Jenan
|Hi
|Lagi apa?Kayla termenung melihat notifikasi yang baru saja muncul di layar ponselnya.
Lagi-lagi, pesan dari Jenan.
Sudah satu minggu mereka putus dan lelaki ini malah semakin gencar mendekatinya. Kayla menimbang-nimbang apakah harus membalas pesan itu atau tidak.
Selama satu minggu ini, pesan dari Jenan selalu ia abaikan, tapi tindakan itu tidak membuat Jenan menyerah. Akhirnya, untuk kali ini Kayla memilih membalas pesan itu dengan kesan tidak peduli. Dalam hati ia berharap Jenan bisa berhenti.
Siapa ya?|
Kayla menghembuskan napasnya kasar.
Terkirim.
Beberapa detik kemudian, muncul balasan dari Jenan.
|Mantanmu yang mantep itu
Kayla menggelengkan kepalanya, mencoba tidak terbawa emosi.
Yang suka tiba-tiba minta putus itu ya?|
|Waduh
|Aku nyesel deh
|Balikan aja yuk?Gila|
|Besok aku jemput ya, Kay
|Siap-siapGak mau|
|Hehehe
Gak usah, Jen|
|Hehehe
Kayla membanting ponselnya ke kasur. "Dasar aneh."