9 ≠ Quality time

77 8 0
                                    

*Irene POV

"Biar gue aja. Lo pokoknya full tiduran aja sana."

"Gue udah sembuh Ho."

"Ya ngapain kek. Pokoknya urusan dapur atau yang lain serahin ke gue."

Kenapa sih jadi nyebelin lagi. Gue akhirnya nurut duduk di sofa depan TV. Ampun dah, gue keinget adegan di mobil tadi. Sial senyum gue gak mau luntur.

"Ren."

Mama kaget! "Apaan sih!"

"Galaknya balik lagi. Btw nih sayuran dari kapan hari?"

Gue berjalan ke arahnya. "Seminggu lalu."

"Anjay Ren. Lo jorok banget udah busuk gini gak dibuang."

Gue geplak tuh lengannya. "Yang penting gak gue makan sih. Masak ini aja." Gue ambilin dua iket sawi yang kebetulan baru dibeli kemarin.

Suho ambil alih sawinya trus kembali usir gue. Gue tiduran lagi dan ingatan itu kembali hadir.

Emang bangke bisa-bisanya lo baper sama mantan Irene!!!

Bodo amat.

Mantan juga oke kok buat diajak balikan.

Tapi....

Dia mantan lo Ren!

Dikamus lo gak ada kata balikan!

"Ren."

Anjay kaget lagi gue. "APAAA!"

Suho diam ditempatnya sambil dua tangannya terangkat.

"Sorry elah. Ngapain lagi sih?" Gue bangkit lalu menghampiri Suho.

Tiba-tiba dia nempelin tangan di kening gue. "Fiks lo masih demam keknya."

"Demam karna ada lo disini."

Dia senyum gitu. Lagi ngeledek nih.

"Suho!!!"

"Apa Ren?"

Hih nyebelin. Suaranya pake di alusin gitu. Bajinggg!

"Lo niat masak gak sih?"

"Niat."

"Ya udah."

Suho sedekap dada. Intens juga liatin gue yang jujur nih lagi salting.

"Ya udah. Ini gue juga lagi masak."

"Ya udah."

"Lah ya udah."

"Hihhh, tau ah!" Gue putusin balik dan masuk kamar. Kalau gue disana terus bisa-bisa pipi merah gue ketahuan. Mana Suho suka banget ngeledek.

"CIEEE SALTING YA REN?"

Berisik lo, gue gorok sini Hooo!!!

∞∞∞

Wah kurang ajar besti gue. Tadi katanya mau main, tiba-tiba aja semuanya batal. Kalo begini yang ada gue makin baper berduaan doang sama mantan.

MAMA HELP ME!

"Nambah lagi gak?"

Gue menggeleng. Gue dah tau sih ni anak emang pinter masak. Cita-citanya aja mau jadi chef.

"Di wisuda nanti lo jadi gak sama gue?" Tanya Suho.

Uhuk. Sial keselek lagi.

"Ya serah lo aja. Mau ya ayo gak gue mah fine aja."

"Mau lah anjir."

Dih ngegas gitu. Gue ge-er nih Ho asem!

"Oke." Final gue trus lanjut otak-atik TV. Sebenarnya biar gue gak auto senyum sama teriak sih jadi sok sibuk sendiri.

Mana Suho terang terangan senyum gitu lagi sambil makan. Terlihat santai tapi gue yakin tuh dia juga salting. Hapal gue mah sama dia.

"Sini piringnya."

Gue serahin piring gue ke Suho. Dia kini lagi sibuk cuci piring. Gak lama terus dia ambil jaket siap-siap gitu keknya mau pulang.

"Mau kemana?" Basa-basi gue. Agak gak rela juga sih, soalnya ntar jadi sepi gue.

"Mancing. Ya pulanglah sayang."

Monyet. Gak pake lama gue tendang betisnya.

"Iya dih, ampun. Jangan baperan dong. Kalau baper mending balikan."

Tawanya menggelegar. Entah kenapa gue pengen say yes tapi otak gue selalu bilang no. Tayi mang!

"Dah sana lo balik. Disini terus yang ada gue makin sakit."

Suho melambai masih dengan senyumannya. Bisa-bisanya dia bikin gue makin melted. Besok perlu gue baperin balik. Gak adil banget kalau gue doang yang gamon.

"Ren,"

Balik lagi dia.

"Pergi gak lo!"

"Iya woe iya. Tapi bales chat gue yaa."

"Males."

"Gue anggap iya. Angkat telfon juga kalau mau. Byeee!"

Brak!

Gue tutup pintunya kenceng.

BODO AMAT!

NGESELIIINNN!!!

MANTAN KURANG AJAR!!!

∞∞∞

Cie yang gamon😅 next part is epilogue guys!!

Tbc❤️

Ex, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang