3 ≠ Kencan buta

89 9 0
                                    

*Irene POV

Tas belanja ada dimana-mana. Belum lagi lemari gue diobrak-abrik. Siapa kalau bukan sama 4 besti gue. Definisi yang kencan siapa yang ribet siapa. Ya ngaca juga sih gue, waktu Ugi kencan gue antusiasnya kek apa. Heheee.

"Ini aja."

Yeri melotot, "Yang ini Kak Wen! Lo gak percaya ama gue si naks ootd?"

Gaya lo Dek!

"Kak, pake pilihan gue." Ini Joy. Ah dari 4 besti gue emang Joy yang jadi selera gue. Pilihannya tuh gue banget. Simple, crop lengan pendek dan celana panjang.

"Gi, cowoknya siapa sih?"

Seulgi sedekap dada. Mukanya jadi galak gitu. "Ken-can bu-ta. Ya gak boleh dikasih tau lah anjir."

"Spill nama kek."

"NO!" Ini malah semuanya ikut nyaut. Giliran ngerjain temen pada kompak lu pada ya!

∞∞∞

Gue udah sampe di kafe Got Seven, pilihan Wendy, karena dulu dia juga kencan pertama disini ma Chanyeol.

"Kak Irene?"

"Oh, hai, Bambam!"

Bambam trus nuntun gue ke rooftop yang emang dah di pesen besti gue seluruhnya. Gue diajak duduk di meja tengah dimana udah ada banyak makanan.

"Ini pesanannya cowok Kakak." Kata Bambam trus gak lama pamitan.

Oke. Saatnya gue menunggu orang itu. Berharap sih sesuai ekspektasi gue dimana gak ngeselin kayak mantan. Gara-gara waktu itu kan gue jadi mimpiin dia terus.

🎶Sial, sialnya ku bertemu uuu
Dengan cinta semu....🎶

Otak gue receh. Bisa-bisanya lagunya Mahalini terlintas.

🎶Tertipu tutur dan caramu
Seolah cintaiku uuu....
Puas kau curangi aku?!🎶

"Hai?"

Lah kok suaranya mantan?

Wah makin receh aja otak gue. Gila!

Dia nyapa lagi yang bikin gue makin melotot. Jangan sampai dia bener mantan gue. Gue trus balik badan dan memang sial, dia Suho.

"Irene?"
"Lo?!"

∞∞∞

Khem. Canggung banget anjay!!! Yang biasanya gue makan satset ini jadi lamban kek putri solo. Memori gue kencan sama Suho dulu juga jadi keinget.

Blangsat, kalau kata Ugi.

Kan gue jadi ngomong kasar.

"Ren, gue gak nyangka ternyata itu lo." Suho buka suara.

Gue hela napas. "Gue lebih-lebih. Atau lo sengaja sekongkol sama besti gue?!"

Bisa jadi kan tuh, orang berduit apa aja dilakuin. Mana besti gue mata duitan kan.

"Gue gak tau Ren beneran. Bisa-bisany lo netink ke gue."

"Halah, ngaku aja. Kita bisa batalin kok. Gue juga gak mau pacaran lagi."

"Tapi gue mau."

Kami bertatapan. Gak lama gue alihin muka cuek. "Derita lo. Gak usah ngajakin gue."

"Ren, plis! Gue cuma butuh cewek buat dateng ke nikahan kak Boa. Gak nyuruh lo buat pacaran... lagi."

Wah, jadi ini niat terselubung mantan. Jahat banget. Kalau ceweknya bukan gue dan tau mau dimainin kelar idup lo Ho!

Eh tapi, gue juga niatnya buat nemenin wisuda. Tapi kan kalau suka gue bakal lanjut juga. Intinya mantan lebih jahat.

"Ogah!"

Suho pindah tempat lebih dekat ke gue. "Satu kali ini aja Ren. Help meee!"

Lagi-lagi sengaja ya bikin gue auto melted. Liat aja puppy eyes-nya yang jadi favourite gue dulu. Ah gilaaa kenapa gue terhipnotis sih!

"Irene Bae-"

"Fine! Dengan satu syarat." Berhubung dia manfaatin gue, gue gak mau kalah lah. Harus kek friend with benefit dong haha.

"Apa syaratnya?"

Senyum gue mengembang, meski dalem ati agak sebal. "Di wisuda depan lo jadi pacar pura-pura gue."

Suho gue liat senyum, trus tangannya terangkat bentuk hormat, "Siap 45!!!"

∞∞∞

Tiati tante Irene, ntar baper lageh wkwk☺️ tbc❤️

Ex, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang