——————————
——————————
Pagi hari yang cerah di hari Minggu ini. Di kediaman Y/n dan kakak perempuannya terlihat berjalan seperti biasanya.
Yang berbeda hanyalah, Y/n yang berpenampilan sangat rapi. Jelas karena dia ada janji dengan teman kecilnya, Rin.
"Ara~ Mau kemana rapi seperti itu?", Tanya sang Kakak sambil menyiapkan sarapan untuk keduanya.
Y/n terkekeh kecil lalu duduk di salah satu kursi, "Menonton Rin turnamen."
Sang Kakak ber-oh-ria sembari duduk berhadapan dengan sang Adik. Keduanya menyantap sarapan mereka masing-masing dengan tenang.
Sang Kakak pun kembali membuka obrolan dengan Adik-nya.
"Memangnya turnamen jam berapa?", Tanya Remi.
Y/n yang masih dalam keadaan mengunyah pun menelan makanannya dengan cepat dan menjawab pertanyaan sang Kakak, "Jam 10. Aku ingin pergi ke toko buku dulu.", Jawabnya cepat.
Remi mengangguk paham dan mengizinkan sang Adik pergi. Saat acara sarapan telah selesai, Y/n langsung izin pergi.
Y/n pergi ke toko buku sesuai yang ia bicarakan dengan sang Kakak. Ia pergi sendiri, dengan berjalan kaki. Y/n tidak ingin mengganggu Rin yang mungkin tengah sibuk mengurusi atau mempersiapkan diri untuk turnamennya jam 10 nanti.
Y/n meminta Rin untuk menjemputnya nanti di toko buku. Dan Rin mengiyakan saja, toh toko buku itu searah dengan arah sekolah.
Tentu Y/n juga pergi atas izin pacarnya. Sae mengizinkannya, karena Y/n pergi bersama sang Adik, jadi dia tidak merasa keberatan karna menganggap Rin bisa menjaga pacarnya itu.
.
.
."Kau mengizinkan dia pergi bersama adikmu?"
Rumah yang sepi, hanya mengisikan seorang gadis--Remi yang tengah duduk di sofa ruang tamu sembari berbicara pada seseorang dibalik layar handphonenya.
'Aku tidak keberatan jika dia hanya pergi untuk melihat Rin bertanding.', Balas seseorang di sebrang sana.
Remi mengambil sebuah puntung rokok, menaruhnya diantara bibirnya kemudian membakarnya.
"Huft~ Begitu ya. Tapi bagus lah, aku jadi mempunyai banyak waktu untuk menelpon mu hehe.", Ujar Remi sembari menghisap rokok nya itu.
'Iya, kau sedang merokok ya?', Tanya seseorang--Sae, Itoshi Sae.
Remi terkekeh mendengar pertanyaan Sae, "Hehe, tau saja".
'Huft, kebiasaan buruk itu harus kau hilangkan Remi. Wanita tidak bagus merokok.'
"Ayo lah, tidak merokok itu tidak keren, hehe."
'Kalau Y/n mendengar hal itu, pasti dia akan mengatakan; “Itu ucapan orang bodoh yang ke besok kan harinya mati karena kanker paru-paru”.', Sahut Sae.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || Itoshi Brothers x Reader
Romance[Sae × Y/n × Rin] . . . "Bodoh! Y/n bodoh! Kenapa tidak terpikirkan dari dulu!? Padahal mereka sudah terang-terangan seperti itu!" "Dasar naif." "...direbut, atau merebut." "Kenapa dia jadi sangat perduli pada seorang perempuan?" . . . -'Jagalah apa...