holiday

98 6 0
                                    

Lemari kaca yang menjulang tinggi di sudut ruangan menyita perhatian seorang pemuda bersurai hitam. Bukan karena design atau apapun yang dimiliki oleh lemari itu, melainkan isi dari lemari kaca tersebut, yang memiliki banyak piala yang tersusun rapi di dalamnya

Membuatnya bertanya-tanya, apakah selama hidup orang yang memiliki penghargaan seperti itu hanya dihabiskan dengan belajar dan belajar?

Tapi sepertinya itu tidak benar. Karena kenyataannya adalah, Choi San, orang yang memiliki penghargaan sebanyak itu mengurusi banyak hal. Contohnya, mengurus keluarganya, pack yang dia tinggali, dan sekarang ada dirinya sebagai kekasihnya yang juga dia urus

Tapi, Jung Wooyoung benar-benar penasaran, sebenarnya berapa lama kekasihnya ini menempuh pendidikan? Secara, usianya sudah lebih tua daripada seorang aktor terkenal dari India. Jika sekarang San menempuh pendidikan S1, apa itu artinya ia mengulang semuanya kembali?

Dan Wooyoung pun menemukan jawabannya. Tertulis di seluruh piagam dan ijazahnya, San sudah kuliah sejak tahun seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan? Bahkan orang tua Wooyoung saja belum bertemu pada saat itu, tapi San sudah masuk kuliah

Wooyoung menoleh pada San yang masih membaca ulang skripsinya sebelum ia akan menjalankan sidang skripsi keesokan harinya, kemudian Wooyoung memasukkan kembali seluruh dokumen yang ia baca pada tempatnya

"Jadi, dia benar-benar bunuh diri ya ternyata."

Pandangan Wooyoung beralih pada sahabatnya yang masih saja membahas masalah Tetua Lim Yeowoon yang telah meninggalkan dunia fana untuk selamanya. Penyebabnya hanya satu, Lim Yeowoon meminum sebuah racun mematikan yang pernah dibuat oleh pangeran bangsa vampire, yang tidak ada penawarnya, hanya karena Lim Yeowoon tidak ingin melawan sang Elder juga beberapa werewolf yang lain, jadi ia lebih memilih untuk menyusul sahabatnya

"Sudahlah, itu sudah lebih dari dua bulan dan kalian masih membahasnya. Aku tidak mau membahasnya lagi." Ucap Seonghwa sambil mengetik di laptop miliknya. "Lebih baik kerjakan saja tugas kalian agar cepat selesai."

Saat ini Wooyoung dan ketiga temannya sedang berada di ruang kerja San yang bukanlah ruang pribadinya tapi entah kenapa lemari yang berisi piagam, piala, dan medali sebanyak itu ada di sini

Mereka juga bukan hanya berempat, karena para kekasih mereka yang sedang sibuk merevisi skripsi mereka masing-masing. San dan Hongjoong yang akan menjalankan sidang mereka keesokan harinya, sedangkan Mingi dan Jongho sedang membaca kembali skripsi mereka sebelum akhirnya akan mereka serahkan pada dosen

"Kalina masih harus belajar kah? Kalian kan sudah sekolah sejak kami semua belum lahir, benar atau bukan?"

"Materi setiap tahun itu berbeda-beda, karena itu kami masih harus mempelajari segalanya. Entah itu tentang sejarah, sosial, budaya, atau apapun itu. Kami masih harus mempelajarinya." Jawab Jongho dengan terus terang, tetapi setelahnya ia malah menutup map sedari tadi ia baca kemudian berdiri dan berjalan hingga akhirnya berbaring di sofa sembari meletakkan kepalanya di pangkuan sang kekasih

Yunho yang tidak tahan karena sedari tadi ia di abaikan oleh kekasihnya pun berdiri dan menghampiri Mingi yang masih membaca ulang skripsinya sambil mendengarkan musik yang keluar dari earphone miliknya

"Apakah kau tidak cukup membaca Tuan Song? Kau sudah mengambil jurusan yang sama empat kali, dan kau mau wisuda di jurusan ini sekali lagi? Bukankah lebih baik kau mengajariku, daripada membaca tulisan yang sudah sering kau baca?"

Yunho berucap setelah Mingi menatapnya karena ia mengambil earphone itu dari telinga kekasihnya. Ia duduk di atas meja sambil menatap Mingi yang kini menghela napasnya

𝐖𝐎𝐋𝐅𝐆𝐀𝐍𝐆 [𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁]Where stories live. Discover now