Rosé
.
.
.
Suasana begitu canggung untuk Jungkook. Sebab, Jungkook baru menghadapi situasi ini—berada dekat dengan perempuan yang telanjang—namun sudah terlabut dengan selimut milik Jungkook. Jungkook menelan salivanya. Kemudian, Jungkook menarik nafas dan menghembuskannya.
"Rosé ...."
Rosé yang mendengar itu lantas memiringkan kepalanya, lalu tersenyum tipis. "Iya, Tuan~"
"Apa ... kau punya tempat tinggal?" tanya Jungkook pelan sembari mencoba menatap Rosé.
Rosé mengerucutkan bibirnya, bola mata Rosé memutar ke-atas lalu ia pun menatap Jungkook. Rosé memberikan gelengan pada Jungkook.
"Kalau begitu ... kau berasal dari mana?" Jungkook mencoba bertanya kembali.
"Aku tidak tahu, Tuan." Rosé terdiam sejenak. "Yang jelas kutahu ... bahwa kau adalah Tuanku." Rosé dengan spontan memeluk Jungkook, kemudian ia membenamkan kepalanya pada leher jenjang milik Jungkook.
"Kenapa gadis ini suka memeluk?! Ini terlalu gila untuk-ku."
Jungkook menelan salivanya dengan kasar, ia mecoba menetralkan degup jantungnya. Jungkook lantas menggengam kedua bahu milik Rosé, lalu mencoba melepas pelukan gadis tersebut.
"Bisakah kau berhenti memeluk-ku seperti itu." Jungkook menatap lurus Rosé.
Rosé terisak. "Tuan tidak suka denganku ya ...."
"Bukan seperti itu ... aku hanya—"
"Hiks ... maaf kan aku ... hiks ...." Rosé memotong kalimat Jungkook dengan isakannya.
Jungkook menunduk-kan lalu mendongakkannya kembali kepalanya. "Kumohon ... jangan menangis Rosé."
"Kalau begitu, Tuan Jungkook harus peluk aku," ucap Rosé sembari mengerucutkan bibirnya.
Jungkook menghela nafas. "Baiklah." Jungkook mendekatkan diri pada Rosé. "Tapi, hanya sebentar saja."
Rosé sumrigah, kemudian ia mengangguk-kan kepalanya beberapa kali.
Jungkook merengkuh Rosé ke dalam pelukannya. Meskipun, terbalut dengan selimut. Jungkook masih bisa merasakan tubuh gadis tersebut, terutama bagian dada sintal milik Rosé tersebut.
Degup Jantung Jungkook semakin mengencang. Wajahnya memerah. Sedikit peluh keluar di pelipisnya. Namun, ada hal dari dirinya yang bereaksi—yaitu tubuh di bagian bawahnya mengeras.
Jungkook seorang pria normal. Tentu saja, hormon dalam tubuhnya bereaksi. Apalagi di depannya ada seorang gadis cantik yang telanjang—namun sudah berbalut dengan selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Flower Is You | Rosekook
Novela JuvenilKehidupan Jungkook berubah saat ia membeli setangkai bunga mawar merah dari seorang kakek yang ia temui saat ia pulang dari kantor tempat-nya bekerja