Untuk Mu Dunia Ku || (geminifourth)

"kakak biar aku yang nemenin ya"

Fatih , kelas 6 sd , dari keluarga yang hangat dan juga sangat tercukupi itu bertemu dengan geindra , dari sejak awal masuk rumah nya saja fatih bisa merasakan , betapa hampa nya jika tinggal di dalam bangunan ini

"Kak , gua boleh minta no lu??"

Pinta fatih

"Hmm"

Geindra menyodorkan hp nya , agar si fatih mencari sendiri keberadaan no nya

"Kak... lo tinggal sendiri??"

"Iya"

"Eumm..."

"Kenapa? Ga usah kasian sama gua , "

"Ga lah.. hahaha " tawa hambar dari mulut fatih...
Karna ia paham apa hal yg sedang di alami geindra

Hebat nya fatih memiliki empati yang sangat besar , walau dia masih kecil

"Kak.. lu ga punya temen juga??"

"Nggak fatih , lu kenapa nanya nanya mulu dah , udah di bilangin ga usah kasian "

"Ga gitu apaan si , gua nanya kaya gini gegara gua mo jadi temen pertama lu "

Seketika geindra terdiam... ia masi tak faham sama anak kecil di depan nya ini , apa ia hanya kasihan atau bener benar mau berteman...

Dan obrolan mereka pun berhenti ketika fatih menyadari ini sudah jam 4 sore , ia tak mau bunda nya khawatir
Ia pun segera berpamitan dan segera pergi .

Malam ini... tumben geindra tidak mengusik masalalu nya sampai dia bisa mendapat keadaan yang lumayan tenang .
Tapi ia terus berfikir , fatih ini anak aneh mana yang mau berteman sama orang strees kaya dia
Fatih berhasil mengambil alih pikiran geindra di malam sunyi ini

*keesokan pagi nya

Geindra berjalan menuju sekolah melewati jalan yg sama seperti biasa...
Tatapan nya fokus kedepan tanpa menoleh kamanapun, pandangan kanan kiri nya tertutupi oleh hoodie yg menutupi kepala daerah balakang .

Tegas jalan nya seketika berhenti ,
Ada yang menarik tas ransel yang sedang ia kenakan , ia membrontak kecil , karna ia merasakan tenaga yg menarik nya tidak terlalu kuat

"Kak!!! Mat pagi!!" Ucap pria kecil dengan senyuman sipit nya ,

"Lu kalo nyapa orang yang waras aja bisa ga si , "

"Hehe ni kak , buat lo dari bunda gua "

Fatih menyodorkan kotak makan berisi sandwich

Geindra terdiam , bingung harus bereaksi seperti apa ,

'Ni anak makin ke sini makin aneh'
Batin geindra

"Woy kak , ko bengong ? , ini ambil!"
Ucap fatih menegur geindra

"Oh, i..iya.. thanks ya"

Mereka berjalan beriringan sampai mereka berpisah di jalan yang berbeda .