di sekolah masih marah

951 165 4
                                    








Di sekolah gadis itu menginjak salah satu kaki lelaki yaitu teman sekelasnya karna gak mau bayar uang kas kelas, selalu bendahara ya dia cukup ditakuti karna sikap galak nya itu.

"Nih gue bayar, lagian jadi cewe gak ada lembut-lembutnya banget dah lu, remuk dah ni kaki gue" Ucap wanwan teman sekelas ashel.

Lelaki itu mengeluarkan selembar uang kertas berwarna merah, hasil dari jualan risol di instagram, dan langsung di catat sama ashel di buku kas yang dia bawa.

"Kembaliannya mane nih?" Tanya wanwan mengulurkan tangannya.

"Gak ada."

"Hah gak ada? Korup lu ye?"

"Lu liat sendiri nih catetan gue, lo mangkir gak bayar berapa kali!"

Si wanwan senyum malu terus ashel menutup buku panjang itu lagi, mau nagih uang kas ke temen-temen nya yang lain, emang gak salah pak jabib pilih dia jadi bendahara.

"Eh dek mau nanya, ruangan bu kinal dimana ya?" Ucap seorang gadis dengan baju olahraga sambil membawa raket.

Ashel ngeliatin gadis itu dari atas sampe bawah.

"DAK DEK DAK DEK GUE KAKAK KELAS LO!"

chika di sampingnya sampe ngakak dengernya, ashel pake ngegas segala. Tentu saja gadis dengan name tag Raisha itu langsung kabur.

"Heran banget junior jaman sekarang gak sopan-sopannya." Kata ashel sambil mengelus dada menahan amarah.

"Sabar cel, mau lu kena darah tinggi di usia dini?"

"Ya enggak anjir gila lo."

"Kantin yuk, muka lu dari tadi gue perhatiin kusut banget."

Dirangkul gitu ashel ya cuman menanggapi nya dengan anggukan seadanya, lagipula chika adalah sahabat baiknya dari smp, jadi gak usah lah dimarahin.


















"Jadi lo punya kucing? Sejak kapan?" Tanya chika sambil meminum es teh anget nya di kantin ditemani ashel yang makan roti bakar sambil manyun.

"Sejak pulang kemaren, gue gak sengaja nabrak."

"Baru bawa sepeda aja udah nabrak kucing, gimana bawa mobil lu."

Ashel kemudian menceritan pengalaman mistisnya bertemu dengan penjaga toko mainan yang membantunya untuk mengobati kucing tersebut, bahkan chika juga terkejut saat ashel bilang toko mainan itu hilang keesokan harinya.

"mata lu burem kali."

"Engga chik, kuil yang gue liat sama persis kok dan kata papi juga tuh kuil cuman satu di kota itu."

"Horor bat dah lu." Kata chika agak merinding.

Gadis tinggi mantan paskib itu mengaduk minumannya lagi "gue pen liat kucing lo tapi gue alergi kucing."

Ashel mengeluarkan ponsel nya memperlihatkan beberapa foto yang ia ambil kemarin saat bermain bersama kucingnya bahkan chika tak bisa menahan gemas saat ada foto dimana kucing itu menguap.

"Lucu banget weh pen peluk!!"

"Mau lu bersin-bersin?" Jawab ashel

"Ngomong-ngomong mau lu namain siapa kucing lu?"

Ashel cuman mengaduk minuman di depannya, "masih belum kepikiran."

"kasih nama chiko aja..."

"Yang ada gue keinget lu mulu chik."

"Gimana kalo ara?"

Ashel sedikit tersenyum tipis "segala nama mantan lu jadi saran, chik chik"

"Terus apaan masa aldo?"

"Bisa gak usah nama mantan gak namanya ya Allah pusing gue."

Ashel udah gak habis pikir sama temen satu kelasnya itu, chika malah memberi saran dengan nama-nama mantan mereka.

"Gimana ka---"

Ashel memutar bola matanya malas "gak usah ngasih saran, udah bel noh."

Keduanya langsung berdiri dan hendak membayar makanan dan minuman yang mereka beli, namun sebelum itu chika masih sempat menyomot roti bakar ashel yang masih tersisa utuh di meja, emang anak nya gak mau mubazir.













猫 𝐍𝐞𝐤𝐨 × 𝐀𝐬𝐡𝐞𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang