Pada setiap nyawa di galaksi Bima Sakti
Ku pastikan engkau, salah satu bidadari yang menghuni
Tutur lembut yang merayu hati
Juga tatap teduh yang mengetuk kasihAdakah temu yang bisa kutunggu?
Tentang wajah mimpi yang membuatku merindu-Paul Aro-
Laki-laki bertampang campuran terduduk mendadak, tidur malam yang baru dinikmatinya kurang lebih tiga jam tidak mampu dilanjutkannya kembali.
Keringat memenuhi pelipis, dengan deru napas yang memburu seakan dirinya baru saja melakukan olahraga berat.
"Kau mimpi lagi?" tanya seorang perempuan yang tidak sengaja melewati kamarnya.
"Mom," panggilnya lirih.
"Kembalilah ke Indonesia, jika di sini mimpi itu terus menghantuimu. Mommy akan jelaskan pada Daddy kenapa kau harus pulang ke sana."
Tidak banyak berkata, laki-laki itu segera meraih tubuh perempuan yang melahirkannya.
Senyumnya perlahan terbit, kenangan tentang negara kelahirannya itu, selalu penuh dengan hal manis.
Makanan yang manis-manis, kenangan bersama teman yang juga manis, dan karier bermusiknya yang pernah cemerlang pada masanya.
Ia ingin sekali menghubungi tiga nama penghuni kontak telepon di hpnya.
Kontak pertama yang diberi nama 'Si Paling Bestie'. Kontak kedua yang diberi nama 'Masalma yang berisik'. Terakhir Mamakku.
Di antara ketiganya keputusannya jatuh pada kontak terakhir.
Mengingat kedua kontak di atasnya seringkali susah dihubungi karena kebiasaan tidur mereka.
Tetapi, apakah tidur masih menjadi budaya mereka di usia dewasa ini???
🐣🐣🐣
Selamat malam, mendadak terpikirkan untuk bikin kisah tentang Panal juga🤣
Semoga kalian suka✨
Ini masih awal mula, entah nanti dilanjut atau tidak, mari kita pikir bersama hari-hari berikutnya.
Happy Reading pembuka yang cuma terdiri dari beberapa kata 😁🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Mengirim Dirimu Untukku (SMDU)
FanfictionSebuah cerita yang masih satu galaksi dengan MMCDH, jadi baca dulu di sana untuk mengerti apa yang terjadi di sini. "Aku tidak pernah becanda soal rasa, Nabila," tutur Paul dengan lembut. "Pun aku yang tidak suka membangunkan praduga," tukas Nabil...