~~~
"Diem dulu. gue mau ambil cacingnya" merasa tangan samudra sudah mengusir cacing itu dari tangannya, mutiara bernafas lega. Sama halnya dengan samudra ia juga menyukai keindahan alam namun mutiara lebih menyukai bunga dari pada hewan.
Itu dapat terlihat dari rumahnya yang penuh dengan bunga-bunga yang indah di sekeliling rumahnya.
"Mau kemana sayang"
"Sayang sayang palamu!" mutiara pergi meninggalkan samudra sendirian ia sudah tidak mood lagi untuk memancing.
____
Waktu berlalu hingga tiba saatnya besok mutiara berlomba mewakili sekolah di tinggat provinsi. berhari-hari melewatkan jam tidur hingga tubuh pun menjadi kurusan akibat stress yang berlebih melihat soal-soal menumpuk di meja belajar gadis itu.
Cklek
Terdengar suara pintu terbuka, seseorang melangkah mendekati mutiara yang ketiduran di meja belajarnya, ntah siapa dia padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10.46 malam.
Flashback on
Samudra yang juga sibuk dengan tumpukan tugas melirik handphone mahal miliknya yang sepi, seperti ada yang kurang.
Ia membuka roomchat kemana gadisnya? Mutiara tidak aktif dari sore tadi setelah pulang sekolah, kebetulan mereka tidak pulang bersama lantaran mutiara yang ada jam bimbingan terlebih dahulu untuk lomba besok.
"Kangen" gumam kecil samudra
tanpa ba-bi-bu samudra bergegas mengambil jaket lalu pergi menuju rumah mutiara, di rumah megah itu hanya ada dirinya seorang. Samudra jadi bebas namun ia kesepian.
Flashback of
Samudra tersenyum melihat wajah tenang mutiara, mengelus pelan pucuk kepala mutiara saat gadis itu bergerak gelisah.
"Mutiara lo cuman punya gue. Hari ini esok dan selamanya"
Dengan hati-hati ia menggendong mutiara untuk membaringkan tubuhnya di kasur ia tak mau mutiara sakit karna tidur dalam posisi duduk.
Ia bangkit dari duduknya menatap sekeliling kamar mutiara yang penuh dengan hadiah pemberiannya, mutiara harus terus menyimpan dan merawatnya jika tidak samudra akan marah padanya.
"Gadis pintar" samudra tersenyum menang ia suka mutiara yang penurut
Hingga mata elang itu terpaku pada buku yang tergeletak di rak buku paling atas, buku itu lusuh namun berhasil mencuri perhatiannya.
"Diary?" Tangan samudra membuka selembar demi selembar kertas di buku itu membaca dengan teliti dan menikmati cerita yang di buat oleh gadisnya itu, sesekali terkekeh akan cerita konyol yang dialami gadisnya. hingga ia menemukan sobekan gambar mutiara kecil yang sedang dirangkul oleh lelaki, mutiara tersenyum bahagia disitu.
"Dia di tahun 2013"
Aku ga tau kamu siapa, tapi aku inget banget kamu nolongin aku pas aku jatoh hehe.. kamu nolongin aku pas aku diganggu sama anak Bu asih.. kamu juga yang selalu nemenin aku main di belakang rumah majikan Abah hehe.. kamu dimana sekarang ya? Kamu lagi apa? Kamu sehat kan? Meski kamu itu pendiem, cuek, ga banyak omong, makasih udah mau jadi temen main aku dulu, maaf waktu itu aku telat nolong kamu waktu itu, aku minta maaf...
-Mutiara
Terlalu fokus membaca tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk .
+62
Cewe Lo?
Oke juga, gue tikung y
Salken albert IPS 6Silahkan
Kalo lo bisa langkahin gue.
"Anjing, gue abisin lo besok!"
"Sayang.. aku pulang dulu ya".
.
.
.
.
Segini dulu ya whehehe
Jangan lupa VOMENT😸🙌
SEE YOU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra
Teen Fiction(ON GOING) "Cantik" Ntah itu kata keberuntungan atau kata kesialan bagi mutiara, mutiara jarang bergaul bahkan sering di ejek cupu. Tapi seseorang yang dikenal satu sekolah bisa mengetahui semua tentangnya. Hingga waktu berlalu hubungan tanpa statu...