arah pedang Jungkook. Pedang Jungkook mengeluarkan aura putih, entah apa yang terjadi ia berjalan mendekati belut raksasa tersebut, kemudian Jungkook meletakkan pedangnya di ujung mulut dari belut raksasa itu. Jungkook perlahan memejamkan matanya.
"Wahai pemuda ... perkenalkan, namaku Ultar ... aku akan mendampingimu dalam perjalanan mengarungi lautan ini."
Jungkook mengerjap dengan tergesa, matanya terbuka lebar. Kemudian, ia menutup matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Flower Is You | Rosekook
Teen FictionKehidupan Jungkook berubah saat ia membeli setangkai bunga mawar merah dari seorang kakek yang ia temui saat ia pulang dari kantor tempat-nya bekerja