Gerald menatap ibunya tanpa kedip, dia masih setia bersembunyi dibalik Gucci tepat dilorong ujung koridor istana.
Awalnya dia ingin menghampiri ayahnya Raja Aleron, ingin menanyakan tentang bertarungnya hari ini, mengapa ayahnya meninggalkan latihan lebih dulu.
Tapi yang dia lihat adalah yang yang tidak baik, ibunya Ratu Lorin memiliki api kemarahan terhadap Anastasia, teman pelayannya.
Hidup didalam istana, menjadi putra mahkota dan berada dilingkungan dewasa penuh dengan konflik politik, membuat Gerald tumbuh pada pemikiran berkembang.
Namun ini bukanlah anugrah, ini adalah tekanan yang mana seharusnya anak berusia lima tahun harus diberikan pengetahuan mendasar dan bertahap.
Sisi positifnya adalah, dia menjadi peka dan memahami situasi berat, walau itu dapat menghantam otaknya dan membuat sakit kepala.
Seperti saat ini, Gerald dapat mengetahui bahwa Ibunya tidak menyukai Anastasia disebabkan ada kedekatan Anastasia bersama Ayahnya.
Bukan hal tabu lagi, Gerald tidak marah jika ayahnya berdekatan dengan perempuan mana, asal tidak mempunyai niat jahat.
Karena pada dasarnya, jabatan Raja sudah melekat dengan adanya selir.
"Ibu membenci Kak Anastasia, mungkin itu sebabnya Kakak kabur." Gumamnya.
Segera Gerald meninggalkan tempat dan memilih menemui Jayden dari pada harus melihat ibunya sibuk marah-marah tidak jelas kepada para pelayan.
Gerald menemui Jayaden ditemani Lima pengawalnya, ini sudah termasuk jumlah yang paling sedikit untuk melindungi putra mahkota.
Sebelumnya Gerald sudah meminta ijin pada ayahnya Raja Aleron saat pagi tadi, untungnya diperbolehkan dengan mudah.
Didalam kereta, pikiran Gerlad terus melayang kepada ibunya, Ratu Lorin.
Bersyukur dia diberikan pemikiran jernih walau berasal dari wanita egois.
Gerlad belum tahu sebab apa Jayden ingin menemuinya, mungkin bukanlah hal penting, tapi cukup bagus untuk mengalihkan pikirannya.
Sesampainya dikediaman Duke Hector, Mansion yang hampir menandingi Istana ini berdiri dengan megah.
Para pengawal dari kediaman Duke Hector segera bergegas memberi hormat kepada Gerlad dan salah satunya menyampaikan kabar kepada Jayden.
Disaat salah satu pengawal melaporkan kepada Jayden, kepala Jayden hampir pecah mendengar.
Dia lupa bahwa beberapa hari lalu dia mengirimkan surat agar putra mahkota dapat berkunjung ke tempatnya.
Tujuan Jayden ingin menghibur Gerlad saat itu, Jayden sangat khawatir dengan mental Gerlad jika terus ditekan oleh ibunya sendiri.
Tetapi mungkin dia yang harus dikasihani sekarang.
Muka penuh luka lebam, bibir terdapat sobekkan dan tangan kirinya terkilir cukup serius.
Siapa lagi pelakunya jika bukan Duke Raiden.
Duke Raiden benar-benar tidak melepaskan Jayden setengah jam lalu, dia serasa ingin menghabisi Jayden disaat itu juga. Tapi Jayden memiliki pertahanan yang kuat.
Habis kena pukulan dia juga kena Bully dari kakaknya Keenan. Mulutnya sangat pedas.
Dia bertekat untuk tidak mati dulu, dia belum selesai menjelajah dunia luar.
"Tolong antarkan putra mahkota kesini, aku tidak bisa menyambutnya." Jayden membenarkan posisi bersandarnya pada kasur.
Pengawal hanya mengangguk patuh dan membungkuk lalu mengundurkan diri dari hadapan Jayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
the mother of the king's son
FantasyMashka Romia adalah seorang pelajar yang memiliki semangat untuk mendapatkan beasiswa ke Perguruan tinggi. sayangnya mimpi itu tidak tercapai akibat kegigihannya yang terlalu berlebihan untuk belajar, Mashka drop dikarenakan tubuhnya tidak sanggup...