IPAR 2

4.3K 331 17
                                    

"Sea ayo bangun, sea.."

"Eung—lima menit lagihh" seru sea dengan suara mengantuk nya

Bagas kerepotan sendiri di dapur, menyiapkan sarapan agar keduanya bisa mengisi perut mereka minimal untuk mengganjal sampai jam makan siang nanti. Beruntungnya stok nugget alphabet milik sea di lemari es masih tersisa banyak, bersama sosis dan nasi goreng yang menjadi teman makan mereka pagi ini

Sejujurnya dia merasa sedikit kelelahan, ternyata hidup serba tanpa pendamping itu tidaklah mudah. Jika biasanya dia hanya akan bangun ketika istri nya membangunkan sekarang Jeongguk harus mulai bangun lebih awal dari biasanya

Menyiapkan sarapan, membereskan rumah, membangunkan sea, memandikan se— tunggu? apa?

"Eungg pagi kak bagas"

Beberapa detik bagas terdiam, sebelum akhirnya dia secepat kilat menoleh menemukan sea dengan stelan piyama kedodoran nya tengah mengucek mata khas orang ketika bangun tidur. Di bahu kanannya terlampir handuk, bibirnya cemberut lucu, wajah sea bulat mengembang seperti bakpau

"Taehyung?"

"Huggie?"

"Gimana?"

"Isss"

Tanpa menunggu jawaban yang lebih tua, Taehyung bergerak maju tiga langkah kedepan kemudian sedikit berjinjit agar bisa menggapai bahu Jeongguk yang lebih tinggi. Setelah berhasil mengalungkan lengannya di pundak bagas, sea kemudian menempelkan tubuh keduanya untuk sekedar berbagi pelukan beberapa saat

"Setiap bangun tidur mamah suka ngasih sea pelukan bangun tidur, setelah mamah ga ada biasanya almarhum kakak yang lakuin ini, maaf ya? ka Jeongguk, nanti kalau sea udah terbiasa ga ada kakak sea ga akan minta lag—eh?"

"Ssst, sini peluk"

Terkejut bukan main Taehyung membulatkan mata saat dirasa tangan besar milik kakak iparnya melingkar rapi di pinggang miliknya. Jeongguk bahkan tak segan menopang dagu di bahu Taehyung, sejenak dia ikut menyamankan pelukan di tubuh si yang lebih kecil. Memejamkan mata sesekali mengatur napas agar tidak terbawa suasana yang mengingatkan pada mendiang istrinya lagi

"Kak?"

"Jangan sungkan buat meminta ya sea? sekarang saya yang akan mengurus segala apapun kebutuhan kamu"

"Sea ga sungkan ko ka bagas, tapi—"

"Hm? kenapa?"

"Pelukannya udahan dulu ya? sea takut telat sekolah, badan sea masih bau iler ka belum mandi"

"O—oh"

Sesudah kejadian pelukan teletabis yang berakhir bagas menahan malu akibat kecerobohannya. Sea pergi untuk mandi, malu bagas meningkat di 100% sewaktu tangannya gugup buat lepas dari pinggang kecilnya sea. Dia bukan tidak rela melepas pelukan hanya saja dia mendadak nervous setelah ucapan sea memberi kesan jika dirinya keenakan memeluk sea. Ya sedikit—

Tapi mendadak cape bagas yang terasa menumpuk di bahunya semalaman itu seketika hilang. Padahal hanya melakukan skin-ship yang tidak lama, itupun dengan bocah laki laki berumur 17 tahun yang masih duduk dibangku SMA

Ntah kenapa akhir akhir ini semenjak ditinggal sang istri, bagas mudah sekali merenung. Dia jika melihat sea pikirannya selalu membawa pada memori bersama istrinya, bagas juga tidak mengerti. Mungkin karna mereka memiliki hubungan darah ya?

Saking sering nya merenung bagas bahkan sampai tidak bisa tidur semalam, dia menyibukkan diri merapihkan sisa barang yang sebelumnya sudah dia kerjakan bersama sea yang ikut membantu. Ya meskipun berakhir sea ketiduran di sofa dan bagas yang harus memindahkan tubuh remaja tersebut ke kamar

𝐈𝐏𝐀𝐑 || KV 1 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang