~~~
Senin pagi yang cerah dimana rutinitas sebagai pelajar di jalani, upacara bendera yang rutin di lakukan hampir selesai setelah amanat panjang dari wakil kepala sekolah.
Kaki yang menahan untuk berdiri sejak tadi rasanya sudah kebas dan tak tahan lagi, siswa dan siswi berpencar ke kelasnya masing-masing saat upacara telah berakhir ada juga yang melangkah ke kantin, hari ini di bebaskan karna ada rapat para guru beserta jajarannya.
BRUK!
Mutiara jatuh terduduk karna dorongan dari seseorang yang tiba-tiba menabraknya dari belakang.
"Aduh" ringisnya menahan sakit akibat lutut dan tanganya berdarah
"Sorry ya ga sengaja" merasa suara itu asing mutiara mendongakkan kepalanya, ia tak kenal siapa orang yang menabraknya ini.
Merasa waktunya terbuang ia bangkit tanpa menerima bantuan tangan dari orang yang menabraknya.
"Lain kali hati-hati ka!" Dengan nada ketus ia berlari menjauh meninggalkan ALBERT yang sedang mematung.
"Ketus banget sih cantik" gumam nya pelan.
Mutiara masih berjalan tergesa-gesa menuju UKS luka yang ada di lutut dan telapak tangannya benar-benar perih dan perlahan mengeluarkan darah.
Karna tak memperhatikan sekitar ia lagi-lagi menabrak dada seseorang yang menurutnya keras bagaikan tembok.
"Aduh! Permisi" tak mau membuang-buang waktu lagi ia hendak pergi namun tangannya ditahan hingga ia sadar bahwa yang telah ia tabrak itu samudra.
"Kak.."
Luka nya telah di obati tentu dengan samudra yang mengawasi untungnya ruang PMR tidak kosong ada yang berjaga di dalam.
Setelah selesai samudra membawa mutiara ke halaman belakang sekolah, selain nyaman banyaknya tanaman, mutiara juga suka belajar bersama samudra di sana, makan bersama dan hal lain saat di sekolah.
"Aku bawa bekel ka"
"Ga, buat lo aja"
"Aku bawa dua ini, ayo makan"
Samudra terpaku, mutiara berbeda dari kebanyakan perempuan yang ia temui, ia mendapat semua perhatian yang tidak bisa ia dapatkan saat kecil dari mutiara, samudra suka itu.
Karna tak mau mengecewakan mutiara, mereka berdua akhirnya makan bersama di isi dengan obrolan santai, tak perlu diragukan lagi mutiara memang berbakat dalam memasak.
"Siapa yang nabrak tadi?"
"Ga tau, ga kenal ka" jawab mutiara.
"Cowo?"
"Uhm iya" Mutiara melirik ke arah samudra takut samudra marah.
"Kak.."
"Hm?"
"Kakak kenal albert?" Samudra menatap tajam mutiara, membuat mutiara ciut seketika.
"Uhm ini.." mutiara menyodorkan handphone nya untuk samudra pegang, nyatanya mutiara sudah di teror oleh seseorang bernama albert sejak dua hari yang lalu.
Dengan tangan mengepal kuat, samudra menyembunyikan amarahnya.
"Ban**at"
"Lo respon?"
Mutiara menggeleng cepat "enggak"
"Good girl"
Karena sekolah di bebaskan jam pulang juga di majukan, warga sekolah bergegas untuk pulang ke rumah, begitupun mutiara.
ka samudraaaa
Plng sama mahesa
Gue ada urusan.Oke
Aku pulang sendiri aja ka, ga enak sama ka mahesa nyaHarus.
Baiklah baginda raja😇
_____
Di sebuah gudang kosong samudra tengah menatap tajam pada Albert yang tengah terkapar penuh luka di tubuhnya, siang tadi albert mengajak samudra untuk berduel kemampuan bertarung.
Samudra menatap remeh albert "kurang?"
"Ba bang**t lo" jawab albert sambil menahan sakit.
"Hahaha, gue menang" samudra melangkah menjauh menuju kursi duduk dengan angkuh layaknya raja yang melihat bawahannya telah dihukum.
"Lo salah pilih lawan"
"Gue..AKHH!" Albert menjerit kesakitan karna dengan gerakan cepat samudra sengaja menginjak tanganya yang penuh lebam.
Dengan satu tarikan albert terduduk, samudra menatapnya tajam seolah-olah seorang psikopat yang ingin membunuhnya sekarang juga.
"Camkan ini! mutiara cuman punya gue.. mutiara ku, untuk ku, sampai akhir hidup gue mutiara cuman punya gue. Lo ga ada hak buat rebut dia dari gue!"
Tak ada jawaban albert nyatanya benar-benar sudah hampir pingsan.
"Lo tau cuman gue yang dia peluk, dia masakin gue, ngurus gue pas sakit lucu banget kan, gue ga sabar buat nikahin dia tenang aja gue bakal ngundang lo ko, gue ga bakal lupa sama musuh sendiri"
"BAJ**ING*N LO SAMUDRA!" Albert terlihat sudah sangat kacau, samudra merasa kasihan padanya, melangkah pergi dengan kepuasan melihat musuhnya tersiksa.
"Urus dia" dua rahasia samudra mengangguk, lalu menjalankan perintah yang di berikan oleh tuannya.
.
.
.
.
Emang boleh se redflag ini?😫
SEGINI DULU YAK!
MAMPIR YOK KE IG ourhynjae
Jangan lupa VOMENT 😸
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra
Teen Fiction(ON GOING) "Cantik" Ntah itu kata keberuntungan atau kata kesialan bagi mutiara, mutiara jarang bergaul bahkan sering di ejek cupu. Tapi seseorang yang dikenal satu sekolah bisa mengetahui semua tentangnya. Hingga waktu berlalu hubungan tanpa statu...