Rhythm (chapter 6)

144 54 0
                                    

Andai aja waktu bisa diulang. Tapi ga mungkin lah yaa>

"Ridi" suara duryn membuyarkan lamunanku

"Wuih.... Duryn cantik banget kamu. Udah kayak princess aja. Kak dana pasti bakalan suka deh sama kamu"

"Ah, bisa banget kamu bikin malu aku rid"

"Loh, beneran. Mulai besok kamu harus dandan kek gini terus ya? Yuk pulang"

"Siap boss"

Rumah

Capek banget ternyata seharian sama duryn. Aku buru-buru ke kamar. Dan *deeerr*derrr* hpku bergetar

"Ridi, aku tunggu kamu ditaman dekat rumahmu ya? Aku mau ngomongin sesuatu. Dana"

Haduhh, baru juga pulang udah diajak ketemu sama kak dana-_- iyadeh, sekalian ngomongin duryn juga:')

Taman

Kak dana udah nunggu aku. Mungkin udah lama.

"Ada apa kak?"

"Rid, gimana?"

"Apanya yang gimana kak?"

"Aku atau Drika?"

"Aku gatau kak. Oh ya kak, kakak tau duryn?"

"Duryn? Temenmu yang pake kacamata gede itukan?"

"Bener banget kak. Dia suka kakak sejak pertama ospek. Kakak mau ga nerima dia?"

"Hah? Terus aku gimana? Aku udah suka kamu sejak drika cerita tentang kamu. Dan itu jauh sekali sebelum ospek rid"

Aku diem. Ga bisa jawab apa-apa

"Aku bahkan rela sekarang bermusuhan sama drika hanya buat dapetin hati kamu rid"

"Kak, jangan hancurin persahabatan kalian hanya gara gara 1 cewek yang ga ngasih kepastian kayak aku. Masih banyak cewek yang bakalan ada buat kalian. Kalian senior yang cool. Pasti banyak yang bakalan suka. Kita gatau siapa jodoh kita kak, aku gamau kamu sama kak lutfi nunggu aku terus terusan. Nunggu itu sumpah, ga enak banget kak>< jadi gausah nunggu yang ga pasti. Tolong kak"

Beneran pengen nangis pas bilang itu. Ga nyangka aku bisa nasehatin kak dana(∩_∩) aku ngelihat sesuatu turun dari mata kak dana.

"Kak? Kakak gapapa kan?"

Dia mengusap air matanya "aku gapapa kok rid. Ayo aku anter kamu pulang"

"Iya kak. Makasih"
******

Kampus

Hari ini cuma ada 1 mata kuliah. Jadi bisa pulang pagi. *tululit*tululit* hpku bunyi. Kak lutfi

"Hallo, ada apa kak?"

"Ketemu bentar di ruang musik ya? Matkulmu udah selesai kan?"

"Udah kak. Iya aku kesana"

Ruang musik

Disana kak drika udah main piano. Iramanya indah banget, aku suka sama dia gara gara irama piano yang dilantuninnya. Sejak dia pergi aku belajar buat main piano. Ayah juga manggil guru les buat aku.

Flashback on

Setelah menangis kak lutfi kembali tegar.

"Kakak ajarin kamu lagi ya?"

"Ga ahh, kak. Ridi mau lihat kakak main piano aja"

Aku melihat kak Lutfi memainkan piano itu. Indah, suaranya. Padahal masih kecil, tapi hatiku udah ngarasain sesuatu ke kak lutfi.
Kak lutfi berhenti, dia memelukku.

"Ridi, kita adalah kekasih sekarang sampai mati"

"Kita masih kecil kak"

"Berjanjilah, kita adalah kekasih sampai ajal menjemput kita"

"Baik kak" aku membalas pelukannya.

Tiba tiba mama kak lutfi datang.

"Lutfi, kita harus bergegas. Kita akan pindah rumah. Ridi, ayo! Kamu disuruh pulang ayah mamamu"

Aku dan kak lutfi digandengnya. Dan kamipun bersama sama pulang.

Off

"Ridi? Rid? Ridi woyy"

"Eh, apa kak? Sini, kita main piano. Biar aku ajarin kamu"

"Aku udah bisa main piano kak"

"Wahh, kamu hebat ya sekarang?"

"Sejak kamu pindah kak, aku belajar piano dan beberapa alat musik yang berirama indah. Aku selalu main itu kalau lagi kangen banget sama kamu. Aku nunggu kamu bertahun tahun. Tapi kamu ga datang lagi. Dan sekarang tiba tiba kamu muncul. Itu ga buat aku tambah sayang kamu. Tapi buat kamu benci kamu kak" aku nangis.

"Ridi, aku udah nyoba nyari kamu. Tapi aku ga nemukan kamu. Kamu juga pindah ketika aku kerumahmu. Aku bingung, sampai disini aku pingin kita kek masak kecil dulu"

"Ga bisa kak, jangan ngarepin aku lagi. Aku udah capek" aku menangis sambil berlari. Kak lutfi mengejarku, tapi aku bersembunyi.
Disitu ada duryn. Aku langsung memeluk duryn dan menangis.

"Ridi? Kamu kenapa rid?

Aku masih menangis.

"Rid, jawab aku. Kamu kenapa? Sharing ke aku kalau ada masalah"

"Anterin aku pulang ryn. Cepetan"

"Iya rid"

Rumah

"Ridi, udah pulang toh. Sayang, minggu depan kita akan pindah"

Degg

"Kenapa kita pindah ma?"

"Ayah ditugasin ke singapur. Jadi kita harus pindah. Kamu pindah kuliah juga sayang. Seminggu ini kamu harus bikin temen-temenmu seneng"

"Kenapa mendadak banget sih ma?"

"Iya, ayah juga baru aja dikasih tau bosnya tadi pagi"

Aku berlalu ninggalin mama ke kamar.

Kamar

Kenapa jadi ribet gini sih? Satu demi satu masalah muncul. Tuhan, cobaan apa ini? Aku tau Tuhan, Kau tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaMu. Ngepost dulu deh di twitter

@RidhieRichard aku memang ada didepanmu. Tapi aku tak bisa memberi kepastian. Jangan menunggu yang tak pasti. Aku akan pergi gdbye

Semoga kak dana, kak lutfi, duryn tau ini. Aku akan merindukan kalian semua. Terutama duryn. Love u more duryn *ga kayak yes or no yeee* lebih kesahabat.

Aku ambil gitar dan melantunkan sebuah lagu.

Jika ku hadir untuk disakiti biarlah kupergi jauh dan sendiri, tanpa ada kamu, siapun disini ku menangis....

Tiba tiba air mataku meronta ronta ingin keluar. Aku secepat mungkin membersihkannya. Oh Tuhan

Ini chapter buat minggu ini. Bejar buat UKKnya readers. Vottment kalian sangat dibutuhkan. Jangan jadi secret reader. Please~
Thnks, semangat UKK(:

RhythmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang