Satu - Hari Ospek

133 18 0
                                    

Naura pergi ke kampus barunya bersama kakanya, Reiki. Reiki bekerja sebagai komposer lagu di sebuah perusahaan agensi yang menaungi banyak artis gitu.

"Gue udah kasih uang jatah lo selama sebulan dipake se efisien mungkin. Gak usah beli sesuatu yang gak penting!" - Reiki.

"Iya Ka Rei diusahakan gue hemat kok." - Naura.

"Ya udah kalo udah selesai kabarin gue biar gue jemput." - Reiki.

"Oke. Lo juga hati-hati ya, Ka. Kerja yang bener biar bisa kasih uang jajan ke gue." - Naura.

"Bye."

Reiki pun pergi dan Naura mulai masuk ke kampusnya mereka. Naura cukup kagum sama kampusnya ini. Selain emang kampusnya terkenal, kampusnya ini mahasiswanya juga gak main-main.

Dimulai dari yang kaya raya, pinter banget, famous juga ada. Ya pantes aja dibilang kampus bergengsi karna beneran gengsinya kebanyakan *plak!

"Wah ini kampus apa hotel yak? Di Canada ada sih cuma gue gak pernah masuk kalo yang di Canada." - Gumam Naura.

"Halo, kamu mahasiswi baru?"

Naura kaget karna ada kaka senior yang menyapanya.

"Cantik banget ya ampun insecure." - Batin Naura.

"I-iya Ka. Aku mahasiswi baru yang mau ospek hari ini." - Naura.

"Ayo ke aula soalnya acara ospeknya mau dimulai."

Naura iseng melihat nametag dari si kaka cantik itu.

"Kiara..."

"Iya?"

"E-eh gapapa ka, aku lagi baca nametag kaka ehehe." - Naura.

"Ah gitu. Nama kamu juga bagus kok, Naura. Cantik kaya orangnya." - Kiara.

"Aduh ka, jangan kebanyakan muji aku nanti terbang." - Naura.

"Ahahaha kamu lucu ya? Seneng bisa ngobrol sama kamu." - Kiara.

"Aku juga seneng ngobrol sama Ka Kiara cantik."

Begitulah Naura bisa akrab dengan seniornya, Kiara. Setelah sampai di aula, Naura mengucapkan terimakasih karna Kiara sudah mau mengantarnya ke aula.

Setelah Kiara pergi, Naura masuk ke dalam aula yang cukup luas dan megah.

"Ini gue duduk dimana yak?" - Gumam Naura.

Naura pun melihat ada papan nama fakultasnya dan berjalan kearah sana. Lalu, Naura bergabung dengan anak-anak yang lainnya.

Akhirnya ospek dimulai dengan sambutan dari ketua pelaksana acara dan Presiden Mahasiswa. Setelah selesai sambutan dari ketua pelaksana acara, tibalah sambutan dari Presiden Mahasiswa kampus.

"Selamat pagi semuanya!"

"PAGI!!!"

Naura pun melihat kearah panggung dan dia kaget sama apa yang dia liat.

"Loh? Bukannya itu cowok yang kemarin ketemu di bandara?" - Gumam Naura.

"Ternyata dia PresMa. Anjir malu banget mana pertemuannya tabrakan di bandara lagi. Gak bagus banget elah." - Batin Naura.

Naura kembali melihat ke arah kaka presmanya dengan tatapan kagum. Selama sambutan, Naura yang biasanya ngantuk ini dia seger banget.

"Ganteng banget presmanya. Halu banget kalo ngarep jadi ceweknya. Kan gue bocil." - Batin Naura.

"Mau sampe kapan liatin wajah saya hmm?"

"E-eh?"

Naura tersadar ketika di aula hanya ada dirinya dan didepannya ada kaka PresMa nya.

"Saya tanya, kamu mau sampe kapan liatin saya?"

"S-saya gak liatin kaka tuh." - Naura.

"Masa? Yakin? Kok saya gak percaya ya?"

"Duh gimana nih? Jangan deket-deket dong nanti gue lompat, kaka yang kaget." - Batin Naura.

"Fathan, udah woy jangan di godain mabanya. Kasian dia kepisah sama temen-temen fakultasnya."

Beruntung untuk Naura karna ada temen dari si PresMa nya yang negur. Sedangkan PresMa nya hanya senyum kecil ke arah temennya dan menatap kearah Naura.

"Lain kali kalo acara tuh fokus ya?"

DEG!

PresMa yang tadi ngobrol sama Naura tiba-tiba ngacak-ngacak rambut Naura yang buat Naura salah tingkah.

"Kamu fakultas apa?"

"Art and design."

"Oh kalo itu dianter sama Ka Bagas aja ya? Soalnya dia fakultas itu juga."

"I-iya ka."

PresMa itu ngobrol sama cowok yang tadi nyuruh stop dia buat godain Naura.

"Yuk gue anter. Lo Fathan, utang budi sama gue." - Bagas.

Akhirnya Naura ke fakultas bareng Bagas

"Maafin PresMa sinting itu ya? Emang dia suka godain orang kaya gitu, jangan baper okey?" - Bagas.

"Yaelah gue udah baper duluan nih, Ka." - Batin Naura.

"Gapapa kok, Ka. Oh iya kalo boleh tau nama kaka PresMa yang tadi siapa ya?" - Naura.

"Namanya Fathan. Wajahnya emang ganteng tapi sifatnya jail banget." - Bagas.

"Oh gitu pantes sih keliatan soalnya." - Naura.

Gak kerasa, Naura dan Bagas udah sampe di fakultas Art and Design.

"Makasih udah nganterin saya, Ka."

Ketika Naura mau ke fakultasnya, Bagas nyuruh dia berhenti.

"T-tunggu!"

"Kenapa ka?"

"Nama lo..."

"Nama saya?" - Naura.

"Iya, nama lo siapa?" - Bagas.

"Naura. Salam kenal Ka Bagas."

Naura pun pergi ke fakultasnya, berbeda dengan Bagas yang terpana sama cantiknya Naura.

"Buset tuh cewek bule cantik banget, namanya Naura juga cantik." - Gumam Bagas.

Tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seseorang.

"Bukan waktunya bucin."

"Eh anjir, than. Lo kalo dateng bisa gak sih ada suaranya? Lo mau gue jantungan?" - Bagas.

"Lebay ah. Yuk keliling." - Fathan.

Tanpa Bagas sadari, Fathan ngikutin mereka berdua dan Fathan juga ngedenger nama Naura.

"Dia yang nabrak gue di bandara kan?" - Batin Fathan.

Tanpa sadar senyuman muncul dari wajah dinginnya.

"Gemes juga ternyata kamu, Naura." - Batin Fathan.








To be Continue...

✔LOVE FIRST SIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang