FOD 1

50 22 9
                                    


⚠️di bawah terdapat beberapa kata kata kasar⚠️

Terimakasih untuk kalian yang sudah mau membaca hasil karya yang saya buat. Ini merupakan hasil dari pemikiran sendiri No plagiat plagiat 😌🤌🏻
Jika kalian menyukai cerita ini sempatkanlah jari untuk menekan tombol vote 😅 setidaknya itu sudah bisa membuat author merasa kerja kerasnya tidak sia sia...

Sekian terima Namjoon

Selamat membaca!!


Aku meringkuk bersembunyi di bawah meja saat melihat kejadian yang begitu sangat mengerikan. Aku memeluk erat tubuh kecil Zion yang sama takutnya denganku, mendengar suara teriakan dari teman teman kami yang di tusuk dengan pisau, begitu sangat mengerikan, para penjahat itu tidak pernah merasa kasihan setiap kali menusuk anak anak seusiaku. Tangisan, teriakan, bahkan suara ibu panti yang memanggil nama nama kami juga perlahan menghilang.

"Zion aku takut." Ucapku dengan terus memeluk tubuh Zion.

"Aku juga takut, tapi kita harus bisa pergi dari sini."

"Tapi bagaimana caranya?" Aku bertanya sembari menatap wajah polos Zion yang ada di depanku.

Zion menggeleng tidak tau, kami tidak tau harus apa, terjebak dalam situasi yang begitu sangat mengerikan.

"Apa kita lari saja? Jika mereka sudah pergi kita lari saja dari sini." Ucap Zion yang baru saja mendapatkan ide.

"Ketemu kalian!"

Aku terbangun karena terkejut, menatap langit langit kamarku dengan keringat yang bercucuran. Mimpi buruk lagi? Aku sudah berharap semua itu bisa hilang begitu saja tapi entah kenapa mimpi buruk itu selalu saja muncul mengingatkanku pada masa lalu...

"Key? Key?"

Tok...tok...tok

Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar suara mama.

"Iya ma?" Jawabku,

"Cepatlah bangun, kamu bisa telat nanti."

"Iya iya." Aku sangat malas meladeni omelan mama yang setiap paginya selalu membuat telingaku budek. Mama terlalu disiplin, sampai sampai setiap pagi aku tidak butuh alarm untuk bangun cepat, mama akan selalu memastikan aku untuk itu agar aku tidak telat ke kampus padahal ini baru jam enam.

Aku bangun dan langsung ke kamar mandi. Setelah mandi, memakai pakaian yang rapi, tidak lupa untuk sedikit memakai make up, memakai tas, dan terakhir meraih ponsel dan bukuku yang aku letakkan di atas meja. Berjalan sedikit cepat menuruni anak tangga agar cepat sampai di meja makan, jika tidak mama akan mengomel lagi.

"Kamu bisa jatuh nanti, berhati hatilah." Ucap papa yang tengah duduk di meja makan sembari melihatku menuruni anak tangga dengan sedikit berlari. Aku rasa sepertinya papa lebih peka dari pada mama.

"Aku akan berhati hati jika istri tercinta papa itu tidak terus memarahiku." Ucapku sedikit kesal, aku mulai duduk mengambil piring, menyendok nasi goreng ala chef bunda.

"Jika tidak begitu kamu akan malas malasan untuk ke kampus." Ucap mama yang datang tiba tiba seperti jelangkung, hahaha canda mama.

"Sudahlah Ratih, anak kamu sudah dewasa, dia juga sudah tau mana yang benar dan mana yang salah." Ini hal yang selalu aku suka dari papa, dia akan selalu membelaku.

"Benar tuh pa."

"Diam kamu!" Ucap mama tegas sehingga membuatku langsung diam.

"Justru itu pa, kita harus tegas agar Key itu nggak salah pergaulan." Ucap mama yang masih membela diri.

FOREST OF DEATH  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang