Adikku
.
.
.
Sore yang bergitu hangat, ditambah dengan orang-orang yang mulai menuju tempat bernaung. Sama seperti yang dilakukan oleh Jungkook. Pemuda itu pulang dan seperti biasa juga ia berjalan kaki sebab kantornya dekat dengan apartemennya. Jungkook sedikit tergesa sebab ia harus membersihkan apartemennya. Ada tamu yang akan datang dan itu adalah adik Jungkook.
Pemuda itu juga mempersiapkan banyak hal, seperti berbelanja kebutuhan pokok dan jajanan untuk di apartemennya. Pemuda itu biasanya tak akan boros, namun mengingat adiknya akan datang ia sedikit mengeluarkan uang dari ATM-nya. Tak apalah itu hanya sesekali, dan itu juga untuk adik tercintanya.
Jungkook menyapu lantai, kemudiannya dia mengepel. Pemuda itu juga mengecek pengharum ruangan serta AC apakah berfungsi baik atau tidak, ia juga membersihkan toilet dan merapikan tempat tidurnya, Jungkook berencana tidur di dekat televisi jika adiknya memang akan menginap.
Kalung pedang emas bermata ruby merah yang ia pakai, selalu bergerak ke mana-mana ketika Jungkook menyapu dan mengepel, Jungkook memasukkan kalungnya ke dalam bajunya. Bicara tentang kalungnya. Jungkook banyak berpikir beberapa hari lalu, entahlah, ia mencoba menerka-nerka apa yang diucapkan oleh sang dewi itu. Jujur saja, Jungkook sangat percaya karena bukti kalung dan pakaian Rosé yang sama persis, membuat dirinya yakin bahwa apa yang dikatakan sang dewi itu akan terjadi. Namun, Jungkook tak terlalu lama berpikir sebab ada pikiran baru muncul. Adiknya ....
Jungkook sangat jarang membalas pesan atau telepon, hal itu terkadang yang membuat banyak temannya yang jengkel. Grup chat Jungkook selalu menumpuk hingga terkadang hanya dibuka sekedar untuk menghilangkan notifikasi saja. Jungkook juga hanya mengirim pesan atau menelepon jika butuh dan memang penting. Untuk urusan kantor ia sering memakai email dan telegram. Email untuk mengirimkan draft pekerjaan dan telegram untuk komunikasi masalah pekerjaan jika ada hal mendadak harus dibahas, meskipun dihari libur.
Adik Jungkook mungkin jengkel sebab pesan chatnya tak terbalas jadi ia mengirim pesan ke langsung ke email Jungkook. Pemuda itu terkejut sebab tiba-tiba ada email adiknya. Jungkook menggelengkan kepalanya atas kelakuan adiknya tersebut, namun ia merasa bersalah karena tak membuka pesan chat dari adiknya tersebut.
Hei...!!! KAKAK! Buka pesan chat dariku ... kau menyebalkan sekali!
Ohh iya, ngomong-ngomong aku akan datang ke Seoul untuk mengunjungimu, itu saja.
Sampai jumpa nanti ... kakakku yang menyebalkan.
Email itu hanya dijawab dengan kata oke oleh Jungkook. Jungkook sudah membalas pesan dari adiknya jadi selesei email itu. Tak perlu Jungkook harus meneruskan lagi pesan tersebut.
Jungkook memiliki kekhawatiran sebab Rosé bisa saja muncul di depan adiknya tersebut. Entahlah apa yang terjadi jika sampai adiknya itu melihat kakaknya memiliki gadis di apartemen yang terkadang tak berbusana. Kehadiran Rosé sangatlah acak, keajaiban yang tak bisa Jungkook prediksi. Jungkook takut jikalau ia disebut bejat dan itu dilaporkan ke ibunya yang ada di Busan.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Flower Is You | Rosekook
Fiksi RemajaKehidupan Jungkook berubah saat ia membeli setangkai bunga mawar merah dari seorang kakek yang ia temui saat ia pulang dari kantor tempat-nya bekerja