ujian

55 4 0
                                    

Seonghwa menendang-nendang lemari milik kekasihnya ketika tak kunjung mendapatkan balasan dari dua sejoli yang tadi ia hubungi, membuat Hongjoong khawatir lemari nya akan rusak akibat kekuatan dalam tendangan yang cukup luar biasa

Perasaan Seonghwa kini cukup berantakan. Mulai dari Jongho dan Yeosang yang entah kapan akan selesai melakukannya, San yang tidak membalas pesan darinya, tugasnya yang tak kunjung selesai karena sang dosen yang tidak pernah meluluskan ia, dan ujian yang akan datang tiga hari lagi. Rasanya kepala Seonghwa ingin meledak saja sekarang

Masih dengan ekspresi wajah yang murung, Seonghwa membanting tubuhnya di atas kasur juga membanting ponsel mahalnya ke lantai hingga pecah dan terbelah menjadi dua, membuat Hongjoong yang baru saja kembali dari kamar mandi terkejut

"Park Seonghwa."

Mendengar Hongjoong yang memanggilnya menggunakan alpha tone, Seonghwa pun duduk dan menatap Hongjoong dengan tatapan tidak suka meski tak bertahan lama, sebab ketika ia melihat ekspresi wajah Hongjoong yang kaku membuat dirinya merasa takut, jadi Seonghwa menundukkan kepalanya menghindari tatapan Hongjoong yang sebenarnya tidak berbahaya itu

Tanpa berkata apapun, Hongjoong berjalan kemudian mengambil ponsel yang letaknya tidak jauh darinya dan mendekati Seonghwa kemudian melempar ponsel yang telah terbelah tersebut di sebelah Seonghwa yang terlihat sedikit bergetar karena ketakutan

"Aku sudah diam dari tadi dan melihatmu melampiaskan emosi pada barang-barang yang ada di dalam kamar ini." Hongjoong menoleh dan menunjuk pada lemari kayu yang bagian bawahnya sudah hampir bolong kemudian melanjutkan, "Lihat lemari itu, itu perbuatan mu. Selimut yang ada di bawah sana juga karena dirimu. Dan ponselmu yang dibeli dengan uang ku ini juga menjadi korbannya. Aku tahu kau sedang banyak pikiran, tapi jangan sampai berubah menjadi monster yang tidak aku kenal. Kau tahu sendiri aku paling tidak suka jika barang ku ada yang rusak, lalu sekarang siapa yang akan memperbaiki ini semua?"

Diam-diam Seonghwa melirik bagian bawah lemari, selimut putihnya yang tergeletak di basah sana, lalu pada ponselnya yang sudah tidak berguna. Semuanya tentu karena ulahnya sendiri. Ia pun tentu tak berani menatap Hongjoong, jangankan menatapnya, meliriknya saja membuat Seonghwa sudah merasa takut

Perlahan Hongjoong menjauh dari Seonghwa kemudian duduk di depan cermin kemudian menarik rambutnya sendiri lalu melanjutkan ucapannya, "Andai saja kau tahu bahwa lemari ini adalah hadiah ulang tahun ku dari San, dan dia juga tidak suka jika barang pemberian darinya dirusak, jika dia sampai mengetahuinya, entah apa yang akan terjadi selanjutnya." Ucap Hongjoong mencoba untuk menakut-nakuti Seonghwa yang memang takut ketika para alpha marah, terutama Hongjoong dan San

Sementara itu, Seonghwa yang mendengarnya pun bergetar karena membayangkan San yang marah lebih seram daripada Hongjoong. Jika Hongjoong yang marah, Seonghwa masih bisa mendengar suara yang keluar dari mulutnya, akan tetapi jika San yang marah, jangankan berbicara, sekedar menanggapi saja tidak akan pernah dilakukannya

"Maaf,"cicitnya, "maaf," cicitnya sekali lagi, "maafkan aku," dan sekali lagi

"Sudahlah, lebih baik kau bersiap dan pulang, kau masih harus belajar Park."

Seonghwa mendongakkan kepalanya kemudian menggeleng cepat mendengar marganya di sebut oleh kekasihnya. Ia tak suka jika kekasihnya menyebut marganya dengan begitu terang-terangan, membuatnya merasa tidak enak hati dan akan berakhir overthinking nantinya

"Kenapa menggeleng? Cepat bersiap, aku akan menunggu di bawah."

•••

"Kau yakin kau akan pulang?" Dan Yeosang pun menganggukkan kepalanya

Sekarang setelah mendapat kabar bahwa ujian akan dimulai beberapa hari lagi, Yunho segera menghubungi Yeosang dan memaksa Yeosang untuk keluar dari persembunyiannya. Tetapi setelah mengetahui kondisi tubuh Yeosang yang kurang baik, Yunho membiarkannya untuk beristirahat, akan tetapi Yeosang menolak dan berkata bahwa ia akan pulang, dan untuk sementara ia tak akan bertemu dengan Jongho. Bisa gawat kalau mereka yang masih dalam masa kawin tersebut bertemu atau bahkan tinggal di bawah atap yang sama, jika mereka tak ingin berakhir seperti San dan Wooyoung yang malah melanjutkan kegiatannya

𝐖𝐎𝐋𝐅𝐆𝐀𝐍𝐆 [𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁]Where stories live. Discover now