Day 2 "Kau terluka?!"

782 49 3
                                    

Enjoy for reading this

Judul: Mermaid or Merman?
Genre: Friendship and Fantasy
Tokoh: BoBoiBoy Frostfire dan BoBoiBoy Glacier




















Di daerah sekitar pantai, sekarang sedang bercuaca terik sekali, mungkin karena mau memasuki musim panas kali ya?.

Di sebuah rumah sekitar pantai itu, lebih tepatnya kamar, terlihatlah seorang pemuda yang sedang mengipasi dirinya dengan kipas kecil. Ya, dia menggunakan tangannya.

"Haaaah... aku paling tidak suka panas sampai 'banget' ini." keluhnya, lalu menidurkan dirinya di atas lantai kamarnya yang hangat.

Ya, lantai kamarnya hangat karena sedari tadi menerima cahaya matahari terus menerus. Jendela kamarnya sungguh besar dan menghadap langsung ke arah matahari sekarang.

"Aaaakh! terkutuklah orang yang mendesain kamar ini!!." tidak sampai disitu ia mengeluh, bahkan sampai yang mendesain pun dia kutuk.

Ditatapnya lamat langit-langit kamarnya itu. Entah apa yang dipikirkan, tapi sepertinya dia tidak sedang memikirkan apa-apa sih.

Tidak menjelang lama, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari luar kamar. "Frostfire... nak, ke sini dulu dong." ucapnya, harap-harap didengar oleh yang punya nama.

"Iya mah!!." jawab pemuda itu yang ternyata bernama Frostfire agak kencang.

Frostfire pun bangun dari posisi tidurnya dengan agak tidak rela, walau panas dia masih lumayan nyaman untuk berada di kamarnya, apalagi di lantainya.

Frostfire pun berdiri, berjalan perlahan menuju pintu kamarnya lalu keluar. Tujuannya sekarang adalah dapur rumah tempat sang Mamah biasanya berada.

"Kenapa mah?." tanya Frostfire di ambang pintu dapur menatap Mamanya.

"Oh, ini, kasih rantang ini ke ayahmu ya." ucapnya sembari memberikan rantang yang dipegangnya itu ke Frostfire.

Nah kan, dia sudah berfirasat tidak enak tadi, dan benar saja, sekarang dia harus memberikan rantang Mamanya ini kepada Ayahnya. Bukannya kenapa, tapi sekarang diluar sedang panas sekali bro.

Mau tidak mau, Frostfire akhirnya mengambil rantang itu dari tangan Mamanya, kenapa? karena kalau dia menolak, bisa-bisa semua barang dapur melayang ke arahnya.

"Oke... di pantai kan?." tanya Frostfire setelah mengambil rantang itu.

"Iya, jika Ayahmu sedang tidak ada di bibir pantai, berarti dia sedang melaut, kau tunggu saja ya." ucap Mamanya. Ya, ayahnya adalah seorang nelayan.

"Baiklah, Assalamualaikum." ucap Frostfire. Dia pun menyalimi tangan Mamanya.

"Waalaikumsalam, hati-hati di jalan tau." ucap Mamanya.

"Iya.." jawab Frostfire singkat.

Frostfire pun berjalan menuju pintu rumahnya lalu keluar mulai berjalan ke arah pantai. Sebenarnya jika ke pantai, ia tidak benci benci banget, malah dia suka. Suara ombak yang halus itu, bau laut yang tenang, semuanya deh.

30 Day's with Bofu [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang