Prolog

32 7 0
                                    

"hallo kakek, gimana kabarnya?"

"Sehat dong, Nesha gimana? betah ga di sana?" tanya kakek.

"Bagus deh kalau sehat, Nesha pengen pulang ke Indonesia boleh ga? Nesha capek pindah pindah negara terus."

"Emm...tapi kakek takut, gimana kalau dia nemuin kamu?"

"Nesha udah bisa jaga diri, lagian Nesha juga pengen ketemu dia biar cepet bales dendam," desak Nesha kekeh.

"Dasar kamu ini, ya udah tahan dulu sebulan, kakek mau siapin lokasinya."

"Yeyy....makasih kakek ku tercinta yang paling baik dan kaya raya sedunia!" seru Nesha dengan girang kemudian menutup telponnya.

"Akhirnya...aku bisa makan nasi Padang lagi."

***

"Udah sekarat begini tinggal nunggu mati aja! bagus lah aku ga perlu buang buang tenaga," ucap seorang pria yang kemudian pergi dari ruangan itu.

Badan ku sakit, aku harus gimana sekarang, batin Nesha yang masih memejamkan mata. Di lantai tempat Nesha tergeletak itu terlihat banyaknya darah segar yang menggenang, siapapun yang melihat Nesha saat ini pasti berfikiran, bahwa Nesha tidak mungkin bertahan hidup.

Tak lama setelah pria itu pergi, terdengar suara riuh dari luar rumah di susul dengan suara pistol yang bergantian, Nesha yang penasaran dengan apa yang sedang terjadi segera membuka matanya lebar, dia terus memandangi ke arah pintu dan berharap seseorang datang untuk menyelamatkannya, dan benar saja, secara tiba-tiba kakeknya datang dari balik pintu dan berlari cepat kearahnya.

"NESHA!!" teriak kakek tak percaya dengan apa yang dia lihat. Matanya kini berkaca-kaca.

"Kakek!" rintih Nesha lemas.

Melihat keadaan cucuknya yang sangat memprihatinkan, tanpa basa-basi Farhan segera membawa Nesha pergi dari tempat itu.

***


Jangan lupa vote guyss biar aku jadi lebih semangat nuntasin novel ini!!!

📌KARYA INI MURNI DARI HASIL IMAJINASI SAYA, DI MOHON UNTUK TIDAK MENIRU ALUR CERITA YANG SAYA BUAT,
TERIMAKASIH.

SELAMAT MEMBACA.

SWEET MEDUSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang