Rhythm (chapter 4)

147 57 5
                                    

Kampus

Aku berjalan melewati sebuah tempat musik yang indah nan rapi. Disitu ada sebuah piano indah berwarna putih. Aku langsung masuk dan memainkannya. Aku ingat dulu aku pernah diajari main piano sama kak Lutfi. Dia jago banget main piano. Cool abis kalau dia main piano(⌒_⌒;)

Flashback masa kecil

"Ridi, kamu suka piano?"

"Ridi ga bisa main kak. Tapi Ridi suka kok kalau ada yang main piano"

"Sini kakak ajarin"

Duduk berdua sama kak Lutfi. Dia mengajariku cara bermain piano.

"Wahh, kakak hebat banget"

"Ini berkat les musik dari papa dulu, rid"

"Sekarang papa kak Lutfi dimana?"

Gatau kenapa dia nangis. Aku coba nenangin dia. Alhasil dia crita kalau papanya udah gak ada. Duhh, aku ikut sedih╥﹏╥

*teett*teett* bel masuk.
Aku segera lari kekelas. Jam pertama dosen galak pelit kasih nilai juga-_- nyebelin.
Saat berlari aku melihat cowok kemarin sedang menyimpan sesuatu dilokernya. Aku berhenti sebentar. Mengamati dari jauh. Setelah dia pergi, aku mendekati lokernya.
LDPRAR❤
Ada tulisan itu dipintu lokernya. Apa itu? Entahlah, aku segera beranjak.
*****

*teet*teet* bel pulang

Sebelum pulang aku nyempetin ke taman kampus. Sehari ini ga lihat kak Dana sama sekali.
*reeettt*reeett* hpku bergetar. Sms dari kak Dana

Ridi, aku sakit. Aku minta tolong boleh kan? Pasti boleh. Kamu kan baik(^.^) gini rid, aku ada beberapa dokumen yang harus aku serahin ke dosen. Tolong kamu ambil di lokerku dan kasihkan ke temenku yang namanya Drika. Makasih ya Ridi({})

Hah? Drika? Tapi aku ga kenal sama dia. Aku coba bales. Tapi aku lupa kalau pulsaku habis. Yaudah terpaksa aku nyari kakak kelas yang namanya drika. Aku melihat cowok kemarin ditaman. Aku mendekatinya

"Permisi kak"

"Apa?"

"Tau kak Drika?"

"Kenapa? Gue drika"

"Ohh, kebetulan sekali kak. Aku disuruh kak Dana buat ambil dokumennya dan nyerahin ke kakak"

"O, uda gue kasihin ke dosen"

"Beneran kak? Tapi kenapa kak Dana nyuruh aku?"

Kak Drika diem.

(Batinku) cuek banget nih anak.

"Gue tinggal dulu ya? Gue mau latihan musik"

"Iya kak"

Aku penasaran sama dia. Aku ikuti dia. Dia berhenti diruang musik kemarin. Dia main piano. Dia kak Lutfi? Iya benar. Dia kak Lutfi. Tuhan, beneran dia kak lutfi ga sih? Aku beranikan diriku.

"Kak Lutfi"

"Dia menoleh. Ap
"Ngapain lo kemari? Lo ikutin gue yee?"

"Kak drika. Kamu kak lutfi kan kak?"

"Iya. Kamu baru tau kan rid? Kemana aja kamu? Kamu sibuk sama Dana. Sampai kamu ga nganggep aku ada lagi. Aku sms kamu, kamu ga bales. Aku lihat kamu sama Dana kemana mana. Aku kira aku udah ga ada lagi dihidupmu"

"Kak lutfi, bukan gitu kak. Biar ridi jelasin..."

Belum selesai ngomong kak Lutfi pergi(╥_╥) kenapa dia jahat banget sekarang? Aku ga nyangka bakalan ketemu dia dikampus ini. Gatau kenapa air mataku keluar. Antara ngerasain bahagia sama sakit.
*****

Sampai dirumah, aku langsung ke kamar. Ngelemparin diri ke kasur. Aku mencoba memejamkan mata. Mengingat kejadian tadi
*tululing*tululing* suara hpku. Ada yang telfon

"Halo, siapa?"

"Aku mau ketemu kamu di halte deket kampus. Jam 7 malam"

"Tapi ini siap
*tuut*tuut*

Belum dijawab udah dimatiin. Gila banget(^ω^)gatau kenapa kayak ada yang nyuruh aku buat datang. Aku dandan, natural aja. Pake dress lengan 3/4 selutut. Aku pamit sama mama ayah.

Aku naik taksi kesana. Tiba disana udah ada kak Lutfi.

"Kamu kak yang telfon aku?"

"Iya rid"

"Ada apa kak? Kenapa malem malem ngajakin ketemu?"

"Rid, inget beberapa tahun lalu? Aku sayang kamu rid. Kita kekasih masa kecil. Aku pengen kita lanjutin itu sekarang"

"Hah? Kak ga semudah itu"

"Kenapa? Kamu udah suka Dana sekarang? Kalau kamu bahagia sama dana. Aku gapapa rid. Aku bakalan ikhlas:')"

"Ga gitu juga kak. Gini lohh...

Belum selesai aku bicara. Kak Dana datang. Apa ini? Kesengajaan?

Vote guys. Don't be secret reader. Thanks~

RhythmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang