Sepuluh - Destiny

70 9 0
                                    

Atha dan Kiara sedang di mobil menuju rumah utama, yaitu rumah tempat orang tuanya mengadakan acara makan malam. Atha tau pasti disana akan ada Ghea dan sebisa mungkin Atha udah ngasih "advice" ke Kiara.

***

--- FLASHBACK ON ---

"Dirumah akan ada cewek yang bisa aja dia bakal bikin lo malu didepan orang tua gue."

"Trus, aku harus gimana?"

"Gak usah diladenin."

"Jadi, aku harus diem aja gitu?"

"Ya kalo lo gak mau berurusan sama cewek gila itu sih."

"Hmmm okey. Tapi, kalo keadaan memaksa aku buat buka mulut...."

Atha melihat kearah Kiara.

"Jangan dilarang."

Atha hanya senyum kecil sambil nepuk kepala Kiara.

"Iya."

--- FLASHBACK OFF ---

***

Kini mobil mereka udah sampe di rumah kediaman orang tuanya. Atha dengan sopan membukakan pintu mobil untuk Kiara dan menggandeng tangan Kiara.

"Hati-hati jalannya."

"Makasih Ka Atha."

"Ka Atha kenapa gentle banget sih kalo lagi begini? Bikin deg degan." - Batin Kiara.

"Kiara, lo cantik banget hari ini. Sayang, lo bukan pacar gue." - Batin Atha.

Mereka pun melangkahkan kakinya masuk dan disambut oleh pelayan dirumah itu dengan ramah.

"Selamat malam Tuan Muda dan Nona. Tuan Besar sudah menunggu."

"Terimakasih."

Atha melirik kearah Kiara sambil tersenyum.

"Ayo sayang kita ketemu papah mertua."

"Apaan sih sayang? Kan aku jadi malu."

Atha dan Kiara berjalan kearah ruang makan. Sesuai dengan prediksi Atha, Ghea serta papahnya hadir juga dalam makan malam itu. Tapi, ada satu orang yang membuat Kiara kaget.

"K-ka Arka?"

Arka melihat kearah Kiara pun dengan tatapan terkejut.

"Kiara?"

"Oh kalian udah saling kenal?" - Ghea.

"Dia adik aku." - Arka.

"Oh adiknya Ka Arka ya? Hmm pantes sama kumuhnya." - Ghea.

"Jaga omongan kamu, Ghea!" - Arka.

Atha menepuk pundak Kiara menguatkan Kiara atas kejadian tak terduga ini.

"Ayo duduk dulu." - Atha.

Kiara menuruti perkataan Athaa dan duduk disamping Atha.

"Atha, siapa dia?" - Papah Arka.

"Ini pacarnya Arka, pah." - Arka.

"Selamat malam om, saya Kiara."

"Iya kamu cantik sekali malam ini."

"Suatu kehormatan bisa dipuji oleh Anda malam ini." - Kiara.

"Ahaha gak usah terlalu kaku, saya bukan seorang raja. Jadi, bersikap santai aja."

"Baik om."

Kiara menatap kearah Arka dan membuang wajahnya. Rasa kecewa kepada kakanya itu masih ada hingga hari ini.

✔LOVE FIRST SIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang