——————————
——————————
Kami menonton film bergenre horor, jelas Sae tau kalau aku takut akan hal itu. Tapi dia tetap memesan tiket untuk menonton film tersebut.
Dia bilang, "Tenang saja sayang, ada aku disini! Tidak perlu takut okey?"
Jelas aku termakan rayuannya dengan mudah. Dan berakhirlah kami yang telah menyelesaikan film bergenre horor itu.
Sepanjang film aku sama sekali tidak menonton film tersebut. Dan hanya menutup mata ku sembari memeluk tangan Sae. Dan saat dimana aku membuka mata, sialnya disaat itu juga hantu dalam film tersebut memunculkan dirinya dengan jumpscare.
Setalah hal itu, aku jadi traumatik dengan sosok hantu itu. Aku yakin aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak malam ini.
"Sayang." Panggilnya membuat ku tersadar dari lamunanku. Sekarang kami berada ditaman. Beberapa saat sebelumnya, Sae pergi untuk membeli es krim sedangkan aku duduk termenung di bangku taman.
Dan kini dia telah kembali dengan dua es krim ditangannya, "Kenapa melamun seperti itu hm?" Tanyanya lembut, lalu mendudukkan dirinya di samping ku.
Menyerahkan salah satu es krim tersebut kepada ku, "Aku masih terngiang-ngiang film tadi. Makasih." Jawab ku sembari menerima es krim tersebut dan mengucapkan terimakasih.
"Hahaha, padahal sepanjang film kamu menutup mata mu tapi tetap merasa takut."
"SUARANYA KAN MENGGELEGAR TAU! Terus tadi kan aku melihat hantunya! Ih! Aku jadi takut tau! Nanti kalo aku ga bisa tidur gimana?"
Sae menjilat es krimnya lalu, "Hey, there I am, honey. Kau bisa menelepon ku jika kau tidak bisa tidur, sleep call." Ucapnya lalu bersandar di bahuku sembari menjilati es krimnya.
"Em okeh."
Kami menghabiskan waktu kami berkeliling taman, hingga sore pun tiba. Mau tak mau, aku harus pulang. Besok Senin, aku harus bersekolah besok.
Aku di antar pulang oleh Sae. Sepanjang perjalanan pulang pun terasa sangat menyenangkan. Sudah lama kita tidak melakukan hal seperti ini, aku sangat-sangat senang hari ini.
"Oh iya, sayang." Panggilnya.
"Ya?"
"Besok akan ada kejutan lain untuk mu." Ucapnya lembut sembari menyetir.
"EH? APA?"
"Tunggu besok sayang. Nah sudah sampai." Ujarnya. Aku menatapnya kesal karna tidak di beritahu apa kejutan yang dia maksud.
"Kamu nanti tau besok kok. Kalau ku beritahu sekarang, bukan kejutan lagi nanti. Okey?" Aku mengangguk.
Dia mendekat kearah ku dan mencium keningku lembut, "Good night, honey." Bisiknya lalu beranjak pergi dari halaman kediaman ku.
Dengan hati yang berbunga-bunga, aku pun masuk kedalam dan beranjak masuk ke kamar ku.
Tanpa ku sadari, kakakku melihat interaksi kami berdua. Dan ternyata Sae menyadarinya, seakan memancing Remi.
Remi berdecak sebal dan langsung menutup jendela kamarnya itu. Sae yang melihat itu menyeringai penuh kemenangan.
.
.
.Aku masuk kedalam rumah beranjak ke kamar ku. Aku mandi dan bersih-bersih diri. Setelah memakai piyamaku, aku merebahkan tubuhku di ranjang tidurku yang empuk.
Karena senggang aku memilih untuk memainkan Character ai, hingga tak terasa sudah jam 10 malam. Sudah waktunya aku tidur.
Aku memilih untuk mematikan lampu kamar dan memejamkan mata ku. Namun aku malah membayangkan sosok hantu yang ada di film itu.
Karna kamar yang gelap membuat suasana jadi mencekam. Aku ingat perkataan Sae tadi, tapi tidak enak menganggunya. 'Dia baru saja kembali tadi, dan langsung pergi bersama ku, pasti dia kelelahan. Aku tidak ingin menganggunya!' Pikir ku.
Tapi aku takut!!
'Apa aku ke Nee-Chan saja ya? Biasanya jam segini dia belum tidur.' Pikir ku.
Aku langsung buru-buru bergegas menuju kamar Kakakku sembari membawa bantal dan guling ku.
Saat di depan pintu kamarnya, aku langsung mengetuknya pelan.
TOK TOK TOK!
"NEE-CHAN! NEE-CHAN! NEE-CHAN!!!!" Teriak ku sembari mengetuk.
Tak lama Kakak membuka pintu kamarnya, "ADA APA?!" Tanyanya dengan nada terdengar panik.
Aku memeluk tubuhnya, "Ada hantu di kamarku! Aku melihatnya! Saat aku menutup mata!" Seruku.
Remi menatap ku datar, "Bilang saja kau tidak ingin tidur sendiri! Sudah sana masuk ke kamar ku!" Ucapnya membiarkan aku masuk, tentu saja aku langsung masuk sambil terkekeh.
"Kau itu sudah besar! Tetap saja penakut! Payah!" Ejeknya sembari duduk di sampingku yang tengah duduk di ranjangnya.
"Hehe, aku tidur disini ya."
"Hm... Terserah!", Jawabnya sembari merebahkan dirinya dan tidur membelakangi ku.
Aku tidur di sampingnya, "Nee-Chan udah ga mau meluk Y/n lagi?" Tanyaku.
Tanpa ku sadari, dia tersenyum. Sebelum berbalik kearah ku, dan memelukku.
Kami berdua tertawa, "Sudah lama tidak seperti ini ya?" Tanyanya.
Aku mengangguk dan membalas pelukannya, "Um! Aku kangen masa-masa seperti ini!" Ucapku lalu tertidur di pelukan kakakku.
Sedangkan Remi tersenyum dan mengeratkan pelukannya.
"Akan ku rebut." Gumamnya lalu tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE || Itoshi Brothers x Reader
عاطفية[Sae × Y/n × Rin] . . . "Bodoh! Y/n bodoh! Kenapa tidak terpikirkan dari dulu!? Padahal mereka sudah terang-terangan seperti itu!" "Dasar naif." "...direbut, atau merebut." "Kenapa dia jadi sangat perduli pada seorang perempuan?" . . . -'Jagalah apa...