Kecelakaan
.
.
.
Namjoon, Jisoo, Jennie dan Jungkook tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Entah mengapa, semenjak Namjoon pulang dari luar negri ia semakin diberi banyak beban—termasuk juga terhadap tim kerjanya.
Banyak laporan perusahaan yang harus dibuat. Banyak laporan yang harus di check dan banyak juga laporan yang harus diberikan kepada staff lain. Tentu saja sangat menyibukkan. Namjoon bahkan merasa seperti taka da habisnya pekerjaan mereka itu.
Jisoo datang dengan membawa kopi—hanya kopi milik Jungkook yang ditambah dengan susu yang lainnya kopi hitam. Jisoo menyodorkan kopi yang ia bawa menggunakan nampan tersebut pada Namjoon, Jennie dan Jungkook.
Namjoon, Jennie dan Jungkook menerima sodoran tersebut. Kemudian, mereka menyesap kopi milik mereka tersebut. Rehat sejenak dari pekerjaan yang melelahkan itu harus sebab mereka juga manusia dan bukan robot. Tubuh mereka tak mungkin harus di forsir terus-menerus.
Namjoon menghela nafas. "Ini akan selesei sampai sore." Namjoon menjilat bibir bawahnya. "Padahal baru saja, kita mendapat project. Ternyata kita mendapat project lagi."
Project tersebut ia dapatkan dari klien luar negrinya. Dan entah mengapa klien dalam negri menjadi bertambah dan ingin agar projectnya di kerjakan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
"Hei, harusnya kau tak mengeluh," ucap Jennie sembari menyesap kopinya.
"Malah kita seharusnya bersyukur, karena mendapat banyak project," sambung Jisoo.
Namjoon mengangguk. "Iya, hanya saja beban ku terlalu berat, jika harus mengurus banyak klien."
"Itu sudah menjadi resiko pak ketua," sahut Jungkook.
Obrolan itu hanya bertahan beberapa lama. Setelahnya, mereka kembali dengan kesibukkan mereka masing-masing. Hari berjalan begitu cepat dan beberapa jam pun telah berlalu. Namjoon, Jisoo, Jennie dan Jungkook telah menyeleseikan pekerjaan mereka. Dan seperti biasa mereka beres-beres dan pulang.
Jungkook berencana ingin mampir ke toko bunga untuk membeli pupuk—tentu saja, untuk bunga mawarnya tersebut. Dan ia juga harus siap siaga kalau-kalau Rosé—ralat kekasihnya itu muncul.
Sudah beberapa hari dari sejak Jungkook mengungkapkan dan menjelaskan tentang perasaannya pada Rosé ... namun, sebenarnya ia masih bimbang karena ia tak tahu Rosé itu manusia atau bukan?
Imajinasinya kah? Namun, ia begitu nyata. Mimpi kah? Jika mimpi maka Jungkook akan sering telat bekerja.
Apa keajaiban seperti yang sering Jungkook pikirkan? Namun, keajaiban pun juga agak merepotkan—maksudnya Rosé itu sangat merepotkan—ia berkali-kali membuat Jungkook hampir pingsan dan tingkahnya yang polos membuat Jungkook harus mengajari kepadanya banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Flower Is You | Rosekook
Roman pour AdolescentsKehidupan Jungkook berubah saat ia membeli setangkai bunga mawar merah dari seorang kakek yang ia temui saat ia pulang dari kantor tempat-nya bekerja