kepikiran.

1.5K 233 41
                                    
















" woy kenapa lu bengong? Ntar kesambet tau."

"Si ashel kalo gak galau biasnya ketangkep dispatch ya galau karna gak dikasih duit sama mami nya pasti."

"Kalo kata gue lu sehari ceria kek cel."

Ashel cuman bisa menatap datar chika, dan olla di depannya yang tengah sibuk bergosip sambil memakan mie ayam.

"Gue cuman bingung?"

Ketiga orang di depannya itu sontak melirik "bingung kenapa lagi?" Tanya olla.

Ashel cuman bisa menghela nafas, masa dia bilang dia bingung karna di rumahnya ada siluman alias mahluk jadi-jadian kan bisa dikata gila dia.

Apalagi ingatannya langsung muter pas kejadian semalam di rumahnya.

Ashel gak bener-bener mandi berdua sama dedel, dia cuman ambil selang dan guyur badan dedel yang agak kotor kena cipratan lumpur pas hujan.

Kemudian makein handuk badan gadis itu mana posisi nya setengah meluk lagi, jadi kayak dia lagi ngurus bayi tapi ini bayi nya gede banget.

Matanya menangkap beberapa luka di punggung dedel tapi karna gamau dalam posisi itu, dia langsung mempercepat gerakannya tanpa mau nanya apapun.

Dia makein baju yang di paketin zee beberapa hari lalu, ke dedel terus dikasih boxer gemash warna kuning.

Mereka juga tidur seranjang berdua, tapi pas ashel nunggu mami papi nya dateng malah mati lampu dan semua juga tau kalo dia takut banget sama gelap.

Otomatis dedel jadi sasaran peluknya, tapi gak bohong di peluk dedel itu bener-bener kayak hangat dan nyaman banget sampe dia ngantuk.

"Ashel pipi kamu dingin" sentuhan tangan itu beberapa kali mengusap kedua pipinya sampai agak hangat.

Jujur saja perlakuan ini terlalu manis, bahkan dia tidak pernah menerima hal seperti ini dari mantannya, ya walaupun mantannya juga cuman satu.

"Kamu sering melakukan hal seperti ini jika aku ingin tidur," dedel mengelus kepala ashel sambil memeluknya dari samping, tidak ada cahaya hanya namun ashel bisa melihat wajah samping dedel dari cahaya remang di handphone nya.

"Pinjem cermin lo dong chik," ucap ashel sambil menghapus bekas lipstik yang agak offside di bibirnya.

Lagi lagi dia kepikirian kejadian tadi malam, saat dedel terlihat tertidur lelap, ashel langsung bangun dan berusaha mengubah mahluk itu kembali menjadi kucing seperti mencium tangan, kening dan pipi dedel.

Namun nihil yang ada hanya senyuman tipis dedel yang ia lihat, kucing itu sesekali mengigau dan memeluk gulingnya erat.

Tidak ada tanda-tanda ia akan menjadi kucing sama sekali.

Pikiran ashel mulai panik saat suara kedua orang tua dan juga adiknya terdengar sayup memasuki rumah.

Papi langsung masuk dan memeluk putri satu-satunya itu diikuti mami.

Ashel yang pura-pura baru saja terbangun itu hanya mengandalkan ekting gosok-gosok mata.

"Ini siapa sayang?" Tanya mami sambil membenarkan selimut dedel namun dengan cepat ashel menutupi dedel dengan selimut itu karena takut orang tuanya melihat telinga dedel yang sangat mirip dengan kucing.

"Em..itu temen sekolah mih lagi nginep."

"Tumben kamu bolehin temen sekolah kamu nginep cel." Itu kata papi.

Ashel pura-pura menguap "yaudah sih, sana mami mami, ashel ngantuk."

Yang paling parah tuh saat pagi hari, olla dan chika jemput ashel buat bareng kesekolah, karna takut dedel di rumah bersama sang mami jadi ya mau gak mau ashel pakein dedel jaket dan topi terus menariknya masuk ke dalam mobil olla.

"Eh siapa nih?" Tanya chika di kursi depan.

"S..sepupu iya sepupu gue."

"Murid baru? Mau sekolah di sekolah kita ya?"

Ashel menutup matanya, kok gak kepikiran loh dua orang temannya itu pasti bakal nanya kenapa dedel kesekolah tapi gak sekolah.

"Engga."

"Hah? Terus mau ngapain?"

"Maksud gue belom, masih mau liat-liat doang kok."

"Oh, kalo gitu kita kenalan nama gue yessica, panggil aja chika." Gadis bermata coklat itu ulurin tangannya terus sama dedel diliatin doang sampe ashel yang harus ngarahin tangan gadis itu buat jabat tangan chika.

"Gue olla."

Dedel melakulan hal yang sama ke olla terus senyum tipis.

"Lo nih dingin juga ya, nama lo siapa?" Tanya chika lagi belum puas.

"Dedel." Kata gadis itu akhirnya buka suara.

Chika dan olla saling lirik, soalnya namanya kek anak mami banget "nama asli lo?"

dedel menunduk terus tangannya mainin ujung seragam ashel.

"Oh namanya.."

Ashel liat kesana kemari, nyari inspirasi terus liat gedung yang lumayan gede juga ingat nama rumah sakit tempat dia di rawat pas lagi tipes tahun lalu.

"Namanya adelia teguh jaya."

"Wededeh cakep-cakep nama lo keren juga ye."

"Kek cowo anjir."

"Perasaan kek nama toko bangunan abang gue kerja, namanya teguh jaya" kata chika.

"emaknya nyomot dari sono kali." Balas olla.

"Sttt diem lu berdua, cepetan ini nanti kita telat nih." Ashel benerin dasinya.

"Jangan ngeraguin gue masalah nyalip menyalip."

Dan pas pelajaran matematika ashel lagi-lagi gak fokus, dia cuman corat-coret kertas kosong cakaran itu asal sampai kakinya diinjek olla.

"Tuh anak gak macem-macem kan?" Batinnya sambil menghela nafas liat pintu kelasnya, agak takut dedel ngamuk di pos satpam soalnya tadi pagi mahluk dengan pipi lucu itu di titip disana.


































kata yang digaris miring adalah flashback.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

猫 𝐍𝐞𝐤𝐨 × 𝐀𝐬𝐡𝐞𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang