~~~
Sore tadi samudra menjemputnya untuk pergi ke rumah lelaki itu, kini mereka sedang berada ditaman belakang rumah mewah samudra, mutiara kagum rumah samudra seperti rumah yang ia temui di alam mimpi.
"Kak liat deh bunglon nya" samudra menoleh. Ikut memperhatikan bunglon yang di tunjuk mutiara.
"Mirip kaya kakak ya!"
"Maksud Lo?" Lelaki itu menaikan satu alisnya, bisa-bisanya ia di bandingkan dengan bunglon.
Bunglon itu bernama king. Salah satu dari sekian banyak hewan peliharaan samudra di rumah nya, karena sejak kecil samudra memang sudah menyukai keindahan alam dan isinya.
"Warna tubuh nya suka berubah-ubah kaya mood seorang samudra putra diwara"
"Tapi lucu kan"
"Iya..dia serem tapi lucu juga" jelasnya dengan ekspresi kagum.
"MISI PAKET!!"
Keduanya sama-sama menoleh, melihat dua lelaki membawa dua kantong plastik yang penuh makanan.
Ternyata dia Mahesa dan Deon, perlu kalian ketahui diantara tiga bersahabat itu cuman Mahesa yang tidak kaku dan bersikap dingin pada orang sekitar, dia dikenal ramah dan asik, berbanding terbalik dengan samudra dan Deon yang irit berbicara kecuali pada orang yang dekat dengan mereka.
"Wiih apa tuh Ra?" Mahesa ikut bergabung melihat king bersama mutiara.
"Bunglon ka"
"Lo beli Sam?" Tanya Mahesa menoleh sebentar pada samudra.
"Hm" jawabnya menarik kerah baju Mahesa untuk sedikit menjauh dari mutiara.
"Gila Lo keluarin duit jutaan buat ginian, kenapa ga cari di semak-semak aja sih?!" Jelas mahesa tak habis pikir dengan samudra.
"Anak tunggal kaya raya dilawan" timpal Fera yang tiba-tiba muncul, sambil memakan gorengan yang dibawa Mahesa dan deon
"ANJ- sejak kapan Lo disini?"
"sejak lo ngomong tadi"
"Udah-udah mending makan dulu ributnya nanti" ucap Deon yang dari tadi diam menyimak.
"Siap bos" balas Mahesa dan Fera bersamaan.
Setelah selesai makan kebosanan melanda mereka, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam hingga membuat Deon, Mahesa dan Fera pulang terlebih dahulu, sedangkan mutiara masih dirumah samudra.
"Bi ani kemana kak?" Tanya mutiara memecahkan keheningan.
"Pulang kampung" mutiara mengangguk paham.
"Kakak berani sendirian di rumah ini?"
"Emang gue anak kecil" jawab samudra sinis padanya.
"Ka samudra gemes banget ya ampuun"
Bukannya takut gadis itu malah senyam-senyum sendiri melihatnya. Samudra tak mempermasalahkan itu ia kembali fokus pada tumpukan buku yang berisi tugas-tugas yang harus ia selesaikan.
Keadaan hening lagi, hanya ada suara tv yang mengisi kekosongan itu, samudra sibuk mengerjakan tugas,bersama teman sekelompok nya melalui Vidio call,mutiara hanya memperhatikan dari tadi.
Ingin minta diantarkan pulang namun sungkan pada samudra yang sedang fokus, ia tak mau mengganggu itu, hingga matanya terasa sangat berat hingga tertidur memeluk bantal sofa berwarna kuning.
___
Samudra yang sudah selesai
membereskan buku-bukunya, melirik jam yang ternyata sudah pukul dua belas. Ia melirik mutiara yang tertidur lelap, cantik pikirnya."Gimana kalo gue khilaf trus makan Lo? Gue cowok yang punya nafsu mutiara"
"Sialan gemes banget sih!" Tak mau kehilangan kesempatan samudra memotret wajah mutiara yang sedang tertidur untuk ia jadikan wallpaper hp nya.
Samudra menggendong mutiara ala bridal style, Membawanya kekamar cowok itu. sesampainya di kamar samudra membaringkan tubuh berisi mutiara yang terasa ringan dalam gendongannya.
"Apa gue kurang ngasih Lo makan?" Tanyanya pada diri sendiri.
Samudra memandangi wajah mutiara beberapa saat, hingga ia keluar memutuskan untuk tidur dikamar sebelah, takut mutiara salah faham jika tidur satu kamar dengannya.
"takut khilaf"
.
.
.
.JANGAN LUPA VOMENT 🙌
BERITAHU KALAU ADA TYPO!
TERIMAKASIH🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra
Teen Fiction(ON GOING) "Cantik" Ntah itu kata keberuntungan atau kata kesialan bagi mutiara, mutiara jarang bergaul bahkan sering di ejek cupu. Tapi seseorang yang dikenal satu sekolah bisa mengetahui semua tentangnya. Hingga waktu berlalu hubungan tanpa statu...