Part XII: One Step Better

1.3K 217 38
                                    


Komen dong...hehe.



Author POV

Dasha merupakan seorang gadis miskin yang membesarkan adiknya yang berusia 4 tahun seorang diri karena kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia tidak memiliki keluarga lain. Nama adiknya David. Lisa menabraknya beberapa waktu lalu saat pulang kerja akibat dirinya kelelahan. Kaki Dasha mengalami keretakan, jadi dia harus menjalani operasi dan beberapa kali terapi untuk pulih. Gadis itu tidak memiliki kartu asuransi kesehatan, jadi Lisa harus menanggung semuanya dengan uang pribadinya tanpa Jennie tahu oleh karena itu Lisa mencari pekerjaan lain dan menolak untuk berhenti dari pekerjaan itu karena dia butuh uang.

Dasha mulai menjadi orang tua tunggal untuk adiknya sejak 3 tahun lalu, itu berarti dia berusia 15 tahun. Dia bekerja di sebuah kedai makan untuk membayar sewa rumah yang dia tempati dengan orang tuanya sebelumnya. Lisa memberikan uang bulanan 800.000 won, Lisa juga menyewa apartment yang layak dan nyaman untuk Dasha dan David. Selain itu Lisa juga mendaftarkannya sekolah paket cepat supaya Dasha bisa mengejar ketertinggalannya dan dia akan mendaftarkan sekolah untuk David nanti saat usia David 5 tahun karena sepertinya David belum siap untuk bersosialiasi sekarang.

Lisa POV

Pria bernama Songkang itu ada di dekatku. Dia membawa buah anggur dan stroberi. Songkang memberikan itu pada Jennie "Semoga anak kalian lekas sembuh"

"Amen" kataku sambil mengambil keranjang buah, mewakili Jennie. Aku cemburu? tentu saja. Dia seorang pria dan tampan, sangat berpotensi membuat Jennie berpaling dariku terlebih mereka adalah teman lama.

"Terimakasih buahnya. Semoga Tuhan membalas kebaikanmu"

"Amen"

"Silahkan duduk" kata Jennie. Aku segera merangkul pundaknya dan menggiringnya untuk pergi "Kau pasti suka kopi. Mari kita minum kopi. Anakku butuh istirahat, jadi kita tidak bisa banyak bicara di sini"

"Jennie?"

Author POV

"Dia juga harus istirahat". "Sayang, kamu ingin sesuatu? roti mungkin? kopi?" tanya Lisa. Dia menoleh ke belakang untuk bertanya pada istri tercintanya. Tangannya masih merangkul pundak Songkang. 

"Tidak" jawab Jennie, senyum kecil muncul di wajahnya karena mereka berdua terlihat lucu.

Pria itu ingin menoleh pada Jennie tetapi tangan Lisa sangat sigap untuk memutar kepalanya "Biar aku yang menyampaikan. Jennie benar-benar butuh istirahat"

Keduanya sudah keluar dari ruang inap Dae Lien, putri kecil Lisa. Mereka turun menggunakan lift ke lantai dasar. Lisa menekan tombol yang ada di dalam lift supaya bisa mengantarkan mereka ke sana. "Bagaimana dengan anakmu?" tanya Lisa setelah  menekan tombol. Beberapa orang ada di dalam lift. Mereka pergi ke lantai atas dulu buat menurunkan salah satu dari mereka.

"Neneknya sedang di Seoul. Jadi dia bersama Neneknya di rumah"

Lisa mengangguk. Dia tersenyum pada seorang wanita yang mengatakan permisi padanya. Songkang tidak munafik bahwa aura menarik Lisa sangat terpancar. Dia tidak heran banyak wanita yang lebih memilih Lisa daripada seorang pria.

Orang-orang di dalam lift datang dan pergi. Sekarang mereka pergi menuju lantai dasar. Tingggg~. Lisa orang pertama yang melangkahkan kakinya keluar lift dan Songkang mengikutinya. Pria itu tahu kalau Lisa cemburu karenanya.

"Apakah sulit menjadi seorang single parent?"

"Ya, kau bisa mencobanya" canda Songkang dan Lisa mengerti itu.

The Norm Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang