permulaan

468 42 2
                                    

Disebuah hutan yang lebat, terdapat satu rumah yang sangat besar hingga sering disebut dengan mansion. Tapi manusia mana yang memiliki sebuah rumah sebesar itu di tengah hutan yang tidak memiliki akses masuk kedalamnya sama sekali dari kota. Hutan yang terdapat di pinggir kota ini terkenal dengan cerita fiktif nya. Tidak sedikit orang berkata bahwa ada segerombolan vampir atau bahkan drakula di sana

Rumah besar itu kini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan siapa pemiliknya. Banyak peneliti yang ingin meneliti kedalam sana tapi selalu berakhir kehilangan nyawa mereka. Karena itulah tidak ada yang pernah berani masuk kedalam hutan itu. Mereka semua takut kehilangan nyawa mereka yang berharga

Kecuali satu orang. Kang Yeosang. Seorang pelajar tingkat akhir yang sangat penasaran dengan hutan juga rumah itu. Ia bahkan berniat untuk masuk kedalam hutan itu untuk mencari rumah yang dimaksud setelah ia lulus dan menunda kuliahnya untuk menemukan fakta tentang misteri yang menjadi turun-temurun

Tapi niatnya itu terhalangi oleh prestasinya yang sebenarnya cukup tinggi. Iya, Yeosang mendapatkan beasiswa dari sekolahnya. Bukan sekali dua kali Yeosang mendapat beasiswa begini, sejak ia masuk sekolah dasar ia sudah mendapatkannya. Jadi, untuk sekarang akan Yeosang tunda dulu niatnya dan Yeosang akan fokus ke pendidikannya dulu

"Kau akan masuk jurusan apa?" Yeosang hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu guna menjawab pertanyaan teman kecilnya, Wooyoung

"Aku akan masuk ke jurusan impianku selama ini. Psikologi." Sahut seseorang yang baru saja datang, Seonghwa, teman mereka meski lebih tua satu tahun tapi mereka sekelas

"Oh iya Hyung?" Timpal satu orang lagi yang baru datang sambil membawa banyak sekali buku. Yunho, kakak sepupu Wooyoung yang juga sekelas dengan Yeosang dan Wooyoung. "Aku akan masuk ke jurusan Sejarah. Entahlah, aku suka dengan pelajaran satu itu meski cukup sulit."

"Kalau aku sudah pasti masuk ke Seni. Hanya saja teman kita satu ini masih belum memutuskan akan masuk jurusan apa." Ucapan Wooyoung ini dibalas anggukan oleh Yeosang dan gelengan oleh dua orang lain

"Kenapa tidak ke jurusan Intelijen saja. Kau 'kan sering bilang pada kami kalau kau ingin meneliti hutan angker itu." Sejenak Yeosang terdiam mendengar ucapan Yunho lalu mengangguk

"Benar juga, kenapa tidak aku pikirkan selama ini?" Ketiga temannya itu menggeleng sambil tersenyum maklum karena Yeosang adalah anak yang sangat disayang dan dijaga bagaikan sebuah berlian yang rapuh jika disentuh

Percakapan mereka hari itu telah selesai dan wisuda kelulusan tinggal menghitung hari. Hari itu adalah hari dimana ujian kelulusan berakhir, dan seluruh murid kelas 12 bisa beristirahat sebentar meski kenyataannya tidak. Mereka sibuk sekali dengan urusan pendidikan dan pekerjaan. Tapi setidaknya badan mereka masih fit saat hari wisuda

Wisuda kali ini cukup ramai tidak seperti tahun lalu yang tidak memiliki murid lebih dari lima puluh. Untuk angkatan tahun ini, memiliki lebih dari 150 murid dan 100 diantaranya memutuskan untuk lanjut kuliah termasuk Yeosang, Wooyoung, Seonghwa, dan Yunho

Hari ini juga merupakan hari penentuan apakah mereka masuk kedalam universitas atau tidak. Setelah melaksanakan wisuda dan beberapa kali mereka berfoto ria, mereka berempat serempak datang ke rumah Yeosang, karena rumahnya adalah yang paling besar, untuk melihat pengumuman yang dirilis oleh universitas bersama-sama

Mereka berempat kompak mendaftar di universitas yang sama meski berbeda jurusan. Dan hasilnya adalah, Yeosang diterima sementara ketiga temannya tidak. Bahkan saat mendaftar di kampus lain mereka juga tidak diterima. Begitu pula Yeosang, ia mendaftar di dua kampus yang berbeda dan ia masuk kedalam dua kampus itu pula

Tapi karena Yeosang itu setia kawan, ia menolak untuk masuk kedalam kampus itu dan kembali mendaftar bersama keempat temannya. Mereka kembali mendaftar di kampus lain dan mereka akhirnya diterima, tapi kali ini mereka mencoba untuk masuk kedalam jurusan yang sama, yaitu Arsitektur. Memang mereka itu tidak boleh berpisah barang sedikitpun

𝐖𝐎𝐋𝐅𝐆𝐀𝐍𝐆 [𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁]Where stories live. Discover now