Part XV: Ben's Day

1.2K 165 20
                                    

Author POV

Mereka bertiga tiba di parkiran apartment. Bentley mendapatkan 3 buku cerita, dia tak lupa membelikan adiknya buku cerita yang dia rasa Dae Lien menyukainya. Jennie menoleh ke belakang untuk melihat anaknya karena terakhir kali dia melihat ke belakang, anaknya tertidur.

Benar, Bentley masih tidur. 

"Ben, kita sampai" ucapnya lembut. Dia memang tipe Ibu yang sangat lemah lembut pada anaknya. Terlihat dari cara ia bicara pada anak-anaknya dan saat dia membangunkan anaknya.

Bentley membuka matanya perlahan dan dia melamun, nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. Lisa sejak bertemu Song Kang tidak mengeluarkan sepatah kata pun dan Jennie tahu Lisa sedang cemburu.

"Li, tolong profesional okay?"

Lisa menoleh ke Jennie sesaat sebelum kembali memutar kemudi untuk menempatkan mobilnya sesuai garis parkir "Aku tahu apa yang harus aku lakukan, Jennie"

Jennie bisa merasakan suasana yang menjadi dingin seketika. Bentley menguap sebelum dia melepaskan sabuk pengamannya, dia juga bisa merasakan betapa dingin kedua orang tuanya terhadap satu sama lain. "Dada, kau menginap di sini untuk malam ini?"

Lisa melepas sabuk pengamannya, kemudian menoleh ke anaknya "Lihat nanti, okay?"

"Ini hari ulang tahunku. Tidak bisakah kau mewujudkannya?"

"Kau ingin aku menginap, heum?"

"Dada, ini rumahmu juga. Kenapa kau terlihat seperti orang asing?"

Jennie melihat ponselnya karena ada pesan masuk. Lisa dan putranya terus bicara, seperti perdebatan ringan tentang keinginan anaknya itu. Bentley mengetuk kaca yang ada di sisi Ibunya yang mana Jennie saat ini sedang membalas pesan dari Yumi. Mereka semua sudah siap untuk menyambut Bentley di unitnya. 

"Mommy, ayo?" itu yang Jennie lihat dari gerakan mulut anaknya yang berada di luar mobil. Dia tersenyum, kemudian memasukkan ponselnya ke tas. 

Ketiganya berjalan menuju unit mereka. Beberapa petugas apartment seperti office boy, petugas keamanan menyapa mereka yang tentu saja dibalas oleh ketiganya. Mereka termasuk keluarga yang sangat ramah pada orang-orang termasuk staff apartment tempat mereka tinggal. 

Bentley meminta permen pada Ibunya dan memberikannya pada orang-orang yang menyapanya "Aku ulang tahun hari ini" katanya pada setiap orang yang ia berikan permen. Jennie mengusap kepala Bentley setelah anaknya membagikan permen itu kepada orang-orang yang ada di dekatnya.

"God bless you, Ben" kata petugas yang diberikan permen olehnya. Mereka juga melakukan high five. Jennie dan Lisa merasa bangga dan senang karena anaknya tumbuh dengan baik juga ramah.

Ketiganya melanjutkan langkah mereka dan tak lama tiba di unitnya. "Mommy, kita tidak menjemput Dae Lien? aku merindukannya. Dia juga pasti ingin bertemu Dada. Ini kesempatan untuk kami, Mommy"

Apa yang dikatakan putranya benar-benar menusuk perasaan Lisa dan Jennie. Keduanya bahkan sedang di fase bingung dengan apa yang harus dilakukan untuk membuatnya kembali seperti semula.

"Kita akan menjemputnya setelah ini" kata Jennie, dia memasukkan kunci dan memutarnya. Ayah Lisa mengunci pintunya dari dalam dan mencabut kuncinya supaya anak dan menantunya bisa membukanya dengan kunci lain supaya Bentley tidak menyadari kalau ada orang di dalam. Jennie membiarkan Bentley membuka pintunya karena dia target. Tanpa berlama-lama Bentley membuka pintunya.

Klek, pintu terbuka.

"Mommy, lampunya mati?"

Tiba-tiba lampu menyala dan "Happy birthdayyyyyy" teriak paman, bibi, kakek, dan nenek Bentley. Tak lupa ada Zein dan Dae Lien juga di sana yang melengkapi acara hari ini. Serpihan dari confetti bertebaran di ruangan itu.

The Norm Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang