01

38.3K 3.4K 17
                                    

Anastasia menganggukkan kepalanya "namamu bagus, salam kenal"

"Salam kena juga Natsya, ku harap kita dapat berteman dekat" Senyum manis Lia terpancar di wajahnya.

Karena disini yang seumuran dengannya hanyalah Anastasia, tapi Anastasia sangat tertutup dan tidak mau berbicara banyak akibat kejadian dimana Anastasia diambil paksa oleh Kerajaan musuh untuk dijadikan pelayan.

"Aku senang kau menerimaku, sekarang kita berteman" Anastasia merangkul Lia agar Lia menjadi senang.

Karena Anastasia harus mendapatkan seseorang untuk membantunya menjelajahi dunia ini.

"Wahh terimakasih Natsya sudah mau menjadi teman untuk ku, ayo sekarang kita lanjutkan pekerjaan, kau sudah mandi kan?" Tanya Lia.

Gawat, Anastasia bahkan belum menyentuh air sedikitpun. Dia harus segera mencari alasan agar Lia tidak curgia.

" Oh kebetulan aku belum mandi, aku belum sempat mandi karena terburu-buru membersihkan rumput dibelakang kamar tamu, takut kepala pelayan memarahiku nanti" Ucapnya dengan lesu.

Lia memandang Anastasia tanpa kedip, bukan kah Anastasia bagian dapur? Kenapa beralih menjadi pembersihan taman.

Lia berpikir lagi, mungkin kepala pelayan memerintahkannya secara pribadi, banyak maid diperkerjakan tidak sesuai dengan pekerjaan maid itu oleh kepala pelayan.

Lia mgangguk paham "oke, pergilah mandi aku akan menunggu mu di dapur"

"Ya" Jawab Anastasia lalu pergi lebih dulu meninggalkan Lia.

Di tengah perjalanan Anastasia hampir menabrak anak kecil yang berdiam direrumputan gelap.

Ingin menyumpah tetapi itu sepertinya adalah putra mahkota Gerlad yang mungkin dia tengah kesal pada seseorang.

"Jangan melamun" Tegur Anastasia.

Gerlad mendongak kepada Anastasia, bocah berusia 5 tahun itu hanya menatap Anastasia hampa.

Anastasia menatap mata Gerlad dalam "ngapain?" Tanyanya.

Tidak ada jawaban dari Gerlad, tetapi Anastasia terus melanjutkan ucapannya.

"Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena masa depanmu sudah terjamin, kamu anak Raja" Setelah itu Anastasia pergi berlalu meninggalkan Gerlad.

Sebenarnya Anastasia bisa saja pergi tanpa memperdulikan Gerland, namun disaat melihat wajah kecil itu yang nampak depresi membuat Anastasia sedikit kasihan. Gerland terlalu berat bebannya dari pada umur.

Gerlad tertegun, walau banyak kata yang tidak jelas tetapi dapat membuka isi hati Gerlad, keajaiban mana tiba-tiba saja dia dapat memahami kata-kata aneh itu

"Tunggu" Gerlad berdiri dan menghampiri Anastasia.

"Kamu pelayan bagian apa?" Tanyanya.

"Dapur, pangeran lebih baik pergi ke dalam karena udara disini dingin. Jangan terlalu memikirkan hal berat, kamu masih kecil" Perintah Anastasia, dia ingin cepat-cepat mandi dan menyusul Lia.

Gerlad hanya berdeham "baiklah" Dia balik badan dan pergi kearah kamarnya dengan langkah gontai.

Sesampainya didalam kamar Gerlad masih menemui pengasuhnya yang tertidur pulas, untungnya dia tidak ketahuan.

Duduk dipinggir tempat tidur, Gerlad memikirkan kata-kata seorang pelayan yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya.

Gerlad dapat menangkap semua arti kata yang Anastasia katakan.

Anastasia benar, dia adalah anak Raja dengan hidup mewah dan ada orang-orang yang membimbingnya sepanjang hari lalu menjaganya.

Gerlad menyadari kalo tindakan dia seolah menyalahkan takdir itu tidak benar, harusnya Gerlad berterimakasih karena Tuhan telah menempatkan dia disini, dia hidup, diakui dan dihormati.

the mother of the king's sonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang